Sejarah Gedung Juang Tambun, Saksi Perjuangan Rakyat Bekasi

Kini jadi Museum Digital Bekasi yang siap mengedukasi

Apa yang terlintas dalam benakmu jika ditanya tentang Bekasi? Salah satu daerah yang terkenal dengan industri dan penyokong perekonomian Jakarta ini punya sisi menarik. Kamu dapat menjumpai beberapa bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia.

Salah satu bangunan bersejarah yang paling terkenal di Bekasi adalah Gedung Juang Tambun. Gedung tersebut sudah ada sejak 1900-an dengan peran penting dalam perjuangan rakyat Bekasi. Saat ini pun masih eksis dan telah beralih fungsi sebagai museum.

Mau tahu lebih lanjut tentang Gedung Juang Tambun? Berikut ini sejarah singkatnya yang bisa jadi bahan edukasimu ke depannya.

1. Awalnya bernama Landhuis Tamboen yang dibangun oleh Khouw Tjeng Kie

Sejarah Gedung Juang Tambun, Saksi Perjuangan Rakyat Bekasisalah satu bangunan di Komplek Gedung Juang Tambun (google.com/maps/nehemia wj)

Gedung Juang Tambun pertama kali digagas oleh Khouw Tjeng Kie, bangsawan sekaligus tuan tanah keturunan Tionghoa. Ia memiliki dua saudara laki-laki, yakni Khouw Tjeng Tjoan dan Khouw Tjeng Po. Sedangkan ayahnya bernama Khouw Tian Sek.

Gedung tersebut dibangun oleh Khouw Tjeng Kie pada 1900-an di atas lahan seluas 13.900 meter persegi. Sedangkan luas bangunannya 1.177 meter persegi.

Pembangunannya melalui dua tahap, tahap pertama pada 1906-1910. Kemudian, dilanjutkan pembangunan kedua pada 1912-1925. Setelah itu, dikenal dengan nama Landhuis Tamboen yang diambil dari nama keluarga pemilik tanah, yaitu keluarga Khouw Van Tamboen. Namun, masyarakat setempat mengenalnya dengan sebutan Gedung Tinggi.

2. Dijadikan markas militer selama pendudukan Jepang

Sejarah Gedung Juang Tambun, Saksi Perjuangan Rakyat Bekasikoleksi Gedung Juang Tambun (google.com/maps/Rifki Roboth)

Saat perang kemerdekaan melawan Belanda, gedung tersebut dikenal sebagai Gedung Juang 45. Sesuai dengan namanya, gedung tersebut menjadi tempat pertahanan para pejuang kemerdekaan di wilayah Tambun dan Cibarusah.

Gedung tersebut juga menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Para pejuang tersebut dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi. Sedangkan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui Stasiun Tambun, kamu dapat melihat lintasan kereta yang ada di belakang gedung tersebut.

Pada 1943, Jepang mengambil alih Gedung Juang Tambun dan menjadikannya sebagai markas militer. Kemudian, pada akhir penjajahan Jepang, terjadi peristiwa besar berupa pembantaian tentara Jepang oleh pejuang kemerdekaan Indonesia. 

3. Beralih fungsi sebagai Kantor Kabupaten Jatinegara pada 1945

Sejarah Gedung Juang Tambun, Saksi Perjuangan Rakyat Bekasiinterior Gedung Juang Tambun (google.com/maps/Wahid Wahyudi)

Kala itu, tentara Jepang sedang melintasi Bekasi, karena hendak meninggalkan Indonesia melalui Bandar Udara Kalijati, Subang. Namun, rel kereta dibelokkan ke rel buntu, sehingga membuat kereta terperosok. Tentara Jepang yang sebagian besar tidak bersenjata, karena menyimpannya di gerbong barang, dibantai dan mayatnya dibuang di Kali Bekasi.

Pada 1945, Komite Nasional Indonesia (KNI) mengubah fungsi Gedung Juang Tambun menjadi Kantor Kabupaten Jatinegara. Selain itu, juga sebagai tempat pertahanan serta pusat komando untuk mempertahankan kemerdekaan dari tentara sekutu yang bakal menjajah Indonesia lagi.

Baca Juga: Gedung Juang 45 Akan Disulap Jadi Tempat Wisata Sejarah Rakyat Banten

4. Belanda sempat menguasai Gedung Juang Tambun pada 1949

Sejarah Gedung Juang Tambun, Saksi Perjuangan Rakyat Bekasikoleksi Gedung Juang Tambun (google.com/maps/Salsabilla Syafita)

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan belum selesai, Gedung Juang Tambun dikuasai oleh Belanda pada 1949. Hal tersebut terjadi setelah Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati dan melakukan agresi militer pertama. Gak berselang lama, gedung tersebut berhasil direbut kembali oleh pejuang Indonesia.

Setelah itu, aktivitas pemerintahan kembali dilakukan. Pada 1950, menjadi Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi. Sejak saat itu hingga akhir 1982, jawatan lainnya menggunakan gedung tersebut sebagai kantor.

5. Berulang kali beralih fungsi sebagai kantor pemerintahan

Sejarah Gedung Juang Tambun, Saksi Perjuangan Rakyat BekasiPojok Baca Digital, Gedung Juang Tambun (google.com/maps/Dian Novitasari)

Fungsi Gedung Juang Tambun sebagai kantor pemerintahan belum berakhir. Sejumlah lembaga wakil rakyat, seperti DPRD Semantara, DPRD Tingkat II Bekasi, dan DPRD-GR juga sempat berkantor di gedung itu hingga 1960. Barulah pada 1962 berubah menjadi tempat tahanan politik Partai Komunis Indonesia.

Gedung Juang Tambun menjadi Kampus Akademi Pembangunan Desa pada 1982. Kini berubah nama menjadi Universitas Islam 45 Bekasi yang telah mempunyai kampus sendiri di Jalan Cut Meutia, Bekasi.

6. Gedung Juang Tambun menjadi wisata sejarah pada 2002

Sejarah Gedung Juang Tambun, Saksi Perjuangan Rakyat Bekasikoleksi Gedung Juang Tambun (google.com/maps/Alif Bagas Prastyo)

Mulai 1990 hingga 1995, gedung tersebut menjadi Kantor Sekretariat Pemilu, Kantor Kabupaten Bekasi, dan Dinas Kebersihan Kabupaten Bekasi. Barulah pada 2002, Gedung Juang Tambun resmi menjadi tempat wisata sejarah. Di sini juga kerap digunakan sebagai tempat berlangsungnya seminar atau rapat yang digelar oleh Dinas Budaya dan Olahraga Kabupaten Bekasi.

7. Resmi menjadi Museum Digital Gedung Juang 45 Bekasi pada 2021

Sejarah Gedung Juang Tambun, Saksi Perjuangan Rakyat BekasiGedung Juang Tambun (google.com/maps/Andri Therapist)

Setelah resmi menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Juang Tambun direvitalisasi besar-besaran. Saat ini, Gedung Juang Tambun berada di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi. Kemudian, beroperasi kembali pada 19 Maret 2021 sebagai Museum Digital dan diresmikan langsung oleh Eka Supria Atmaja, Bupati Bekasi.

Museum yang mengusung konsep 4.0 itu dibuka untuk umum tanpa biaya tiket masuk. Kamu bisa mendapatkan tiket dengan mendaftarkan diri melalui email. Di sini juga ada tour guide yang bakal memandumu keliling Gedung Juang Tambun sambil mendengarkan kisah sejarahnya. Sesuai konsepnya, isi kisah sejarahnya dijelaskan secara detail menggunakan teknologi digital.

Buat kamu yang penasaran dengan Gedung Juang Tambun, bisa mengunjunginya setiap Selasa—Minggu. Senin dan hari libur nasional tutup. Buka mulai pukul 09.00-16.00 WIB.  Lokasinya di Jalan Hasanudin Nomor 39, Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Info Wisata Pulau Run-Banda Neira: Rute, Sejarah, dan Fasilitasnya 

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya