5 Fakta Monumen Simpang Lima Gumul Kediri, Replika L’arch D’ Triomphe
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika kamu sedang berkunjung ke Kediri, alangkah baiknya jangan lewatkan mengunjungi salah satu bangunan yang menjadi ikon kota yang terkenal dengan tahu kuningnya ini. Yap, Monumen Simpang Lima Gumul!
Gaya arsitektur unik yang menyerupai bangunan terkenal di Prancis ini menjadi tujuan andalan masyarakat Kediri dan sekitarnya untuk sekadar jalan-jalan dan menikmati liburan. Monumen ikonik ini gak pernah sepi, lho.
Sebelum ke sana, coba ketahui dulu beberapa fakta Monumen Simpang Lima Gumul Kediri yang indahnya bak L’arch D’ Triomphe di Prancis. Pernah ke sana, gak, kamu?
1. Arc de Triomphe-nya Kediri
Sekilas, monumen ini pasti tidak asing dengan gaya bangunan yang diusungnya. Yap, monumen ini menyerupai L’arch D’ Triomphe yang terkenal seantero dunia di Paris, Prancis.
Monumen yang dibangun pada 2003 ini digagas oleh Bupati Kediri waktu itu, Sutrrisno, dan diresmikan pada 2008. Berlokasikan di Tugurejo, Kecamatan Ngasem, monumen ini berdiri kokoh dan terlihat sangat cantik saat malam hari dengan sorot lampu kuning.
2. Relief indah di dinding monumen
Pada dinding luar monumen terdapat beberapa relief semacam lukisan raksasa yang megah. Relief itu merupakan penggambaran kehidupan masyarakat Kediri pada zaman lampau.
Selain itu, pada sudut monumen terdapat patung Ganesha dengan gelar Dewa Pelindung yang mencerminkan kepercayaan masyarakat kerajaan pada masa dahulu. Pembangunan ini terinspirasi dari kisah heroik Jongko Joyoboyo yang jaya pada abad ke-12 di Kediri.
3. Ada terowongan bawah tanah!
Editor’s picks
Jika mengunjungi monumen ini untuk pertama kali, kamu pasti akan bingung bagaimana cara masuk ke dalam monumennya. Kebanyakan orang hanya berhenti di sisi jalan untuk berfoto berlatar bangunan, tetapi ternyata kamu bisa masuk dengan mudah melalui terowongan bawah tanah lho.
Tiga akses terowongan bawah tanah yang terdapat tidak jauh dari lokasi parkiran kendaraan. Pengunjung dapat berjalan kaki saat mengakses terowongan bawah tanah tersebut. Terowongan ini sama sekali tidak gelap, bahkan terang dengan dukungan instalasi pencahayaan lampu yang baik.
Baca Juga: Simpang Lima Gumul: Lokasi, Aktivitas Seru, dan Fakta Menarik
4. Filosofi di balik luas wilayahnya
Jika kamu lebih mencermati angka dari luas wilayah dan tinggi monumen secara keseluruhan, akan ditemukan filosofi yang mengacu pada hari lahir Kota Kediri, yakni 25 Maret 804 Masehi.
Tanggal 25 dicerminkan dari tinggi monumen, Maret dicerminkan pada tumpuan 3 tangga dengan panjang 3 meter pada monumen. Untuk tahunnya, mengacu pada luas wilayah monumen, yaitu 804 meter persegi. Unik banget, ya?
5. Ruangan di dalam monumen
Di dalam monumen terdapat beberapa ruangan yang difungsikan untuk acara-acara bersama, seperti ruang pertemuan pada gedung utama dan ruang serbaguna yang ada pada basement.
Pada bagian ruang auditorium atas dilengkapi dengan beratapkan kubah yang menambah estetika monumen ini. Selain ruang pertemuan, dilengkapi juga dengan minimarket dan tempat UMKM untuk menjajakan berbagai jenis jajanan dan souvenir lokal.
Ternyata, di balik monumen yang berdiri megah di tengah lima persimpangan jalan ini menyimpan banyak hal unik yang jarang diketahui oleh orang awam. Jika berkesempatan mengunjungi Monumen Simpang Lima Gumul, jangan hanya foto-foto aja, tapi cari tahu lebih lagi tentang sejarah di baliknya.
Baca Juga: 8 Desa Wisata di Kediri yang Cocok untuk Short Escape
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.