Benteng Belgica (pexels.com/terasdondon)
Setelah puas island hopping, saatnya city tour di Banda Neira yang kaya akan sejarah. Kamu dapat mengunjungi bangunan peninggalan kolonial Belanda, salah satunya Benteng Nassau. Benteng ini pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, gudang penyimpanan, tempat tinggal, serta kantor VOC sebelum dipindahkan ke Istana Mini.
Benteng Belgica merupakan salah satu spot ikonik yang tidak boleh dilewatkan. Benteng yang dibangun Portugis pada 1611 tersebut memiliki bentuk segilima (pentagon). Pada masa penjajahan Belanda, benteng ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan administrasi. Namun, kini sudah menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi.
Bangunan bersejarah selanjutnya yang bisa kamu kunjungi adalah Istana Mini. Bangunan ini dulunya berfungsi sebagai tempat tinggal Gubernur VOC. Di sekitarnya terdapat beberapa rumah besar yang dulunya menjadi tempat tinggal pejabat Eropa saat berkunjung ke Banda. Kamu pun dapat melihat pemandangan laut dari sini.
Kalau hari kedua kamu sudah ke Pulau Hatta, kini saatnya menilik beberapa rumah pengasingan para pahlawan, salah satunya Rumah Pengasingan Bung Hatta. Bangunan ini letaknya berdekatan dengan Rumah Pengasingan Bung Syahrir, tepatnya di Jalan Dr. Rehatta, Nusantara, Kecamatan Banda. Sejumlah barang peninggalan beliau masih tersimpan rapi di sini, seperti mesin ketik yang pernah digunakannya untuk menulis gagasan.
Masih berkaitan dengan sejarah, tujuan selanjutnya Rumah Budaya Banda Neira. Tempat ini menyuguhkan koleksi berupa sejumlah lukisan yang memvisualisasikan kondisi pada masa kolonial Belanda. Tidak hanya itu, sejumlah catatan, keramik China, alat musik, lonceng Belanda, hingga aneka jenis meriam turut dipamerkan.
Kamu bisa menutup perjalanan hari keempat dengan mengunjungi Desa Wisata Lonthoir di Pulau Banda Besar. Desa ini menawarkan keindahan alam, sejarah, dan budaya. Terdapat tiga tempat wisata populer di sini, yaitu Benteng Hollandia, Perigi Pusaka, dan Kubur Batu Jingkal.