7 Desa Wisata Terbaik di Asia versi UNWTO, Ada dari Indonesia!

Cocok buat slowcation dan yang jenuh dengan wisata urban

Bagi wisatawan yang sudah terlalu sering melancong ke kawasan perkotaan, berlibur ke desa wisata bisa menjadi pengalaman berkesan. Desa wisata umumnya menawarkan pemandangan serta suasana khas pedesaan, dan juga keunikan budaya masyarakat setempat.

Pada bulan Oktober 2023, UNWTO (United Nations World Tourism Organization) telah merilis desa wisata terbaik di seluruh dunia. Penilaian ini didasarkan pada beberapa aspek seperti keragaman budaya, konservasi alam, keunikan nilai-nilai adat, dan kuliner tradisional.

Di antara 50 lebih desa wisata terbaik di dunia menurut UNWTO, beberapa di antaranya berlokasi di Benua Asia. Setiap desa wisata memiliki keunikannya masing-masing, termasuk salah satunya yang ada di Indonesia. 

1. Biei - Jepang

7 Desa Wisata Terbaik di Asia versi UNWTO, Ada dari Indonesia!Desa Biei, Jepang (unsplash.com/Ken Shono)

Biei adalah desa wisata yang terletak di kaki Gunung Tokachidake, Hokkaido. Salah satu daya tarik dari Desa Biei terdapat pada hamparan kebun bunga yang ada di Bukit Shikisai. Ragam jenis bunga seperti lavender, bunga matahari, dan salvia ungu dirawat oleh para petani lokal.

Selain Bukit Shikisai, wisatawan juga bisa mengunjungi area Patchwork Road yang juga tak kalah menarik dengan atraksi wisata. Ada beberapa spot foto dengan latar belakang pohon yang sangat ikonik yaitu Parents and Child Tree, Mild Seven Hill, Ken and Mary Tree dan Seven Star Tree. Jangan lupa untuk naik ke Hokusei Hill Observatory supaya bisa melihat pemandangan seisi Desa Biei.

Cara menuju Biei: Naik kereta dari Stasiun Asahikawa menuju dengan Stasiun Biei dengan tiket seharga 640 Yen. 

Tiket masuk : Gratis. Untuk Bukit Shikisai dikenakan biaya tiket 500 Yen khusus bulan Juli sampai September. Di luar waktu tersebut gratis.

2. Dhordo - India

7 Desa Wisata Terbaik di Asia versi UNWTO, Ada dari Indonesia!Desa Dhordo, India (unsplash.com/Faisal Khatri)

Selain bangunan bersejarah seperti Taj Mahal dan Red Fort, India juga menawarkan desa wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Terletak di distrik Kutch, Gujarat, Desa Dhordo memiliki area rawa payau yang bisa berubah menjadi gurun garam saat musim dingin tiba.

Setiap tahunnya, masyarakat Desa Dhordo mengadakan Festival Rann-Utsav yang menawarkan aktivitas wisata menarik untuk para wisatawan seperti menunggang unta, wisaa kuliner tradisional dan pertunjukan budaya. Untuk pengalaman tak terlupakan, pastikan juga untuk menyewa bhungas atau rumah tenda tradisional yang dibuat dari lumpur. 

Cara menuju Dhordo: Naik pesawat dari Bandara Mumbai menuju Bandara Bhuj. Karena akses ke Desa Dhordo masih sulit, disarankan untuk menyewa taksi atau mobil dari Bandara Bhuj ke Desa Dhordo. 

Tiket masuk: 100 Rupee untuk 12 tahun ke atas, 50 Rupee untuk anak 6 - 12 tahun, dan gratis untuk balita. Untuk paket wisata 2 hari 3 malam mulai dari 11.599 Rupee.

3. Hakuba - Jepang

7 Desa Wisata Terbaik di Asia versi UNWTO, Ada dari Indonesia!Desa Hakuba, Jepang (unsplash.com/Andi Winata)

Jika Biei ramai dikunjungi saat musim panas, Hakuba jadi destinasi wisata dingin yang paling ditunggu. Desa wisata ini adalah salah satu area ski terpopuler di Jepang dan pernah menjadi venue Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998. Stadion Ski Jumping saat Olimpiade Nagano pun masih digunakan sampai saat ini.

Selain mencoba olahraga ski, wisatawan juga bisa mengunjungi Hakuba Olympic Village Memorial Hall untuk melihat momen-momen bersejarah penyelenggaraan Olimpiade Nagano. Banyaknya onsen (pemandian air panas) di setiap penjuru desa tentu menjadi pilihan yang pas untuk menghangatkan badan setelah berada di tengah hamparan salju.

Cara menuju Hakuba: Naik Shinkansen dari Tokyo ke Nagano (8000 Yen). Dari Nagano naik bus ekspres seharga 2200—2400 Yen menuju Hakuba.

Tiket masuk: Tiket masuk ski resort di Hakuba sangat bervariasi. Untuk ski resort paling terkenal yaitu Happoone yang pernah jadi lokasi Olimpiade, dikenakan tiket 7.200 yen (full-day) dan 6.000 yen (half-day).

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Hits di Nara, Jepang, Ada yang Kasih Makan Rusa

4. Huangling - China

7 Desa Wisata Terbaik di Asia versi UNWTO, Ada dari Indonesia!pemandangan desa huangling (commons.m.wikimedia.org/EditQ)

Desa wisata terbaik dari UNWTO juga terdapat di China. Desa Huangling menyuguhkan pemandangan alam khas pegunungan berpadu dengan deretan bangunan rumah kuno. Di musim semi, pemandangan bunga kanola yang bermekaran menjadi favorit para fotografer.

Untuk menikmati pemandangan seluruh Desa Huangling, wisatawan bisa menaiki cable car atau melewati sky bridge sepanjang 200 meter. Di sepanjang jalanan desa juga terdapat aneka restaurant, kedai teh, dan toko souvenir yang menjual kerajinan kayu khas Desa Huangling.

Cara menuju Huangling: Naik bus dari Stasiun Kereta Wuyuan ke Terminal Bus Wuyuan Utara dengan tarif RMB 17. Bus hanya tersedia antara pukul 07.00 - 17.00

Tiket masuk: RMB 145-165 (termasuk tiket naik cable car). Harga bisa berubah tergantung musim.

5. Kandovan - Iran

7 Desa Wisata Terbaik di Asia versi UNWTO, Ada dari Indonesia!Desa Kandovan, Iran (unsplash.com/Soroush Bahramian)

Komplek pemukiman yang dibuat dengan memahat tebing gunung mengingatkan kita dengan situs Cappadocia di Turki. Kandovan menawarkan hal yang lebih spesial dari Cappadocia. Jika Cappadocia sudah tinggal kompleks bangunannya saja, Kandovan masih menjadi desa aktif dengan penduduk didalamnya.

Konon, sekelompok orang yang kabur dari serbuan bangsa Mongol tiba di Pegunungan Sahand dan mulai memahat tebing gunung untuk dijadikan rumah. Wisatawan bisa menikmati sensasi tinggal di rumah gua sambil mencicipi sajian manisan dan teh khas Desa Kandovan.

Cara menuju Kandovan: Naik minibus dari Rahahan Square, Tabriz menuju Osku (tiket seharga 12.600 Rial Iran). Dari Osku ke Kandovan bisa naik taksi antara 200.000—400.000 Rial Iran.

Tiket masuk: Gratis

6. Penglipuran - Indonesia

7 Desa Wisata Terbaik di Asia versi UNWTO, Ada dari Indonesia!Desa Penglipuran, Indonesia (unsplash.com/Ruben Hutabarat)

Pulau Bali memang sudah dikenal sebagai destinasi favorit wisatawan mancanegara. Desa Penglipuran yang ada di Kabupaten Bangli merupakan salah satu desa wisata terbaik menurut penilaian UNWTO.

Daya tarik desa ini tampak pada budaya masyarakatnya yang sangat menjunjung tinggi kebersihan dan menjaga kelestarian alam. Sekitar 40% dari wilayahnya merupakan hutan bambu yang berfungsi sebagai kawasan resapan air. 

Seperti halnya desa adat lainnya di Indonesia, Desa Penglipuran juga masih sarat dengan budaya dan adat setempat. Setiap akhir tahun, masyarakat desa mengadakan Penglipuran Village Festival yang berisi rangkaian parade dan pameran seni budaya khas Bali. 

Cara menuju Penglipuran: Naik taksi dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju Desa Penglipuran dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam 40 menit.

Tiket masuk: Rp25.000 (dewasa) dan Rp15.000 (anak-anak)

7. Saty - Kazakhstan

7 Desa Wisata Terbaik di Asia versi UNWTO, Ada dari Indonesia!pemandangan desa saty (commons.m.wikimedia.org/Man77)

Kazakhstan memiliki pemandangan alam khas kawasan Asia Tengah. Negara ini juga punya desa wisata recommended untuk para wisatawan yaitu Desa Saty.

Desa Saty berjarak sekitar 280 km dari Almaty, ibukota Kazakhstan. Masih di sekitar Desa Saty, terdapat Kolsay Lakes dan Lake Kaindy yang menjadi atraksi wisata alam paling menarik. Jangan lupa sewa kuda untuk pengalaman berkeliling Desa Saty yang tak terlupakan.

Cara menuju Saty: Naik mobil dari Almaty ke Desa Saty melewati Almaty-Khorgos highway dan R-16 road.

Tiket masuk: Gratis. Untuk penginapan di Desa Saty bervariasi antara 2.500 - 8.000 Tenge (sekitar Rp90.000 - 300.000).

Ragam desa wisata di Asia ini bisa jadi referensi untuk liburan slowcation nan berkesan. Masukkan desa wisata di atas dalam bucket list liburanmu selanjutnya ya!

 

Baca Juga: 5 Destinasi Kota Paling Populer di Kazakhstan, Liburan Makin Berkesan!

Nisa Istiqomah Photo Verified Writer Nisa Istiqomah

menulis sebagian dari hobi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya