Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Benteng Amsterdam (maps.google.com/Yudho Tri Susanto)

Keberadaan rempah menarik Bangsa Eropa untuk datang ke Nusantara. Salah satu wilayah penghasil rempah paling masyhur pada abad ke-16 ialah Kepulauan Maluku. Bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda merupakan tiga bangsa yang saling berebut pengaruh di wilayah Maluku. Mereka berupaya kuat mengekspansi daerah Maluku demi monopoli rempah.

Pendirian benteng pun banyak dilakukan baik untuk untuk menyimpan rempah maupun sebagai basis pertahanan. Salah satu benteng yang masih berdiri kokoh di wilayah Ambon ialah benteng Amsterdam. Mari kita lihat potretnya berikut ini.

1.Dibangun oleh Bangsa Portugis pada tahun 1512 yang dipimpin oleh Fransesco Serrao demi kepentingan pertahanan dan loji perdagangan

Benteng Amsterdam di pinggir lautan (instagram.com/supartoyo)

2. Warga Maluku merasa dirugikan Portugis dalam perdagangan rempah. Hal ini dimanfaatkan Belanda untuk mengambil hati masyarakat

Kokohnya bangunan Benteng Amsterdam (maps.google.com/Pep Pla)

3. Portugis pun kalah setelah Belanda bekerjasama dengan warga Maluku. Benteng Amsterdam diambil alih oleh VOC pada 1605

Benteng Amsterdam dari sisi lain (maps.google.com/suhardi Kamhar)

4.Secara bertahap bangunan banteng mengalami beberapa renovasi seperti lebih diperbesar dan ditambahkan pagar pada tahun 1642 dan 1649

Pagar bangunan Benteng Amsterdam (instagram.com/michielbaas)

5. Bangunan benteng terdiri atas tiga lantai yang difungsikan sebagai tempat tidur serdadu dan penyimpanan, pos pertemuan, dan pos pantau

Kontruksi bangunan Benteng Amsterdam (maps.google.com/Yudho Tri Susanto)

6. Dilihat dari bangunannya, kontruksi Benteng Amsterdam lebih seperti sebuah rumah, sehingga sering disebut Blok Huis oleh bangsa Belanda

Lantai dua di Benteng Amsterdam (instagram.com/adlienerz)

7. Bangunan ini pernah menjadi tempat tinggal naturalis asal Jerman, George Everhard Rumphius yang meneliti flora fauna di Ambon

Halaman Benteng Amsterdam (instagram.com/heradamudan)

8.Selama menetap di Ambon hampir 50 tahun, ia menulis buku Amboinsch Kruid-Boek sebagai mahakaryanya

Potret Benteng Amsterdam dari laut (instagram.com/svhdorp)

9. Benteng Amsterdam yang terletak di Kecamatan Hila ini memiliki pemandangan alam cantik Pulau Seram yang menghadap laut

Pemandangan sekitar Benteng Amsterdam (maps.google.com/Chandra Suryatmaja)

10. Tahun 1991--1994 dilakukan pemugaran oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan ditetapkan sebagai cagar budaya pada 1999

Bangunan lantai dua Benteng Amsterdam (maps.google.com/Magfir Papalia)

11.Spot foto favorit di sela-sela jendela benteng ini akan mempercantik feed instagrammu lohh!

Jendela di Benteng Amsterdam (instagram.com/baronda.id)

Itulah potret Benteng Amsterdam yang dapat kalian jadikan destinasi wisata wajib ketika berkunjung ke Maluku. Hanya berjarak 42 km dari pusat kota Ambon, membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Kalian akan merasakan nuansa sejarah dan alam yang berpadu menjadi satu dalam bangunan di pinggir lautan ini. Jangan lewatkan untuk berkunjung ke sini yaa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team