Hai Book Lovers, Sudah Pernah Mengunjugi 6 Kota Buku Menarik Ini ?

Pecinta traveling juga masuk, yuk!

Bagi kamu pecinta buku, kamu wajib tahu soal keberadaan kota buku. Kota buku adalah sebuah kota atau desa kecil yang dipenuhi oleh berbagai toko buku atau hal lainnya yang berkaitan dengan buku, seperti kafe buku atau bahkan tempat percetakan. Selain menjadi surga bagi pecinta buku, kota buku ini juga umumnya menawarkan pemandangan indah sehingga cocok juga buat kamu yang hobi travelling

Wah, kedengarannya seperti surga, ya? Nah, biar kamu nggak penasaran, yuk cek daftar enam kota buku yang wajib para pecinta buku kunjungi ini!

1. Fjærland Book Town

Hai Book Lovers, Sudah Pernah Mengunjugi 6 Kota Buku Menarik Ini ?Reader's Digest

Kota buku yang pertama ini terletak di desa Fjærland, Norwegia yang hanya memiliki 300 penduduk. Meskipun penduduknya sedikit, namun kota buku ini menjadi 'rumah' bagi 15.000 buku lho! Di kota ini, kamu bisa menemukan buku di mana-mana, mulai dari di area menunggu feri, terminal bisa, hingga di toko-toko kelontong. Menariknya, beberapa toko buku di Fjærland dibiarkan berdiri begitu saja tanpa ada penjaganya dan pembeli bisa membayar dengan sistem kejujuran. 

Selain berbagai toko buku antik, kamu juga bisa menikmati keindahan alam Fjærland dengan melakukan hiking ke Jostedalen Glacier, salah satu gletser terbesar di Eropa. Jika kamu berminat mengunjungi Fjærland Book Town, kota buku ini buka setiap hari pada bulan Mei hingga September.

2. Torup Bogby, Denmark

Hai Book Lovers, Sudah Pernah Mengunjugi 6 Kota Buku Menarik Ini ?The Guardian

Kota buku kedua yaitu Torup Bogby yang berlokasi di Denmark. Torup Bogby pertama kali dibangun ketika salah satu penduduknya mendengar mengenai Fjærland dan memutuskan bahwa konsep kota buku juga akan sesuai untuk kota Torup. Dimulai dari tahun 2006, kota Torup kemudian mengadakan festival buku musim panas yang sukses dihadiri oleh 2.000 orang. Di tahun-tahun berikutnya, kota Torup mulai menempatkan gerobak-gerobak buku di pinggir jalan dan membangun kafe buku. Saat ini, terdapat kurang lebih belasan gerobak buku di mana pengunjung bisa membeli buku di pinggir jalan kapan saja dengan sistem self-service

Selain di gerobak buku, kota Torup juga memiliki toko buku kecil lainnya yang berlokasi di tempat-tempat unik, seperti di kandang kuda tak terpakai, di pintu masuk menuju tanah pertanian, di depan pintu supermarket, dan bahkan di depan gereja! Jika kamu sudah selesai berburu buku di Torup, kamu juga bisa mengunjungi Økosamfundet Dyssekilde, sebuah desa dengan konsep eco-village yang terletak di Torup. Desa yang dibangun menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan tersebut memiliki bangunan yang berbentuk unik dengan beberapa menyerupai rumah hobbit.

3. Paju Book City, Korea Selatan

Hai Book Lovers, Sudah Pernah Mengunjugi 6 Kota Buku Menarik Ini ?The Guardian

Terletak di utara kota Seoul, Paju Book City merupakan kota yang dibangun oleh pemerintah Korea sebagai rumah bagi segala hal yang berhubungan dengan buku. Tidak mengherankan bahwa Paju Book City menjadi rumah bagi 250 penerbit dan 10.000 karyawan yang setiap harinya melakukan seluruh proses penerbitan, mulai dari printing hingga pendistribusian. 

Tempat yang wajib dikunjungi di Paju Book City adalah Forest of Wisdom, sebuah perpustakaan 24 jam yang tidak memungut biaya untuk pengunjung. Perpustakaan ini memiliki koleksi 50.000 buku dari donasi yang ditempatkan dalam rak-rak buku dengan total tinggi 8 meter dengan panjang 3,1 kilometer, lho! Forest of Wisdom juga sudah beberapa kali 'tampil' di layar kaca, di antaranya sebagai setting di drama Why Secretary Kim/What’s Wrong With Secretary Kim, Hwayuki/A Korean Odyssey, I’m Not A Robot, dan She Was Pretty. 

Selain Forest of Wisdom, kamu juga bisa mengunjungi tempat-tempat lainnya di Paju, di antaranya kafe buku dengan berbagai macam tema, Pinocchio Museum, dan Mimesis Museum. Jika kamu mengunjungi Paju Book City di bulan September, kamu juga bisa mengikuti Paju Book Sori, festival tahunan dengan tema segala hal yang berkaitan dengan buku yang dihadiri oleh berbagai tokoh kenamaan dunia.

Baca Juga: 7 Kafe di Moskow yang Sempurna untuk Pecinta Buku

4. Bécherel, Perancis

Hai Book Lovers, Sudah Pernah Mengunjugi 6 Kota Buku Menarik Ini ?Ebook Friendly

Bredevoort merupakan kota tua yang berada di daerah Aalten dan berjarak sekitar 160 km dari Amsterdam. Kota ini mulai berkembang menjadi kota buku di tahun 1990-an dengan tujuan membawa kembali ketertarikan masyarakat terhadap daerah kaya sejarah tersebut. 

Saat ini, kota yang memiliki 1.500 penduduk tersebut memiliki sekitar 20 toko buku yang buka setiap hari Selasa hingga Sabtu dan pada Minggu sore. Setiap hari Rabu ketiga dalam satu bulan, diadakan kegiatan pasar buku spesial di 't Zand Square yang diikuti berbagai penjual buku dari seluruh Belanda. Jika kamu mengunjungi Bredevoort di bulan Mei dan Agustus, kamu juga bisa beruntung mendatangi book fair berskala internasional yang diikuti juga oleh penjual buku dari negara tetangga seperti Jerman dan Belgia. Kalau sudah selesai memilih-milih buku, kamu juga bisa berjalan-jalan di sekitar kota Bredevoort yang merupakan salah satu situs national heritage dan mengagumi sejarahnya.

5. Hay-on-Wye, Wales

Hai Book Lovers, Sudah Pernah Mengunjugi 6 Kota Buku Menarik Ini ?Solo Sophie

Sebagai salah satu kota buku tertua sekaligus pionir kota buku, kamu pasti sudah pernah dengar soal Hay-on-Wye. Terletak di daerah River Wye di perbatasan Wales-Inggris, desa kecil dengan 1.400 penduduk ini memiliki 30 toko buku dengan ratusan ribu koleksi di dalamnya. 

Salah satu toko buku yang wajib kamu kunjungi di Hay-on-Wye adalah toko buku yang terletak di depan salah satu bangunan kastil tua. Kebanyakan buku yang tersedia memiliki harga di bawah $1 dan pengunjung bisa langsung membayar ke dalam sebuah kotak uang karena toko buku ini menggunakan sistem kejujuran. 

Selain bisa mendapatkan banyak buku-buku antik, kamu juga bisa berfoto di depan kastil karena pemandangannya yang instagrammable banget. 

Tak hanya toko buku tersebut, ada juga toko buku dengan tema-tema yang unik seperti The Poetry Bookshop yang khusus menjual buku-buku puisi dan lirik serta Murder dan Mayhem yang khusus menjual segala buku dengan tema horor, thriller, dan kisah detektif. Di akhir bulan Mei, Hay-on-Wye juga mengadakan festival literatur yang dihadiri berbagai pengunjung dari seluruh dunia. Selesai berburu buku, kamu juga bisa melakukan kegiatan lainnya yang tak kalah seru seperti mengunjungi Hay Castle atau hiking di Hay Bluff.

6. Bécherel, Perancis

Hai Book Lovers, Sudah Pernah Mengunjugi 6 Kota Buku Menarik Ini ?Secret Moona

Bécherel merupakan desa yang terletak 35 km dari kota Rennes. Desa tersebut resmi menjadi kota buku ketiga di Eropa pada tahun 1989. 

Bécherel merupakan kota buku yang tepat bagi kamu yang menginginkan ketenangan karena hanya dihuni oleh 750 penduduk tapi memiliki sebanyak 15 toko buku dengan total sekita 400.000 koleksi. Buku-buku yang terdapat di Bécherel sangat beragam mulai dari genre sci-fi, graphic novel, buku literatur, thriller, hingga manga pun tersedia di tempat ini. 

Salah satu toko bernama Yves Grégoire’s bahkan menjual koran Le Monde tua, poster film-film lawas, dan majalah fashion dan film tua yang langka. 

Selain mengunjungi toko buku, kamu juga bisa mengunjungi beberapa event yang diadakan di Bécherel. Di antara event-event tersebut ada book market yang diadakan pada setiap hari minggu pertama dalam satu bulan, book festival yang diadakan sejak 30 tahun yang lalu pada setiap weekend setelah Paskah, dan book night yang diadakan pada setiap hari Jumat pertama di bulan Agustus. 

Tak hanya berburu buku, kamu juga bisa mengikuti workshop kaligrafi dan book-binding yang diadakan sepanjang tahun oleh seniman-seniman di Bécherel. Terakhir, kamu bisa mengeksplorasi Château de Caradeuc atau menikmati crêpes tradisional dan galettes di La Crêpe Bouquine.

Baca Juga: Biar Makin Cerdas, 6 Buku Pengetahuan Umum Ini Wajib Kamu Baca

Nisrina Ulayya Photo Writer Nisrina Ulayya

Silent reader turns a content writer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya