Shirakawa-go, Desa Warisan Budaya Jepang yang Wajib Kamu Kunjungi

Kamu bakal dibuat takjub dengan semua yang ada di sana

Jepang selalu identik dengan Tokyo, Osaka, atau Sapporo. Tapi tahukah kamu kalau Jepang juga memiliki sebuah desa wisata yang begitu indah di luar ketiga tempat populer tersebut. Perkenalkan, Shirakawa-go!

Kalau kamu berniat untuk traveling ke Jepang dan ingin merasakan pengalaman wisata yang berbeda dari biasanya, Shirakawa-go wajib jadi pilihanmu. Desa wisata Shirakawa-go ini terletak di prefektur Gifu, masih berada dalam pulau utama Jepang, Pulau Honshu. Yuk berkenalan dulu dengan desa wisata Shirakawa-go ini!

1. Desa wisata Jepang yang menjadi warisan budaya UNESCO

Shirakawa-go, Desa Warisan Budaya Jepang yang Wajib Kamu Kunjungiinstagram.com/shirakawa_go

Shirakawa-go telah dinobatkan sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 1995. Desa wisata ini terletak di kaki Gunung Haku dan di lembah sungai Shokawa sehingga hampir 96% area dari Shirakawa merupakan hutan dan memiliki pemandangan alam yang luar biasa indah.

Secara geografis, dahulu desa Shirakawa-go ini termasuk daerah yang terisolasi dan tak tereksplor. Bukan hanya karena tempatnya yang berada di bawah kaki gunung dan dikelilingi oleh hutan dan pegunungan, namun beberapa area Desa Shirakawa ini sering tertutup oleh salju yang tebal saat musim salju datang.

2. Arsitektur rumah tradisional unik dan langka

Shirakawa-go, Desa Warisan Budaya Jepang yang Wajib Kamu Kunjungiinstagram.com/shirakawa_go

Yang paling unik dan menjadi ikon dari Shirakawa-go ini adalah bentuk arsitektur dari rumah-rumah tradisionalnya. Saat kamu ke sini, kamu akan dibuat takjub oleh bentuk rumah tradisional masyarakat sekitar yang terlihat seperti pemandangan desa di Jepang pada zaman dahulu.

Rumah-rumah tradisional di Shirakawa-go ini semua bergaya Gassho-zukuri. Model rumah gassho-zukuri ini juga disebut sebagai”konstruksi rumah berdoa” dikarenakan memiliki atap yang miring dan terlihat seperti dua tangan yang sedang berdoa. Atap rumahnya terbuat dari tumpukan jerami namun sangat kokoh mengingat Shirakawa-go selalu tertutup salju yang tebal saat musim salju.

Desa Ogimachi merupakan desa terbesar di Sirakawa-go dan paling banyak rumah tradisionalnya. Rata-rata rumah-rumah tradisional di Shirakawa ini berusia sekitar 250 tahun. Banyaknya rumah-rumah tradisional gassho-zukuri inilah akhirnya UNESCO menetapkan Shirakawa-go menjadi situs warisan budaya dunia.

3. Apa saja yang bisa kamu lihat di Shirakawa-go?

Shirakawa-go, Desa Warisan Budaya Jepang yang Wajib Kamu Kunjungiinstagram.com/shirakawa_go

Kamu akan disuguhkan oleh keindahan alam sekitarnya yang luar biasa indah dan merasakan bagaimana tinggal di pedesaan dengan rumah-rumah tradisional yang unik. Selain itu kamu juga bisa menikmati tinggal di rumah-rumah tradisional Jepang bergaya gassho-zukuri dan akan disuguhi berbagai macam makanan tradisional jepang yang lezat.

Ada beberapa hal yang wajib untuk kamu lakukan, beberapa di antaranya adalah: Gasshozukuri Minkaen Outdoor Museum, Tajima House Museum of Silk Culture, Myozenji Temple Museum, Tenshukaku (castle keep) Observatory, Doburoku Matsuri Festival Hall, dan Jin Homura Art Museum.

Namun ada satu hal lagi yang paling wajib dan tak boleh kamu lewatkan di Shirakawa-go, yaitu night gazing! Yup, kamu harus menikmati pemandangan desa wisata Shirakawa-go di malam hari, karena kamu bisa melihat pemukiman tradisional yang indah di malam hari sekaligus star gazing. Shirakawa-go memiliki pemandangan langit yang bertabur bintang yang luar biasa indah saat malam tiba.

4. Kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi Shirakawa-go?

Shirakawa-go, Desa Warisan Budaya Jepang yang Wajib Kamu Kunjungiinstagram.com/shirakawa_go

Jepang memiliki 4 musim, yaitu musim semi, panas, gugur, dan salju. Sedangkan Shirakawa-go berada pada ketinggian yang cukup tinggi, sehingga ini menyebabkan ke-empat musim tersebut semakin lebih terasa.

Saat musim semi, Shirakawa-go akan dipenuhi oleh bunga-bunga Sakura berwarna pink yang bermekaran di berbagai penjuru desa. Saat musim panas, kamu akan disuguhi cuaca yang lebih hangat, dan pemandangan alam yang subur. Ketika musim gugur, Shirakawa-go akan terlihat sedikit berwarna merah karena dedaunan di pohon-pohon akan berubah warna menjadi kuning, coklat, dan memerah dan banyak daun-daun yang berguguran. Sedangkan saat musim salju tiba, Shirakawa-go akan berselimutkan salju putih yang tebal.

Lalu, kapan waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Shirakawa-go? Jawabannya adalah, kapanpun kamu mau, kamu akan tetap mendapatkan pengalaman wisata yang menkajubkan. Tergantung kamu ingin melihat wajah Shirakawa saat musim apa.

5. Akses dan transport menuju Shirakawa

Shirakawa-go, Desa Warisan Budaya Jepang yang Wajib Kamu Kunjungiinstagram.com/shirakawa_go

Shirakawa-go saat ini sudah menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, sehingga akses menuju ke sana sudah sangat mudah. Shirakawa-go terletak di sebelah barat laut Prefektur Gifu. kamu bisa menyewa kedaraan pribadi atau juga bisa menggunakan transportasi publik.

Jika kamu menggunakan mobil, kamu bisa mengkuti arah petunjuk melalui maps dengan pencarian “Shirakawa-go”. Jika kamu memilih untuk menggunakan kereta, kamu bisa berangkat melalui stasiun kereta api Tokyo menuju ke stasiun kereta api Toyama, lalu menuju ke Shirakawa-go menggunakan bus. Kamu bisa reservasi bus terlebih dahulu untuk memastikan kapan waktu keberangkatan agar kamu tidak ketinggalan jadwal keberangkatan bus.

Selain dari tokyo, kamu bisa berangkat dari Osaka/Kyoto, Nagoya, dan Takayama. Untuk lebih detilnya kamu bisa melihat situs resmi Shirakawa-go di sini: ml.shirakawa-go.org/en/access/

Gimana? Terlihat seru bukan berlibur menikmati pemandangan dan juga kehidupan tradisional di desa bersejarah Shirakawa-go? Kalau kamu berniat ke sini, pastikan untuk mempersiapkan semuanya dengan baik ya. Selamat berlibur!

Ruth Christian Photo Verified Writer Ruth Christian

@ruthchristian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya