Candi Singasari (dok. pribadi/Fatma Roisatin Nadhiroh)
Gak jauh dari Arca Dwarapala tersebut, terdapat Candi Singasari yang dibangun sekitar tahun 1300 Masehi. Candi tersebut menjadi salah satu bentuk penghormatan kepada Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Ia gugur setelah penghianatan dan pemberontakan oleh Jayakatwang, anak buahnya.
Sayangnya, meski Kerajaan Singasari dikenal sebagai kerajaan yang besar. Namun, Candi Singasari menjadi bangunan peninggalannya yang tersisa dan berhasil ditemukan.
Candi Singasari bukanlah candi yang utuh, karena belum selesai dibangun. Area candi yang luas, diduga masih ada bagian lain dari Candi Singasari yang akan dibangun. Sejumlah arca berukuran kecil juga belum selesai dibuat. Arca tersebut menyerupai bentuk Durga, Lembu Nandini, dan berbagai unsur yang lekat dengan Hindu.
Hal tersebut selaras dengan masa pemerintahan Raja Kertanegara yang berhenti tiba-tiba, karena pemberontakan. Pemberontakan hingga terjadinya pertumpahan darah membuat suasana istana kacau. Parahnya lagi, masa kejayaan Kerajaan Singasari pun usai dan pembangunan candi tidak dapat dilanjutkan.
Candi Singasari berhasil ditemukan pada 1803 oleh Nicholaus Engelhard, orang Belanda yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Panta Timur Laut Jawa. Candi tersebut juga memiliki banyak nama, seperti Candi Cungkup, karena kondisinya parah saat ditemukan. Nama lainnya, Candi Menara, karena bentuknya seperti menara menurut masyarakat setempat.