Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret salah satu pura di Desa Wisata Les, Buleleng, Bali
Potret salah satu pura di Desa Wisata Les, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Bali memang gak pernah kehabisan alasan untuk dikunjungi sebagai destinasi liburan. Kalau selama ini kamu mengunjungi Canggu atau Kuta, kali ini cobalah liburan ke Desa Wisata Les di Buleleng, Bali Utara, untuk merasakan sisi yang lebih tenang dan autentik.

Desa tua ini dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Di sini, kamu bisa melihat langsung kehidupan masyarakat lokal yang masih memegang erat tradisi leluhur. Selain itu, kamu bisa menikmati kuliner khas pedesaan, hingga mencoba pengalaman unik yang gak akan kamu temukan di destinasi Bali pada umumnya.

Penasaran seperti apa suasana dan aktivitas wisata di Desa Wisata Les di Buleleng, Bali Utara? Yuk, simak potretnya di bawah ini!

1. Desa tua dengan budaya yang masih terjaga

Potret jalanan di Desa Wisata Les, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Desa Les memiliki sejarah panjang dan masih memegang erat adat warisan leluhur. Suasananya tenang, jauh dari keramaian. Destinasi ini cocok buat kamu yang mau refreshing, sekaligus belajar budaya.

2. Ladang garam tradisional di tepi pantai

Potret ladang garam di Desa Wisata Les, Buleleng, Bali Utara (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Daya tarik lain dari Desa Les adalah lokasinya yang dekat pantai. Jadi, kamu bisa melihat langsung ladang garam khas Desa Les dari pinggir pantai. Garam ini dibuat menggunakan batang kelapa sebagai media pengering. Hasilnya lebih sehat dan sudah diakui pasar internasional. Rasanya gak cuma asin, tetapi juga ada sedikit manis dan pahit.

3. Kulineran di Warung Tasik

Potret makanan di Warung Tasik, Desa Wisata Les, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Tepat di dekat ladang garam, kamu wajib mencoba kuliner tradisional Bali di Warung Tasik. Tempat makan ini berkonsep semi outdoor dengan pemandangan yang menghadap ke laut. Kamu bisa mencoba blayag, laklak, bubur sumsum khas Bali, buah-buahan, teh, dan kopi.

4. Barisan perahu nelayan pencari tuna

Potret perahu nelayan di Desa Wisata Les, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Pagi hari menjadi waktu terbaik untuk melihat deretan perahu nelayan tradisional. Mereka biasanya melaut untuk mencari ikan tuna segar yang nantinya dijual, lalu diolah menjadi berbagai sajian lezat.

5. Makan siang di Dapur Bali Mula

Potret Dapur Bali Moela, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Salah satu restoran rekomendasi TasteAtlas ini menyajikan kuliner khas Desa Les dengan cara masak tradisional. Menunya tergantung hasil tangkapan segar hari itu. Uniknya, tidak ada harga per menu. Kamu hanya perlu donasi minimal Rp100 ribu per orang.

6. Sajian laut segar dan tanpa penyedap buatan

Potret sajian di Dapur Bali Moela, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Kamu bisa mencicipi hidangan, seperti sate ikan tuna, sop ikan barakuda, cumi bumbu Bali, hingga sambal matah segar. Semua dimasak dengan metode slow cooking yang mempertahankan cita rasa aslinya.

7. Dapur open space ala rumah tradisional Bali

Potret Dapur Bali Moela, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Dapur Bali Mula didesain seperti rumah tradisional dengan konsep dapur terbuka. Kamu bisa melihat langsung proses memasak dari jarak dekat, serta berinteraksi dengan chefnya.

8. Proses pembuatan gula lontar

Potret pembuatan gula lontar cair, Desa Les, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Selain seafood, di sini kamu juga bisa melihat pembuatan gula cair dari lontar yang dimasak dengan cara tradisional. Cocok buat dijadikan oleh-oleh khas dari Desa Les.

9. Koleksi arak artisan dalam kendi

Potret area makan di Dapur Bali Moela, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Ada sekitar 200 kendi berisi arak yang diolah saat musim panas. Kalau mau mencicipi, kamu harus datang langsung. Araknya dijual dalam botol 750 ml seharga Rp150 ribu.

10. Menginap di Kampung Tetangga

Potret Kampung Tetangga, Desa Les, Buleleng, Bali (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Jika liburan ke Desa Les, jangan khawatir soal penginapannya. Kamu bisa menginap di Kampung Tetangga yang masih satu area dengan Dapur Bali Mula. Mengusung konsep rumah pedesaan yang asri dan menenangkan. Kamarnya bersih dan rapi, kamar mandi luas dengan shower semi outdoor, staf ramah, dan pemandangannya memesona.

Itu dia potret Desa Wisata Les yang membuktikan bahwa liburan di Bali gak hanya soal pantai atau keramaian. Suasana alam yang asri, budaya yang kental, dan keramahan warganya akan membuatmu pengin kembali lagi Jadi, kalau berencana liburan ke Bali, jangan lupa masukkan Desa Les ke daftar liburan kamu, ya!

Editorial Team