Tempat bersejarah biasanya identik dengan debu dan suasana yang super membosankan. Tidak heran jika kebanyakan tempat bersejarah di Indonesia jadi sepi pengunjung bahkan dibiarkan terbengkalai tidak terurus.
Padahal, tidak semua tempat sejarah itu membosankan lho! Di Malang, ada banyak destinasi wisata jadul yang bukan hanya kaya akan sejarah tapi juga instagramable dan jadi favorit banyak orang terutama anak muda. Simak ulasannya di bawah ini, dijamin kamu segera pengen liburan ke sana!
Sesuai dengan namanya, candi Singosari merupakan candi peninggalan kerajaan Singosari. Selain dikenal dengan nama Singosari, candi yang terletak di desa Candi Renggo ini juga dikenal dengan nama Candi Cungkup yang dalam bahasa Indonesia berarti menara.
Alasannya karena di zaman kerajaan Singosari, candi ini adalah candi tertinggi di antara candi lainnya dengan ketinggian 15 meter. Candi Singosari dibangun pada tahun 1300 SM, di saat kerajaan Singosari berada dalam masa jaya. Hal itu bisa dilihat dari relief yang ada di dinding candi yang menggambarkan makmurnya kehidupan rakyat saat itu.
Untuk bisa jalan-jalan sekaligus berfoto dengan latar belakang candi, kamu hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp5.000. Tenang aja, meski murah tapi fasilitas di sekitar candi Singosari cukup memadai kok! Mulai dari mushola, toilet, bahkan gazebo untuk istirahat.
Alamat: Jl. Kertanegara No.148, Candirenggo, Kec. Singosari, Malang, Jawa Timur 65153
Di Kota Malang terdapat sebuah jalan yang dikenal dengan arsitekturnya, namanya Ijen Boulevard. Dulu kawasan ini merupakan perumahan bagi orang Belanda. Tidak heran jika di sini terdapat banyak bangunan peninggalan Belanda, salah satunya adalah Gereja Ijen.
Dibangun pada tahun 1934 oleh Belanda, Gereja Ijen adalah gereja dengan arsitektur neo-gothik dan menjadi gereja paling indah kedua setelah gereja Kathedral di Jakarta. Kamu bisa jalan-jalan di sekitar kawasan Ijen Boulevard dan berfoto di depan gereja.
Jangan berisik ya, apalagi sampai mengotori daerah sekitar gereja karena tempat ini masih digunakan sebagai tempat ibadah.
Alamat: Jl. Buring No.61, 65112, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119
Bukan hanya gereja peninggalan Belanda, di Malang juga terdapat sebuah klenteng yang legendaris, namanya klenteng Eng An Kiong. Dibangun pada tahun 1825, klenteng ini memiliki arsitektur khas Tiongkok Timur dan Eropa.
Asyiknya, meski merupakan rumah ibadah bagi penganut agama buddha, tapi kamu yang bukan penganut agama buddha tetap bisa masuk ke sini kok.
Begitu masuk, kamu akan disambut dengan aroma dupa yang khas dan bangunan klenteng yang didominasi oleh warna merah. Selain foto dengan latar belakang bangunan yang unik, kamu juga bisa jalan-jalan menjelajahi bangunan klenteng bahkan mendengar sejarahnya langsung dari pengelola klenteng lho!
Oh ya, karena merupakan tempat ibadah, wajib hukumnya buat kamu menjaga ketertiban dan kebersihan di area klenteng agar tidak mengganggu para pengunjung yang ingin beribadah.
Alamat: Jl. Martadinata, Kotalama, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur 65118
Kalau tadi kamu sudah jalan-jalan ke candi peninggalan kerajaan Singosari, kini waktunya kamu menjelajahi peninggalan kerajaan Majapahit. Di Malang Selatan, tepatnya Dusun Kaliputih terdapat sebuah candi peninggalan kerajaan Majapahit yang dikenal dengan nama candi Jawar Ombo.
Ditemukan pada tahun 1983, ketika ditemukan bangunan candi memang terbengkalai namun kemudian direnovasi pada tahun 2014. Meski Candi Jawar Ombo masih digunakan sebagai tempat ibadah umat hindu yang tinggal di kota Malang, tapi kamu tetap bisa jalan-jalan dan berfoto di sekitar bangunan candi.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Candi Jawar adalah saat hari cerah, dengan begitu kamu bisa menikmati pemandangan candi berlatar belakang Gunung Semeru yang megah dan indah.
Alamat: Area Sawah/Kebun, Argoyuwono, Ampelgading, Malang, Jawa Timur 65183
Dibandingkan dengan wisata lain, museum Angkut mungkin merupakan destinasi wisata yang paling modern. Tapi jangan salah museum ini juga menyimpan banyak sejarah, terutama sejarah perkembangan transportasi Indonesia dan dunia.
Terdapat banyak alat transportasi yang dipamerkan di sini dari mulai transportasi jadul seperti sado hingga mobil-mobil antik. Selain itu, museum Angkut juga menyimpan Bell 47J Siwalet yang merupakan helikopter kepresidenan pertama milik Republik Indonesia. Dulunya, helikopter ini sering digunakan oleh presiden Soekarno sebelum akhirnya dipindahkan ke museum Angkut.
Meski judulnya museum, tapi kamu dijamin enggak akan bosan jalan-jalan ke museum Angkut. Selain karena koleksinya yang unik dan keren, museum Angkut juga merupakan gudangnya spot instagramable yang sayang untuk dilewatkan.
Alamat: Jl. Terusan Sultan Agung No.2, Ngaglik, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65314
Jadi, akhir pekan ini mau liburan ke mana nih?