Buat kamu yang suka bertualang, trekking menembus hutan atau pengin wisata anti mainstream di pulau Belitung, wajib banget berkunjung ke Bukit Peramun. Wisata yang mulai hits sejak tahun 2018 ini terletak di Belitung Barat, tepatnya di desa Air Selumar, kecamatan Sijuk.
Kabarnya, Bukit Peramun ini cantik banget dan sudah menyediakan fasilitas yang memadai bagi para pengunjung.
Nah, berikut ini adalah lima alasan kenapa kamu harus singgah ke Bukit Peramun. Simak bareng-bareng, yuk!
Disebut Bukit Peramun karena bukit yang menyuguhkan area hutan seluas kurang lebih 115 hektar ini ditumbuhi beberapa jenis tanaman yang berkhasiat untuk obat. Menurut pengelola, peramun diartikan sebagai ramuan dari tanaman di hutan tersebut.
Selain tanaman yang bisa dijadikan obat, hutan yang mengelilingi Bukit Peramun merupakan hutan lindung yang terdiri dari pohon-pohon endemik Nusantara. Jadi, sebelum kamu mencapai puncak Bukit Peramun, kamu bakal menikmati sensasi trekking di tengah hutan yang masih sangat asri.
Yang menarik, beberapa pohon yang tumbuh di dekat jalur trekking telah dipasangi barcode yang dapat dipindai dengan smartphone. Setelah sukses dipindai, maka akan muncul penjelasan tentang nama pohon tersebut beserta informasi penting lainnya.
Pemanfaatan kecanggihan teknologi untuk mendukung wisata alam di Bukit Peramun merupakan upaya untuk memudahkan pengunjung mendapat informasi seputar flora di kawasan ini. Harapannya, pengunjung gak cuma datang untuk sekadar jalan-jalan dan berswafoto, namun bisa mendapat wawasan baru tentang pohon dan tanaman endemik Nusantara.
Bagian yang bikin Bukit Peramun wajib kamu kunjungi adalah kawasan ini gak cuma punya hutan lindung saja, tapi juga punya beberapa spot menarik yang pantang dilewatkan.
Dari pintu masuk Bukit Peramun, secara berturut-turut kamu dapat menjumpai spot Jembatan Gantung, Batu Kembar, Mobil Terbang, Menara Pandang untuk melihat sunset, dan terakhir tentu saja Puncak Bukit Peramun.
Dari puncak bukit, kamu bisa leluasa memandang keseluruhan desa Air Selumar dan pulau Lengkuas di kejauhan, lho.
Masing-masing spot menyuguhkan pengalaman yang berbeda-beda. Yang pasti, antar satu spot dengan spot lain dipisahkan jarak sekitar 300-450 meter dengan kondisi jalur yang agak menanjak. Kamu yang suka jalan kaki, pasti betah deh trekking di kawasan ini. Sejauh mata memandang, semua tampak hijau menyegarkan.
Apa itu tarsius? Tarsius merupakan primata kecil yang menjadi maskot provinsi Bangka Belitung. Sering juga disebut mentilin, tarsius tergolong hewan endemik yang hanya muncul di malam hari. Keberadaannya di Bukit Parimun bisa kamu saksikan dengan mengikuti paket wisata yang tersedia.
Tapi, kamu wajib mematuhi aturan saat mengamati tarsius, ya. Pasalnya, mata tarsius sangat sensitif terhadap cahaya. Sehingga, kamu hanya boleh memandang tarsius selama maksimal 10 menit. Lebih dari 10 menit, mata tarsius akan berair yang bisa berbahaya untuk matanya.
Selain itu, kamu diperbolehkan mengambil gambar tarsius dari jarak satu meter tanpa menggunakan flash.
Dengan tiket seharga Rp10 ribu saja, kamu sudah bisa menikmati keasrian Bukit Peramun dan mengabadikannya dalam ratusan foto. Namun, jika ingin merasakan petualangan dan pengalaman yang lebih seru, pengelola Bukit Peramun menawarkan paket wisata lain.
Selain paket wisata pengamatan tarsius, masih ada paket wisata cross country seharga Rp150 ribu per orang dan sekolah alam seharga Rp85 ribu per orang.
Di paket wisata cross country, kamu akan diajak mengunjungi 12 titik luar biasa di kawasan Bukit Peramun yang ditempuh selama kurang lebih 3 jam trekking. Sedangkan paket wisata sekolah alam, kamu bakal belajar seputar tanaman dan edukasi lain.
So, jangan ragu untuk berkunjung ke Bukit Peramun kalau kamu lagi jalan-jalan ke Belitung, guys. Pesona alam kawasan ini dijamin bakal kasih kamu pengalaman yang luar biasa seru. Penasaran?