Di Indonesia, bajaj menjadi salah satu alat transportasi tradisional yang ikonik, terutama di ibu kota Jakarta. Selain Jakarta, kendaraan serupa ternyata juga hadir di berbagai negara, mulai dari Asia hingga Eropa.
Kira-kira seperti apa potretnya dan apa bedanya dengan yang di Indonesia ya? Simak ulasannya berikut ini!
Jadi sebenarnya nama kendaraan bajaj yang kita gunakan di Indonesia merupakan nama perusahaan otomotif yang berasal dari India, PT. Bajaj Auto. Kendaraan ini sangat populer di India dan ada di hampir seluruh kota.
Mereka punya banyak model, ukuran, warna, dan merek auto rackshaws. Mulai dari yang berbahan bakar solar hingga listrik.
Piaggio Ape atau tukxi dirancang oleh pencipta Vespa Corradino D'Ascanio dan pertama kali diproduksi oleh perusahaan Piaggio pada 1948. Selain berfungsi sebagai kendaraan pengangkut barang, tukxi umum digunakan untuk mobilitas.
Tukxi bukan sarana transportasi utama di Italia, tapi keberadaannya cukup dikenal karena kebanyakan diperuntukkan sebagai kebutuhan wisata. Desainnya dibuat elegan dengan kursi yang nyaman, sehingga para turis bisa menikmati pemandangan dan jalan-jalan sepuasnya.
Sebagian besar kendaraan roda tiga di Sri Lanka adalah model bajaj yang diimpor dari India dan sedikit dimodifikasi, meski ada juga yang diproduksi lokal. Kendaraan ini bisa ditemukan di hampir seluruh jalanan Sri Lanka dan berfungsi untuk mengangkut barang, mobilitas, dan wisata bagi para turis.
Kamu pasti gak asing lagi dengan tuk-tuk sebagai transportasi urban di Thailand. Sekitar 20 ribu unit tuk-tuk tercatat sebagai taksi di Thailand, dan Bangkok punya 9.000 di antaranya.
Tuk-tuk di Thailand layaknya ojek online di Indonesia. Selain mengantar penumpang, para sopirnya juga menggunakan tuk-tuk untuk mengirim barang. Variasi bentuknya pun kian beragam. Bahkan, ada tuk-tuk dengan desain unik, karena berbentuk kodok di bagian moncongnya.
Kendaraan roda tiga bukan barang baru lagi di China. Becak manual yang ditarik dengan orang, becak yang dikayuh, hingga becak bermotor, dan bajaj pun ada di sana.
Biasanya bajaj punya ukuran lebih besar dengan kaca menutupi seluruh bagiannya, sekilas malah mirip mobil mini. Kendaraan ini sering digunakan untuk mengantar barang ke daerah pedesaan.
Ini bukan wahana sepeda kayuh ya, transportasi umum di Kuba memang segemas itu. Bajaj di sana lebih familiar disebut Coco Taxi, karena ukurannya kecil dan berbentuk bulat.
Kendaraan ini hanya bisa muat dua atau tiga orang saja. Meski suara mesinnya berisik, tapi harga sewanya jauh lebih murah dari taksi biasa, sehingga populer di kalangan turis.
Hampir mirip sama bajaj di Italia, kendaraan satu ini umumnya ditemukan di kawasan wisata, terutama Menara Eiffel. Selain digerakkan otomatis oleh mesin, transportasi alternatif bernama vélotaxis tersebut juga ada yang dikayuh manual seperti sepeda.
Kira-kira mana model bajaj yang paling cocok ada di Indonesia juga? Tulis di kolom komentar ya!