Museum Ranggawarsita Semarang: Lokasi, Harga Tiket, dan Tipsnya

Saat liburan ke Kota Semarang, rasanya kurang lengkap kalau tidak mengunjungi wisata sejarahnya. Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan kawasan Kota Tua dan Lawang Sewu. Selain kedua tempat tersebut, kamu bisa liburan sekaligus menambah wawasan di Museum Ranggawarsita, lho.
Museum Ranggawarsita memiliki berbagai koleksi menarik yang menggambarkan sejarah peradaban manusia dari zaman batu. Tak hanya itu, beberapa areanya juga didominasi sejarah perkembangan budaya di Jawa Tengah. Bagi kamu yang ingin berkunjung, simak dulu informasi wisata Museum Ranggawarsita berikut ini!
1. Sekilas tentang Museum Ranggawarsita

Museum Ranggawarsita berdiri di atas tanah seluas dua hektare yang mulai dibangun pada 1975, kemudian diresmikan pada 5 Juli 1989. Namanya terinspirasi dari seorang pujangga dan ahli nujum Keraton Kasunanan Surakarta yang hidup pada abad ke-19, Ranggawarsita. Sedangkan, arsiteknya adalah Ir. Titik Rusmanto dari Universitas Diponegoro.
Bangunan museum ini mudah dikenali dengan gaya joglo khas Jawa Tengah. Di halaman museum, terdapat patung kereta yang ditarik empat ekor kuda dan ksatria yang menungganginya sambil membawa anak panah. Sedangkan, di sisi kiri dan kanannya terdapat arca dwarapala.
2. Lokasi, jam operasional, harga tiket

Lokasi: Jalan Abdulrahman Saleh Nomor 1, Kalibanteng Kidul, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Jam operasional:
- Senin–Kamis: 08.00–15.00 WIB.
- Jumat–Minggu: 08.00–14.00 WIB.
- tutup setiap hari libur keagamaan.
Harga tiket:
- dewasa: Rp10.000.
- anak-anak: Rp6.000.
3. Rute menuju Museum Ranggawarsita

Museum Ranggawarsita mudah dijangkau dari pusat Kota Semarang dengan naik transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Bagi kamu yang berasal dari luar kota, bisa turun di Stasiun Tawang, Stasiun Poncol, atau Terminal Terboyo. Jika naik kendaraan pribadi, bisa melalui Exit Tol Krapyak.
Dari Stasiun Tawang.
Kamu yang memulai perjalanan di Semarang dari Stasiun Tawang, bisa naik Trans Semarang Koridor 4 dari Halte Jurnatan ke Kalibanteng 2. Kemudian, berjalan kaki sejauh 500 meter menuju museum. Demikian pula kalau kamu dari Stasiun Poncol, Trans Semarang Koridor 4 dengan rute Cangkiran akan berhenti di Halte ST Poncol sebelum melanjutkan perjalanan ke Halte Kalibanteng 2.
Dari Terminal Terboyo.
Bagi kamu yang turun di Terminal Terboyo, bisa naik Trans Semarang Koridor 2 rute Terminal Sisemut dari Halte RSI Sultan Agung 1 dan turun di Halte Balaikota. Setelah itu, transit Koridor 1 rute Mangkang dan turun di Halte Kalibanteng 2. Lanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 500 meter menuju Jalan Sri Kuncoro I dan Jalan Abdulrahman Saleh.
Dari Exit Tol Krapyak.
Museum Ranggawarsita hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari Exit Tol Krapyak. Saat tiba di Exit Tol Krapyak, maka berkendaralah ke Jalan Siliwangi yang mengarah ke pusat kota Semarang (kanan). Setelah itu, melewati Jalan Bundaran Kalibanteng dan menuju Jalan Abdulrahman Saleh untuk sampai di museum.
4. Ada apa saja di Museum Ranggawarsita?

Museum Ranggawarsita dibagi menjadi tujuh area berbeda, baik di dalam maupun di luar ruangan. Masing-masing area menjadikan pameran dan koleksi yang berbeda. Selain itu, terdapat Ruang Augmented Reality (AR) untuk membuat pengalaman berkunjung makin berkesan.
Gedung A dibagi menjadi dua area pameran, yakni Gedung A1 dan A2. Gedung A1 menyajikan koleksi tentang alam semesta, seperti berbagai jenis batu, material gunung berapi, tanah, meteorit, dan replika gua. Sementara itu, Gedung A2 memperlihatkan koleksi betapa kayanya Indonesia di mata negara lain, seperti batik, gerabah, keramik, dan manik-manik.
Gedung B juga dibagi menjadi dua area, yakni Gedung B1 yang menampilkan masa pra-aksara di Indonesia dan penemuan bukti kehidupan di masa lampau. Berbeda dengan Gedung B2, tempat pameran untuk koleksi gerabah dan daur hidup manusia. Kamu akan disuguhi berbagai motif batik, permainan tradisional, gerabah lokal, hingga mata uang kuno.
Demikian pula dengan Gedung C yang dibagi menjadi dua area berbeda, Gedung C1 dan C2. Gedung C1 berisi koleksi perkembangan Islam di Jawa Tengah, mulai dari miniatur masjid bersejarah hingga Al Quran bahasa Belanda. Sedangkan, Gedung C2 menampilkan koleksi yang berkaitan erat dengan budaya Jawa Tengah, seperti rumah adat, kerajinan ukir, dan alat pertanian tradisional.
Hampir mirip dengan sebelumnya, Gedung D juga menampilkan koleksi yang berkaitan erat dengan budaya Jawa Tengah. Namun, lebih spesifik lagi kamu dapat menyusuri Gedung D1 untuk melihat perkembangan budaya Jawa Tengah. Sementara itu, Gedung D2 menampilkan kesenian tradisional Jawa Tengah.
Selain keempat area gedung tersebut, masih ada tiga bagian museum yang wajib kamu jelajahi. Ada Ruang Emas yang menampilkan koleksi berbagai aksesoris dan peralatan emas. Pameran luar ruangan yang berupa replika beberapa candi terkemuka dan arca. Tak ketinggalan, ada Ruang AR yang menyajikan Patung Ranggawarsita hingga Ornamen Mantingan.
5. Tips berkunjung ke Museum Ranggawarsita

- Jika kamu tidak ingin mengantre, terutama saat berkunjung bersama rombongan, sebaiknya pesan tiket secara online melalui laman resmi Museum Ranggawarsita.
- Buat yang berkeliling tanpa guide dari museum, bacalah setiap keterangan dengan seksama untuk memperkaya wawasan.
- Hindari menyentuh koleksi museum sembarangan dan perhatikan garis pembatas untuk mengamatinya.
- Patuhi peraturan yang berlaku, termasuk menjaga etika saat mengambil foto koleksi museum dan tidak mengganggu pengunjung lain.
- Jangan ragu untuk bertanya kepada petugas museum, kalau kamu membutuhkan informasi lebih banyak dari deskripsi yang menerangkan setiap koleksinya.
Ternyata Museum Ranggawarsita menampilkan banyak koleksi yang bisa menambah wawasan. Bahkan, telah dilengkapi Ruang AR yang memberikan pengalaman berbeda. Gimana, sudah siap buat keliling setiap areanya?