Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret aurora
Potret aurora (pixabay.com/janeb13)

Intinya sih...

  • Tahun 2026 diprediksi menjadi tahun terbaik untuk melihat aurora.

  • Siklus matahari mencapai puncaknya, aurora terlihat lebih jelas dan lebih jauh ke selatan.

  • Cuaca dan kondisi langit mendukung, teknologi prediksi aurora semakin canggih, banyak destinasi baru menawarkan paket pengamatan aurora.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fenomena aurora selalu berhasil memikat para wisatawan. Cahaya berwarna hijau, ungu, hingga merah yang menari di langit malam ini tak hanya indah, tetapi juga menjadi pengalaman yang sering masuk daftar bucket list banyak orang. Namun, tahukah kamu bahwa tahun 2026 diprediksi menjadi salah satu tahun terbaik untuk berburu aurora?

Para ahli ruang angkasa dan peneliti cuaca matahari menyebut bahwa fase aktivitas matahari akan berada di titik puncaknya, di mana kondisi ini sangat mendukung munculnya aurora yang lebih terang, lebih sering, dan bisa terlihat di wilayah yang lebih luas. Kondisi tersebut juga diperkuat dengan adanya faktor-faktor lain. Di antaranya sebagai berikut.

1. Siklus matahari mencapai puncaknya (solar maximum)

Salah satu alasan utama 2026 menjadi momen ideal adalah matahari sedang menuju fase maksimum dalam siklus 11 tahunnya. Fase ini dikenal sebagai solar maximum, yakni periode ketika matahari memproduksi lebih banyak aktivitas, seperti sunspot, ledakan energi, dan solar flare.

Aktivitas matahari yang intens ini memicu pelepasan partikel bermuatan yang lebih banyak dan kuat menuju ke Bumi. Ketika partikel tersebut berinteraksi dengan atmosfer Bumi, terjadilah aurora dengan warna yang lebih cerah dan pola yang lebih dramatis.

Selama solar maximum, aurora bisa muncul hampir setiap malam di wilayah-wilayah tertentu, menjadikannya waktu yang sangat tepat untuk berburu fenomena langit ini.

2. Aurora terlihat lebih jelas dan lebih jauh ke selatan

Potet aurora (unsplash.com/Jonatan Pie)

Pada tahun-tahun biasa, aurora paling sering terlihat di daerah kutub seperti Tromsø di Norwegia, Abisko di Swedia, atau Fairbanks di Alaska. Namun, saat aktivitas matahari mencapai puncaknya, aurora bisa muncul lebih jauh ke selatan, bahkan daerah yang biasanya tidak termasuk zona aurora.

Pada 2026, para ilmuwan memperkirakan aurora akan tampak lebih kuat dan meluas, sehingga negara-negara seperti Skotlandia, Kanada bagian selatan, Islandia, dan Rusia bagian tengah akan semakin sering melihat langit hijau keunguan ini. Kemungkinan aurora terlihat di lokasi-lokasi yang lebih terjangkau tentu membuatmu punya lebih banyak pilihan perjalanan.

3. Cuaca dan kondisi langit lebih mendukung

Banyak titik terbaik pengamatan aurora berada di wilayah yang memiliki kondisi musim dingin panjang, langit cerah, dan polusi cahaya minimal. Saat memasuki 2026, beberapa negara seperti Finlandia, Norwegia, Islandia, hingga Kanada diprediksi punya kondisi atmosfer yang lebih stabil pada musim-musim tertentu, terutama pada akhir tahun.

Kondisi ini membantu kamu mendapatkan peluang lebih tinggi menikmati aurora tanpa terhalang awan tebal atau badai salju. Tentu saja, hadirnya aurora tetap tidak bisa diprediksi 100 persen, tetapi cuaca yang relatif lebih stabil membuat perjalananmu jauh lebih efektif.

4. Teknologi prediksi aurora semakin canggih

Potret aurora (pixabay.com/DDStudio)

Jika dulu melihat aurora sangat bergantung pada keberuntungan, sekarang sistem prediksi aurora sudah jauh lebih akurat. Pada 2026, teknologi yang memantau aktivitas matahari dan magnetosfer Bumi akan semakin berkembang, termasuk penggunaan satelit dan perangkat pemantauan real-time.

Kamu bisa memantau peluang kemunculan aurora melalui aplikasi, situs prediksi aurora, bahkan layanan dari observatorium meteorologi. Dengan cara ini, peluangmu melihat aurora dalam satu kali perjalanan akan lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

5. Banyak destinasi baru yang menawarkan paket pengamatan aurora

Seiring meningkatnya minat wisata aurora, semakin banyak negara membuka rute penerbangan, hotel, hingga tour khusus untuk wisata langit.

Beberapa lokasi yang sebelumnya tidak terlalu populer mulai berkembang, misalnya Svalbard di Norwegia, Yukon di Kanada, atau Kepulauan Faroe. Pada 2026, tren ini diprediksi semakin masif, sehingga kamu punya lebih banyak opsi destinasi dan pengalaman yang berbeda.

6. Kesempatan langka yang hanya terjadi setiap 11 tahun

Potret aurora (pexels.com/Tobias Bjørkli)

Menyaksikan aurora pada puncak siklus matahari bukanlah hal yang terjadi setiap tahun. Kamu perlu menunggu lebih dari satu dekade untuk mendapatkan kondisi terbaik lagi. Itu sebabnya, puncak aurora tahun 2026 digadang-gadang sebagai fenomena langka yang wajib dipertimbangkan para pencinta wisata alam.

Kalau kamu ingin merasakan pengalaman aurora yang paling cerah dan intens dalam hidupmu, inilah waktu yang tepat untuk mulai menabung, merencanakan itinerary, dan menentukan negara impianmu!

Editorial Team