5 Kota di China dengan Tradisi Minum Teh yang Unik

Chengdu bukan cuma terkenal dengan panda dan hot pot-nya, teh di sini sudah jadi bagian dari gaya hidup. Kamu bisa bersantai berjam-jam di teahouse sambil main mahjong atau minta pijat telinga. Kultur ini jadi alasan kenapa Chengdu punya jumlah teahouse terbanyak di China, bahkan mengalahkan Shanghai, lho!

Gak cuma tempat ngopi cantik, teahouse di Chengdu juga biasanya menyuguhkan pertunjukan kecil, seperti opera Sichuan. Sambil menyeruput teh, kamu juga terhibur. Kombinasi sederhana, tapi magis yang bikin perjalanan terasa hangat dan hidup.

Bayangkan nikmatnya menyeruput dongting bi luo chun (green spiral tea) sambil menikmati taman klasik Suzhou yang tenang. Kota ini dulunya jadi tempat bersantai para elite kekaisaran datang melepas lelah, lho. Kamu yang suka nuansa budaya dan estetik, Suzhou terbilang sempurna. 

Kombinasi teh keistimewaan dan keindahan taman kuno Suzhou ini menciptakan suasana yang romantis dan rileks, nih. Di sini, kamu seolah-olah minum teh sambil menikmati lukisan alam yang memesona.

Kalau kamu penasaran dengan sejarah teh, perjalanan ke Ya’an dari Chengdu bisa jadi opsi terbaik, nih. Di sini kamu berjumpa dengan ya’an pressed dark tea, teh gelap yang berasal dari jalur kuno Tea Horse Road dan sering dikirim hingga Tibet dalam bentuk batu-batu teh.

Pengalaman minum teh di sini bukan hanya soal rasa, tapi juga menyelami arus sejarah dan perdagangan yang menghubungkan banyak budaya. Seteguk teh gelap terasa seperti kembali ke masa lalu, lho!

Da hong pao alias oolong “jubah merah besar”, tumbuh subur di dataran berkabut Wuyi Mountain. Selain teh, keindahan alamnya buat kamu yang hobi trekking dan eksplorasi jadi pengalaman yang mendebarkan sekaligus menyejukkan hati.

Sejak dulu, Wuyishan memang menjadi pusat teh dan pariwisata, tapi belum banyak turis internasional yang mengenalnya. Ini jadi kesempatan langka buat kamu yang ingin merasakan suasana mistis yang mengagumkan.

Pu’er di Yunnan terkenal sebagai tempat lahirnya teh pu’er, yakni teh fermentasi yang banyak diburu, beraroma kuat, dan warna gelap khas. Kebun teh tradisional dan pengolahan yang antik bikin kamu seperti menelusuri jejak budaya kuno, lho.

Menariknya, sekarang Pu’er juga menjadi sentra kopi modern. Pasti seru banget menikmati ngeteh klasik sekaligus ngopi modern di kota yang sama.

Di wilayah Chaoshan, yang meliputi Chaozhou dan Shantou, kamu bukan cuma minum teh, tapi sekilas mengikuti upacara Gongfu Tea, yaitu upacara meneguk teh yang penuh ketelitian dan keindahan. Ini bukan upacara teh biasa, tapi pertunjukan rasa dan teknik teh yang memikat.

Shantou sendiri disebut oleh China Daily sebagai kota yang paling banyak konsumennya dalam soal teh, bahkan tahunannya mencapai 700 juta yuan. Jadi, bisa dibayangkan tradisi ini sekuat apa membumi di kota ini. Berkunjung ke sini, kamu bisa benar-benar merasakan cinta mereka pada teh, lho!

Hangzhou gak bisa dilewatkan, karena inilah rumah dari longjing tea alias Dragon Well Tea, yakni salah satu teh hijau paling populer di seluruh dunia. Setiap musim semi, kamu bisa menyaksikan petani memetik daun-daun muda di perkebunan dekat West Lake.

Kota ini bukan cuma menawarkan teh, tapi juga panorama dan romantisme danau yang tenang. Buat kamu yang suka kuliner heritage sambil melihat pemandangan yang bikin hati adem, Hangzhou jadi destinasi wajib dalam perjalanan teh di China, nih.

Nah, sekarang kamu sudah kenal beberapa kota di China dengan tradisi minum teh unik yang bukan cuma menyuguhkan teh lezat, tapi juga cerita, pengalaman, dan momen tak terlupakan. Mau yang tenang, historis, dramatis, atau penuh kontras modern-tradisional, China punya semuanya, nih. Jadi, buat kamu yang suka ngeteh, jangan lewatkan lima kota di atas untuk merasakan pengalaman minum teh yang pastinya mengesankan, ya!