Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hong Kong MTR
Hong Kong MTR (commons.wikimedia.org/km30192002)

Intinya sih...

  • Taipei memiliki integrasi lintas moda yang efektif di pusat stasiun, dengan tingkat kepuasan 88 persen.

  • Abu Dhabi menonjol dengan layanan bus inklusif dan waktu tunggu stabil, berada pada urutan keempat.

  • Beijing memanfaatkan kolaborasi metro, bus, dan jalur sepeda untuk mobilitas yang efisien, dengan tingkat kepuasan 91 persen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kota dengan transportasi publik terbaik selalu menjadi sorotan ketika membicarakan mobilitas di era urban yang semakin padat. Survei internasional kerap digunakan untuk melihat preferensi pengguna, terutama karena pengalaman sehari-hari penumpang biasanya memberi gambaran yang jauh lebih jujur dibanding laporan teknis.

Pada Maret lalu, Time Out mengumpulkan pendapat 18.500 responden dari 50 kota besar dunia untuk menilai kualitas layanan transportasi massal berdasarkan pengalaman nyata para penggunanya. Survei tersebut menilai enam aspek utama, yakni tentang akses, kenyamanan, keandalan, inovasi, kemudahan merencanakan perjalanan, dan integrasi antarmoda.

Hasilnya menunjukkan keunggulan kota-kota Asia, termasuk fakta bahwa Jakarta masuk di posisi ke-17 dari total 19 kota yang memenuhi kriteria survei. Kalau belum tahu, ini beberapa kota dengan transportasi publik terbaik di dunia 2025.

5. Taipei memperkuat efektivitas perjalanan lewat simpul stasiun pusat

Taiwan HSR train (commons.wikimedia.org/4300streetcar)

Taipei berada di posisi kelima dengan tingkat kepuasan 88 persen. Keunggulan kota ini terletak pada integrasi lintas moda yang dipusatkan di Taipei Main Station. Di titik tersebut, kereta cepat, metro, bus antarkota, dan layanan lokal bertemu sehingga pola perjalanan berbagai jenis penumpang dapat diakomodasi tanpa banyak perpindahan tambahan. Rute-rute metro dirancang agar perpindahan jalur tetap ringkas, sementara informasi perjalanan ditampilkan dengan sistem labeling yang mudah dipahami.

Mobilitas menuju pusat belanja, area kuliner, maupun tempat rekreasi berlangsung lancar, karena moda transportasinya bekerja dalam ritme yang konsisten. Penumpang baru tidak memerlukan banyak waktu untuk menyesuaikan diri karena penataan jalurnya cukup intuitif. Struktur layanan seperti ini membuat Taipei menjadi rujukan bagi kota lain yang ingin membangun sistem transportasi terintegrasi yang ramah penduduk maupun wisatawan.

4. Abu Dhabi menonjol lewat orientasi layanan yang inklusif

Abu Dhabi bus (commons.wikimedia.org/Ralf Roletschek)

Abu Dhabi berada pada urutan keempat dengan tingkat kepuasan 88 persen, meskipun jaringan metro kotanya masih dalam tahap pengembangan. Layanan bus yang telah lebih dulu beroperasi dilengkapi pendingin udara dan aksesibilitas kursi roda, sehingga dapat digunakan oleh kelompok pengguna yang lebih luas. Delapan rute utama menjadi fondasi konektivitas antarwilayah dalam kota, terutama bagi perjalanan harian.

Infrastruktur halte yang ditempatkan pada titik strategis membantu pendatang memahami pola mobilitas kota tanpa banyak mencoba-coba. Waktu tunggu yang relatif stabil mempermudah pergerakan terutama mengingat iklim gurun yang panas dan jarak antarpusat kegiatan yang cukup jauh. Dengan pendekatan yang fokus pada kenyamanan dan keamanan, Abu Dhabi menunjukkan potensi besar di masa mendatang ketika metro mulai beroperasi penuh.

3. Beijing memanfaatkan kolaborasi metro, bus, dan jalur sepeda

Beijing Subway Airport Express (commons.wikimedia.org/karismafilms)

Beijing berada di posisi ketiga dengan tingkat kepuasan 91 persen. Kota ini mengoperasikan 27 jalur metro yang menyentuh berbagai distrik, mulai dari pusat administrasi hingga permukiman yang jaraknya saling berjauhan. Jaringan bus dengan sekitar 1.200 rute menjadi pelengkap bagi area-area yang belum terhubung langsung oleh kereta. Kedua moda tersebut bekerja sebagai sistem yang saling mendukung sehingga perjalanan lintas distrik terasa lebih efisien.

Beijing juga mempertahankan statusnya sebagai kota yang ramah pesepeda. Jalur sepeda yang terpisah dari kendaraan bermotor dan layanan peminjaman sepeda berbasis aplikasi memudahkan perjalanan jarak pendek. Wisatawan yang ingin menjelajahi titik-titik populer pun dapat beralih ke sepeda tanpa kesulitan. Pendekatan multisistem ini membuat Beijing memiliki struktur mobilitas yang serbaguna dan kompetitif.

2. Shanghai mengelola arus perjalanan besar lewat jaringan metro terpanjang

Shanghai Metro (commons.wikimedia.org/Leo Sheng)

Shanghai menempati posisi kedua dengan tingkat kepuasan 94 persen. Kota berpenduduk hampir 25 juta jiwa ini mengoperasikan jaringan metro sepanjang lebih dari 800 kilometer, yang mencakup jalur menuju kawasan industri, blok perdagangan, hingga area pinggiran. Dengan 20 jalur utama yang saling terhubung, mobilitas harian berlangsung cepat tanpa ketergantungan pada kendaraan pribadi. Kepadatan penumpang juga dapat diatur lebih efektif berkat kedatangan kereta yang stabil.

Integrasi metro dengan sistem bus yang memiliki sekitar 2.000 rute membuat pola perjalanan menjadi lebih fleksibel. Perpindahan dari kereta ke bus cukup intuitif karena rutenya disusun untuk meminimalkan putaran yang tidak perlu. Jalur feri dan taksi melengkapi opsi mobilitas untuk tujuan yang tidak terjangkau metro. Kombinasi ini menjadikan Shanghai salah satu contoh paling efektif dalam mengatur mobilitas skala besar.

1. Hong Kong menghadirkan mobilitas kota yang teratur dan mudah dipahami

ilustrasi transportasi publik di Hong Kong (commons.wikimedia.org/km30192002)

Hong Kong berada di posisi pertama dengan tingkat kepuasan mencapai 98 persen, sebuah angka yang jarang ditemui untuk kota dengan mobilitas sepadat ini. MTR menjadi tulang punggung pergerakan warganya melalui jaringan 10 jalur yang langsung menghubungkan permukiman, pusat bisnis, hingga kawasan rekreasi. Operasionalnya sepanjang hari, sehingga jadwal perjalanan tetap mudah diandalkan bahkan pada jam sibuk. Selain itu, keberadaan bus berpendingin udara, minibus, dan trem bertingkat membuat pilihan transportasinya terasa lengkap untuk berbagai kebutuhan perjalanan.

Keunggulan lain Hong Kong terletak pada tata rute yang logis dan ramah bagi pendatang baru. Perpindahan antarmoda berlangsung mulus berkat signage yang ditata rapi dan mudah diikuti. Pengguna tidak dibuat bingung ketika berpindah koridor atau moda karena informasi diarahkan dengan jelas.

Kota dengan transportasi publik terbaik di dunia memberikan gambaran bagaimana sistem mobilitas terus berkembang mengikuti kebutuhan warganya. Peringkat ini bukan sekadar daftar, tetapi cerminan kondisi lapangan yang dirasakan langsung oleh para pengguna setiap hari. Kalau kamu ingin merasakan perbedaannya, lima kota ini sering menjadi rujukan pertama bagi pecinta travel yang tertarik mengeksplorasi kota dengan akses yang mudah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team