ilustrasi sumpit Cina (pixabay.com/myccf)
Masyarakat China diyakini telah menggunakan sumpit sebagai alat makan sejak 5.000 tahun yang lalu pada hampir semua jenis makanan, mulai dari nasi, lauk pauk, mi, sayuran, dan sebagainya.
Secara filosofis, sumpit dianggap sebagai perpanjangan atau perwakilan dari jemari manusia yang tidak bisa memegang makanan panas dan dingin secara langsung. Selain itu, meja-meja di restoran China biasanya berukuran lebar, sehingga membutuhkan sumpit untuk mengambil makanan yang tidak terjangkau tangan.
Sumpit China umumnya terbuat dari kayu atau plastik. Pada bagian pangkalnya (yang bisa dipegang) berbentuk persegi agar tidak mudah tergelincir dari meja. Sedangkan, bagian ujungnya tumpul supaya tidak digunakan untuk menusuk makanan. Ukurannya pun lebih panjang daripada sumpit Korea dan Jepang.
Masyarakat China memiliki kepercayaan terkait penggunaan sumpit. Di antaranya menancapkan sumpit di atas nasi menjadi hal terlarang, karena dianggap dapat mendatangkan hal buruk. Hal tersebut hanya boleh dilakukan di upacara pemakaman atau penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal dunia.