Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Info Lokasi, Rute, dan Harga Tiket

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tentu tidak lepas dari serangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya. Salah satu peristiwa penting menjelang proklamasi tersebut terjadi di sebuah rumah yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Bangunan rumah yang kini menjadi museum ini merupakan tempat di mana berlangsungnya perumusan naskah proklamasi pada malam sebelumnya.
Menjelang hari kemerdekaan, museum yang satu ini cocok untuk jadi salah satu tempat wisata untuk mengenang perjuangan lahirnya Indonesia. Sebelum datang ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, simak dulu informasinya berikut ini ya!
1. Info lokasi, jam operasional, dan harga tiket masuk
Lokasi: Jalan Imam Bonjol nomor 1, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Jam operasional:
- Senin-Kamis 08.00-16.00 WIB
- Jumat 08.00-16.30 WIB (tutup sementara jam 11.30-13.00 WIB)
- Sabtu Minggu 08.00-16.00 WIB
Harga tiket: Dewasa Rp2.000, anak-anak Rp1.000
2. Rute menuju Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Museum Perumusan Naskah Proklamasi bisa kamu tempuh dengan kendaraan pribadi maupun menggunakan kendaraan umum baik itu bus, kereta, ataupun dengan transportasi online. Bus yang melewati museum ini adalah bus rute 4C TU Gas-Bundaran Senayan.
Kamu yang menggunakan KRL, stasiun terdekat menuju museum ini adalah Stasiun Cikini. Jarak dari Stasiun Cikini ke sekitar 1,5 kilometer dan bisa kamu tempuh dengan berjalan kaki, menaiki bus, atau menggunakan transportasi online. Rute ini cocok untuk kamu yang berasal dari Bogor atau dari arah sebaliknya.
Jika kamu menggunakan MRT maka kamu bisa turun di Stasiun Dukuh Atas BNI atau Stasiun Bundaran HI. Dari kedua stasiun ini, jarak ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi sekitar 1,5 kilometer dan bisa kamu tempuh dengan jalan kaki, menggunakan bus, atau menggunakan transportasi online.
3. Sejarah bangunan Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Bangunan museum ini dibangun sekitar tahun 1920-an dengan arsitektur bergaya Eropa dan telah dihuni oleh beberapa penghuni yang berbeda. Pada tahun 1931, gedung ini dimiliki oleh PT. Asuransi Jiwasraya atau yang dulunya bernama Nederlandsch Indische Levensverzekering en Liffrente Maatschappij van 1859 (NILLMIJ).
Selanjutnya gedung ini juga pernah dipakai sebagai Konsulat Jenderal Inggris sampai kemudian Jepang menduduki Hindia Belanda. Selama masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda yang merupakan Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang dan Angkatan Darat Jepang.
Setelah kekalahan Jepang pada tahun 1945, gedung kemudian beberapa kali berganti fungsi sebelum akhirnya pada tahun 1992 gedung ini ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Seperti namanya, gedung ini merupakan saksi sejarah dirumuskannya naskah proklamasi.
Pada tanggal 16 Agustus 1945, Laksamana Muda Tadashi Maeda mengizinkan rumahnya untuk menjadi tempat disusunnya naskah proklamasi yang dirancang oleh Soekarno. Mohammad Hatta dan Ahmad Subarjo yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
4. Daya tarik Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Terdiri dari dua lantai, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi kamu bisa menemukan banyak informasi dan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Di lantai dasar terdapat empat ruangan yang banyak menceritakan proses perumusan naskah proklamasi. Terdapat empat ruangan mulai dari ruang perumusan di mana terdapat meja dan kursi yang menggambarkan Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebarjo sedang merumuskan naskah proklamasi. Lalu ada ruang pengesahan dan penandatanganan di mana di sinilah Soekarno membacakan untuk pertama kalinya naskah proklamasi yang kemudian ditandatangani di atas sebuah piano.
Ruang lainnya ada ruang pengetikan di mana terdapat patung Sayuti Melik sedang mengetik naskah proklamasi didampingi oleh B.M. Diah.
Di lantai dua kamu bisa menemukan berbagai informasi dan koleksi museum di beberapa ruangan seperti Ruang Menjelang Proklamasi, Ruang Masa Proklamasi, Ruang Mempertahankan Kemerdekaan, sampai ruang yang mengenalkan tokoh-tokoh yang hadir saat perumusan naskah proklamasi ini berlangsung.
Hal menarik lain yang bisa kamu temukan di museum ini adalah adanya sebuah bunker rahasia selebar 5 meter dengan panjang 3 meter dan tinggi 1,5 meter di bagian belakang museum ini.
5. Fasilitas yang disediakan Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Selain mempunyai banyak koleksi dan informasi sejarah, museum ini juga memiliki fasilitas lain seperti perpustakaan dengan beberapa koleksi buku. Kamu yang ingin mengetahui secara detail sejarah dan koleksi museum ini juga bisa meminta untuk didampingi pemandu jika ada. Selain itu tempat ini juga menyediakan musala bagi kamu yang ingin beribadah.
Kamu yang tidak sempat datang ke sini juga dapat merasakan mengunjungi museum ini secara daring melalui museum virtual yang bisa kamu akses di website Munasprok.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Bangunan bersejarah ini menjadi salah satu saksi sejarah detik-detik lahirnya Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat. Apa kamu tertarik untuk mengunjungi museum ini?