Mengenal Sejarah Kebun Binatang Bandung

Jakarta, IDN Times - Dosen Pendidikan Sejarah Sekolah Pascasarjana dan Kepala Museum Pendidikan Nasional UPI, Leli Yulifar, mengungkapkan bahwa Kebun Binatang Bandung memiliki sejarah yang panjang.
Cerita dimulai pada 1900, kala itu Bupati R.A.A. Martanegara mendirikan kebun binatang di Cimindi. Sementara itu, sejumlah pecinta satwa juga mendirikan kebun binatang di Bukit Dago.
1. Bandung awalnya dibangun untuk kepentingan penduduk Eropa
Pada 1 April 1906, Bandung diketahui menjadi gemeente (kotapraja) yang dipimpin seorang walikota (Burgermaster). Kemudian, pada 1920 sebuah perkumpulan swasta yang kemudian menjadi partner pemerintah dalam menata gemeente khusus di bidang pariwisata didirikan. Perkumpulan tersebut adalah Bandoeng Vooruit (Bandung Maju), yang terdiri dari orang-orang Belanda.
Kota Bandung yang awalnya hanya desa kecil mulai dibangun untuk kepentingan penduduk Eropa, dengan mengadopsi infrastruktur kota di Eropa. Karena itu, Pemerintah Kotapraja Bandung mendirikan perumahan dalam skala real estate, gedung pemerintahan, motel/hotel, instansi pendidikan, tempat hiburan, serta taman-taman kota.
Satu di antara taman yang didirikan tersebut adalah Jubileum Park, yang membentang dari ujung paling utara daerah Lebak Gede Barat sampai dengan Cikapundung Timur. Jubileum Park, atau taman ulang tahun adalah taman botanik yang berupa tanaman keras dan tanaman hias, didirikan pada 1923 dalam rangka memperingati 50 tahun Ratu Wilhelmina memerintah.
Selanjutnya pada 1933, atas prakarsa Bandoeng Vooruit, kedua kebun binatang yang didirikan di Cimindi dan Bukit Dago sebelumnya disatukan dengan pindah ke wilayah bagian selatan Taman Botanik (Jubileum Park).
"Artinya Kebun binatang tersebut berdiri pada sebagian tanah Pemerintah Kota Bandung yang terletak di Huygensweg (sekarang Jl. Tamansari)," ujar Leli.