Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?

Solusi tepat untuk tetap berwisata di tengah pandemik

Pandemik virus corona yang tak kunjung usai hingga saat ini membuat aktivitas kita terbatas. Hampir semua hal harus dilakukan di rumah, sudah pasti rasa bosan akan datang dengan sendirinya.

Salah satu aktivitas yang paling dirindukan adalah liburan. Namun, hampir semua destinasi wisata di Indonesia kini ditutup sementara. Salah satunya Lawang Sewu, wisata andalan Semarang.

Kabar baiknya, Blibli bekerja sama dengan PT Kereta Api Pariwisata menghadirkan tur virtual di Lawang Sewu. Hal itu tentu disambut meriah oleh para pelaku traveler yang sudah rindu akan suasana Lawang Sewu yang menawan.

Kali ini, IDN Times berkesempatan mengikuti dan merasakan sensasi tur virtual di Lawang Sewu saat sore hari. Kira-kira bakal terasa menyeramkan seperti saat datang langsung gak ya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, ya!

1. Tur dimulai dari bagian halaman Lawang Sewu

Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?Dok. IDN Times

Selama tur virtual, kamu tak akan merasa kebingungan karena ada pemandu dari Lawang Sewu yang akan menjelaskan semua hal. Tur ini disiarkan secara live streaming dari aplikasi Zoom melalui video conference, sehingga tetap berjalan dengan interaktif.

Tur ini dimulai dari bagian depan Lawang Sewu, yakni sebuah sumur tua yang memiliki kedalaman ratusan meter sejak 1904. Uniknya sumur tersebut masih bisa berfungsi dengan baik hingga kini. Bahkan, sumber air Lawang Sewu berasal dari sumur tersebut.

Sayangnya, jika kita berkunjung langsung ke Lawang Sewu, sumur tua ini seringkali ditutup. Hanya melalui tur virtual inilah kita bisa melihat bentuknya.

"Terkadang ditutup, tapi petugas selalu mengecek kebersihan dan fungsinya agar tetap bisa memasok air ke toilet di Lawang Sewu," kata Andry Rizki Pradana, guide yang saat itu bertugas memandu.

Setelah melihat sumur tua tersebut, kita diajak melihat toilet yang berada tepat di samping bangunan sumur tadi. Didominasi ubin berwarna kemerahan membuat toilet ini tampak menakjubkan. Toilet ini lengkap dengan wastafel dan beberapa urinoir yang masih bisa digunakan.

Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?Dok. IDN Times

Usai melihat toilet tersebut, Andry mengajak peserta tur memasuki halaman tengah Lawang Sewu. Di tengah halaman yang cukup luas tersebut, terdapat pohon mangga lalijiwo besar dengan dedaunan lebat, sehingga suasananya cukup teduh.

"Pohon mangga berumur 102 tahun ini masih berbuah, meski ukurannya kecil, rasanya sangat manis. Buah mangga tidak dijual, tapi pengunjung bisa mencicipinya jika sedang berbuah," tuturnya.

2. Kamu bakal diajak menjelajah ke Gedung A dan B Lawang Sewu

Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?Dok. IDN Times

Setelah menjejalah bagian halaman, peserta tur diajak untuk memasuki Gedung Lawang Sewu bagian A dan B. Gedung A dibangun pada 1904, sedangkan Gedung B dibangun pada 1916.

Saat memasuki Gedung A, kita langsung diajak ke ruangan utama dan naik tangga menuju mimbar dengan latar kaca patri yang menakjubkan. Kilauan warna-warni kaca tersebut akan terlihat semakin menawan saat siang hari, karena memantulkan sinar matahari.

"Kaca patri ini dihiasi dua dewi, yakni Dewi Fortuna bergaun merah yang berarti keberuntungan. Kemudian, ada Dewi Venus dengan gaun birunya sebagai simbol ikatan alam dan bumi pertiwi," ujar Andry.

Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?Dok. IDN Times

Setelah puas melihat keindahan kaca patri, kita naik ke lantai dua. Bagian ini ternyata jarang dibuka untuk umum. Di sini terdapat ruangan pemimpin pada masa Belanda lengkap dengan sofa dan balkon yang langsung mengarah ke jalanan depan Lawang Sewu. Dari situ kita bisa melihat Monumen Tugu Muda.

Lanjut ke lantai tiga, kita harus naik tangga spiral berwarna hitam dengan ukiran yang indah. Lantai tiga hanya ada ruangan kosong dengan puluhan jendela, sehingga terasa sangat terang. Ruangan ini digunakan untuk memfilter udara panas dari cahaya matahari yang berlebih.

Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?Dok. IDN Times

Setelah selesai menjelajah Gedung A hingga tuntas, Andry mengajak kita turun dan langsung berkunjung ke tempat tur virtual terakhir, yakni Gedung B. Tampilan Gedung B cukup sama dengan Gedung A, hampir seluruhnya didominasi warna putih dengan banyak ruangan.

Dalam satu ruangan, terdapat setidaknya delapan pintu. Ada satu pintu yang terletak di tengah dan menghubungkan ke ruangan sebelah, sehingga terlihat seperti cermin. Lawang Sewu sendiri memiliki setidaknya 928 pintu, tapi biasanya terbuka hanya 200-300 pintu saja.

Baca Juga: 10 Destinasi Wisata di Bali yang Diprediksi Ramai Saat New Normal 

3. Berbagai spot andalan yang ramai pengunjung

Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?instagram.com/annisataaa

Selama berkeliling virtual di Lawang Sewu, pemandu kerap memberitahu beberapa spot yang selalu jadi favorit pengunjung. Salah satu yang paling ramai adalah bagian lorong di samping Gedung B.

Banyaknya jajaran pintu yang terbuka selalu dipilih wisatawan untuk berfoto. Biasanya pengunjung berdiri di belakang pintu dan diikuti keluarga atau teman di sepanjang pintu setelahnya. Pengunjung juga kerap berfoto di tengah lorong saat suasana sepi.

Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?instagram.com/naufalalrhmn_

Selain itu, spot mimbar dengan latar kaca patri juga kerap dipadati pengunjung. Mereka bergantian untuk mengabadikan objek indah tersebut. Ada yang hanya mengambil gambar silhouette pantulan kaca patri dan ada yang menjadikannya latar foto yang estetik.

Pintu terusan di Gedung A dan B juga bisa jadi pillihan. Sekilas, pintu tersebut terlihat seperti tanpa ujung, karena bentuk dan ukurannya yang sama. Pengunjung biasanya berdiri di tengah pintu untuk mendapatkan gambar pintu lainnya yang ada di belakangnya.

4. Tur virtual ini dibuat untuk menghadapi era new normal

Sensasi Tur Virtual ke Lawang Sewu, Tetap Terasa Seram Gak Ya?Dok. Humas Pemkot Semarang

Tur virtual ke Lawang Sewu bisa jadi hiburan yang tepat selama berada di rumah saja. Selain itu, dengan bantuan teknologi, para pelaku industri pariwisata bisa kembali menciptakan peluang baru untuk melayani traveler yang rindu liburan.

"Melalui tur virtual, Blibli memungkinkan pelaku industri pariwisata, khususnya para travel agent dan tour guide untuk menjalankan roda bisnis mereka meskipun di tengah pandemik. Begitu juga untuk mengobati kerinduan berwisata," kata Vice President of Blibli Tour and Travel Category, Theresia Magdalena.

Tur virtual yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit ini bisa kamu nikmati hingga 30 Juni 2020. Harganya hanya Rp25 ribu. Kamu bisa mendapatkan tiketnya di Blibli.com.

Itulah sedikit ulasan tentang tur virtual Lawang Sewu di Semarang yang menyenangkan. Kamu tetap bisa menjelajah meski berada di rumah saja. Coba yuk, kita-kita tetap terasa aura misteriusnya gak?

Baca Juga: 9 Rekomendasi Wisata di Indonesia yang Bisa Dikunjungi Saat New Normal

Topik:

  • Naufal Al Rahman
  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya