Ringin Contong (instagram.com/ryandadamar37)
Sekitar 18 tahun berselang sejak penanaman pohon beringin pertama kali, dibangunlah menara air atau water toren. Pembangunan ini berlangsung di bawah penanganan Dinas Pekerjaan Umum Belanda, Burgerlijke Openbare Werken (BOW) pada 24 Agustus 1928. Sedangkan arsiteknya, yakni Ir. Snuyf dari Belanda.
Konstruksi menara air ini membutuhkan waktu 1 tahun, sebelum mulai beroperasi pada 1929. Bangunan ini berfungsi untuk menampung air yang bersumber dari Ngampungan, Bareng, Jombang. Kemudian, digunakan air tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jombang kota.
Ada pula yang menyatakan bahwa warga kota Jombang dan sekitarnya mendapatkan pasokan air bersih dari Jubel, Pacet, Mojokerto. Kemudian, dimasukkan ke water toren Ringin Contong. Selanjutnya, didistribusikan ke pemukiman pegawai Pabrik Gula Jombang, penduduk dalam kota, dan kawasan pecinan dekat pasar sebagai pusat ekonomi.
Menara air itu berfungsi untuk membantu mencukupi kebutuhan air warga Jombang hingga 1990. Saat itu masih dikelola oleh Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Provinsi Jawa Timur. Kemudian, tidak difungsikan lagi sejak tahun 1993.
Kini, menara air tersebut menjadi aset PDAM Jombang. Namun, keberadaannya tetap dijaga dan dirawat sebagai ikon daerah seperti pengecatan, mempercantik bangunan, dan sekitarnya.