5 Negara Paling Aman dan Ramah bagi Perempuan, Tertarik ke Sini?

Negara yang terkenal dengan lanskap yang sangat indah ini bisa jadi tempat tujuan yang sempurna bagi mereka yang menyukai petualangan, olahraga, jelajah alam, dan sebagainya. Negara kecil ini terdiri dari dua pulau utama yang memiliki pemandangan yang sangat beragam.

Di Pulau Utara, kamu akan menemukan pantai, gunung berapi aktif, dan danau berwarna-warni. Sedangkan di Pulau Selatan, kamu dapat menemukan pemandangan yang sangat berbeda, seperti puncak bersalju, gletser, dan lautan terbuka yang penuh dengan anjing laut dan paus.

Menurut sebuah survei yang diadakan oleh Institute for Economics and Peace, Selandia Baru dianggap sebagai negara teraman keempat di dunia, termasuk bagi pengunjung yang datang sendirian atau solo traveler. Selain itu, sejumlah laporan juga menganggap Selandia Baru sebagai negara teraman bagi perempuan. Oleh karenanya, Selandia Baru bisa jadi pilihan untuk kamu yang hendak solo traveling.

Para perempuan Finlandia bisa dibilang cukup beruntung lantaran mereka sudah memiliki hak pilih bahkan sebelum Finlandia berdiri sebagai sebuah negara dan perempuan di sana belum memahami tentang kesetaraan gender. Selain diberi hak untuk memilih, perempuan Finlandia juga memiliki hak cukup besar untuk duduk di kursi Parlemen.

Karena negara ini memang didirikan dengan alasan memberi laki-laki dan perempuan hak dan kebebasan yang sama, para perempuan Finlandia tidak pernah benar-benar harus berjuang untuk keseteraan gender. Ketika merasakan adanya ketidakadilan, perempuan Finlandia tidak perlu ragu menyampaikan kekhawatiran mereka, yang kemudian akan ditangani dengan segera.

Hingga 2006, Nikaragua termasuk negara paling berbahaya bagi perempuan untuk ditinggali. Dan sejak tahun 2006, pemerintah mengambil tindakan dan mulai menjadikan Nikaragua sebagai tempat yang lebih aman bagi perempuan. Mereka merasa bahwa untuk membuat perubahan di masyarakat, mereka harus mulai dengan memberikan edukasi bagi perempuan-perempuan muda dengan harapan bahwa mereka pada akhirnya akan tumbuh menjadi perempuan yang kuat.

Strategi ini kemudian berhasil menjadikan Nikaragua sebagai tempat tinggal yang aman bagi perempuan. Saat ini di Nikaragua, 41 persen pengacara dan politisi adalah perempuan. Persentase ini terus meningkat karena Nikaragua masih terus berusaha mempersempit kesenjangan gender.

Kendati Filipina termasuk negara yang terlambat dalam menerapkan kesetaraan gender, tetapi mereka berhasil membuat perubahan drastis bagi masyarakat. Pada tahun 1937, pemerintah memberikan hak bagi perempuan Finlandia untuk memilih.

Sejak itu, pemerintah telah mengesahkan hukum yang melindungi perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga, dan hukum lain yang mengatur bahwa perempuan mendapatkan hak untuk cuti hamil dan tetap dibayar. Undang-undang baru ini cukup berhasil dalam memberikan efek positif, di mana jumlah anak perempuan yang menerima pendidikan telah meningkat secara signifikan.

Orang-orang Slovenia tidak hanya berusaha mereformasi negara mereka sendiri, tetapi mereka juga berupaya menerapkan hukum secara global untuk menjadikan dunia tempat yang lebih aman bagi perempuan. Perhatian utama Slovenia pada konferensi PBB adalah menghapus diskriminasi yang terjadi terhadap pekerja perempuan. Dalam konferensi tersebut, mereka sukses mengeluarkan undang-undang yang memastikan perempuan tidak akan dihukum karena mengambil cuti setelah melahirkan.

Pada konferensi yang lebih baru, perwakilan dari Slovenia juga mengemukakan masalah kekerasan dalam rumah tangga dan kemudian mengadopsi hukum yang melindungi semua perempuan dalam lingkup di dalam rumah. Bisa dibilang Slovenia adalah negara yang berjasa karena telah memberikan perubahan drastis bagi hak-hak perempuan dan akan terus selalu berusaha memperbaiki kualitas hidup perempuan.

Demikian tadi beberapa negara paling aman dan ramah bagi perempuan. Tertarik berkunjung ke negara tersebut?