9 Spot Diving Paling Populer di Banda Neira, Surganya Para Penyelam!

Pulau Karaka yang juga dikenal sebagai Pulau Kepiting berdekatan dengan pintu masuk utara antara Banda Neira dan Gunung Api Banda.

Pada kedalaman 18 meter, kamu bakal menemukan dinding kecil berhiaskan Tunicates berwarna cerah. Kamu juga bisa menemukan berbagai ikan karang hingga barakuda yang ukurannya hampir setengah meter.

Pulau Sjahrir atau Pulau Pisang, bentuknya mirip pisang menjadi pilihan lain untuk diving di sekitar Banda Neira. Kamu memerlukan waktu sekitar 40 menit menggunakan perahu motor dari Banda Neira.

Di pulai ini, kamu bakal disuguhi pantai berpasir putih, berbagai jenis karang lunak, sponge, ikan karang, dan dinding karang setinggi 25-50 meter di salah satu sisinya.

Pulau Lonthoir atau Pulau Banda Besar menjadi pulau terluas di Kepulauan Banda, luasnya sekitar 44 kilometer persegi. Pulau ini merupakan bagian dari tepi kaldera cekung yang menjadi salah satu tempat terbaik untuk diving. Beragam jenis ikan dan kerang bakal memanjakan mata.

Batu Belanda merupakan spot diving di Pulau Banda Besar yang memiliki visibility sekitar 30-40 meter di bawah permukaan laut. Kamu bakal disuguhi barel dan bunga karang yang beragam. Di sini juga terdapat gua-gua kecil serta celah yang bisa kamu jelajahi.

Pulau Ay berada di antara Banda Neira dan Pulau Run yang menyimpan beberapa sisa bangunan bersejarah, seperti reruntuhan Benteng Revenge.

Pantai dan biota lautnya gak kalah beragam, seperti harbor fish, hiu martil, ikan pelagis, dan pari manta. Kamu bisa menyelam di sekitar pantai bagian barat daya dan utara Pulau Ay.

Pulau Hatta termasuk salah satu pulau terpencil di gugus Kepulauan Banda yang terkenal dengan taman terumbu karang dan biota lautnya.

Bukan hal mengherankan kalau pulau yang dekat dengan Tanjung Buton ini termasuk spot terbaik untuk menyelam. Bahkan, saking indahnya dianggap sebagai world class charming bagi sejumlah turis mancanegara.

Buat menikmati keindahan bawah lautnya, kamu bisa snorkeling dan free diving. Jika beruntung, kamu bisa menjumpai kawanan lumba-lumba yang berlalu-lalang. Jenis ikan lain yang dapat kamu temui, yakni unicornfish, ikan jack, dan rainbow runners.

Pulau Run yang dulu pernah ditukar dengan Manhattan terletak di Tanjung Noret. Di sekitar pulau ini, terdapat hamparan karang dan jenis ikan neon fusilier maupun redtooth triggerfish. Selain itu, saat air surut, kamu bisa berjalan dari Run menuju Pulau Nailaka.

Pulau Suanggi merupakan pulau kecil berupa tebing batu yang tidak berpenghuni. Kamu dapat menyaksikan burung laut terbang rendah untuk mengitari pulau tersebut. Hal ini sebagai pertanda bahwa banyak ikan di bawahnya.

Beberapa nelayan kerap memancing tuna di sana. Kadang juga ada kapal phinisi yang membawa turis live on board dan menurunkan jangkar di sekitar pulau ini.

Di perairan sekitar Pulau Suanggi ini, kamu bisa fun dive dan dapat berjumpa dengan hiu martil, jika beruntung.

Satu lagi nih spot diving di Banda Neira, namanya Lava Flow. Lokasinya berada di sebelah utara Gunung Api Banda.

Sesuai dengan namanya, tempat ini berasal dari erupsi Gunung Api Banda tahun 1988 silam. Meski perairan tersebut sempat tertutup lava dan terumbu karang hancur, tapi pertumbuhannya lebih cepat pasca erupsi.

Kamu bisa menuju Lava Flow menggunakan perahu selama 25 menit. Kamu bakal disuguhi terumbu karang berukuran besar yang hampir menutupi seluruh area Lava Flow. Wajar saja kalau Lava Flow menjadi spot snorkeling maupun diving yang ikonik di Banda Neira.

Biaya diving di Banda Neira sekitar Rp600 ribu hingga jutaan rupiah. Buat kamu yang masih awam, bisa mencoba try scuba yang dipandu oleh instruktur berpengalaman. Jika masih ragu, bisa memulainya dengan snorkeling di spot yang ramah untuk pemula.