Tanpa Atau dengan Disneyland, Boyolali Tetap Keren dengan 10 Tempat Wisata Ini!

Kampoeng Air Kragilan Boyolali merupakan salah satu tempat wisata alam yang bisa dinikmati saat berlibur bersama keluarga. Lokasi Kampoeng Air ini terletak di Desa Watu Genuk, Kelurahan Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.

Meski tertelak di perkampungan, lokasi wisata ini tak terlalu jaug dari pusat kota. Sehingga untuk mengunjungi keindahan kampung air ini cukup mudah.

Menjadi nilai plus, karena berlokasi di perkampungan dengan air terjun alami yang berukuran kecil serta keindahan aliran sungai yang benar-benar terasa masih fresh.

Kampoeng Air yang dibangun diatas lahan seluas 1000m2 ini di saat cerah airnya begitu jernih hingga berwarna kehijauan sayangnya ketika hujan berubah menjadi kecoklatan.

Jika ingin menuju Kampoeng Air, pada jalur Semarang Solo kamu bisa menuju ke pertigaan Pasar Mojosongo, kemudian belok utara ke arah Tlatar. Setelah berjalan lurus sampai SMP Kragilan, ada jalan di sebelah sekolah ini tinggal belok kiri di sana dan sekitar 1 km wisata ini sudah di depan mata.

Gardu Pandang, wisata yang satu ini menawarkan view indah dan menyejukkan karena lokasinya yang memang berada di lereng pegunungan. Dari atas Gardu Pandang ini kamu bisa melihat megahnya hamparan lereng gunung Merbabu, gunung Sindoro dan dan menatap kota Boyolali dari puncaknya. Dijamin hasil hasil selfiemu di tempat ini memuaskan. 

Wisata Gardu Pandang Suroteleng terletak di di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo , Boyolali. Namun, untuk menuju wisata ini terbilang cukup extrim karena jalannya berkelok-kelok, serta menanjak dan sedikit berbatu karena wisata gardu pandang ini masih dalam proses pengembangan.

Tak berbeda jauh dengan Gardu Pandang di Desa Wisata Suroteleng ada juga spot Pohon Bintang. Dan lagi-lagi lokasinya memang sedikit terpencil karena untuk menuju tempat ini kamu musti sedikit berjuang, hehe.

Sama seperti akses menuju Gardu Pandang, lokasi Pohon Bintang ini juga cukup sulit dijangkau. Ya memang desa Suroteleng ini berada di lereng Gunung Merapi, jadi masih banyak jalan yang curam dan tanjakan.

Ditambah lagi cuaca sering hujan dan berkabut basah, saran bagi kalian yang ingin ke wisata Pohon Bintang sebaiknya persiapkan jas hujan dan jaket hangat. Tahu sendiri kan, udara pegunungan yang memang sejuk dan terlalu dingin.

Karena fasilitas yang kurang memadai, penerangan rute menuju wisata ini pun belum ada. Jika memang sudah di sana, jangan sampai terbius indahnya suasana hingga pulang setelah matahari terbenam. Karena tak ada penerangan di medan ektrim yang akan kamu lalui.

Oemah Bamboo Merapi, terletak di kawasan New Selo sebagai satu titik lokasi wisata baru sekaligus menemani wisata New Selo yang telah hadir sebelumnya. Mengenai New Selo, adalah tempat wisata yang terletak di Kecamatan Selo, Boyolali yang dapat dicapai dengan melewati jalur wisata SSB (Solo – Selo – Borobudur).

Tempat wisata New Selo ini sudah diresmikan beberapa tahun yang lalu. Cantiknya wisata ini karena kita disuguhi hamparan alam di tengah-tengah antara Gunung Merapi dan Merbabu, sehingga jika kita masuk wilayah Kecamatan Selo ini, kita akan disuguhi keindahan dua gunung sekaligus.

Jalan masuk lokasi New Selo terletak di sebelah barat Pasar Selo. Dan jika ingin beristirahat pada saat perjalanan, disana ada pesanggrahan yang berbentuk joglo, yang bisa melepas penat. Untuk Oemah Bamboo Merapi sendiri bisa kamu tebak dari kata bamboo atau bambu. Dinamakan Oemah (rumah dalam bahasa Indonesia), karena selain spot menara yang cukup tinggi sebagai tempat yang cocok untuk selfie. Terlihat beberapa menara dengan atap seperti bentuk rumah mini.

Melihat kedepan ada Gunung Merbabu, dan tepat dibawahnya ada New Selo tadi kemudian melihat kebelakang ada Gunung Merapi karena ini berada di kaki Gunung Merapi.

Yang phobia sama ketinggian mending jangan naik yah, daripada senam jantung.

Hampir mirip dengan Oemah Bambu, obyek wisata Bukit Gancik menawarkan pemandangan alam dari atas menara yang dibangun memanjang. Selain udaranya yang masih bersih, melihat hamparan hijau perkebunan sayur ini saja, mata kamu akan merasakan kesegaran yang luar biasa. Ditambah keindahan Gunung Merapi serta Gunung Merbabu bikin betah berlama-lama di tempat ini.

Sama halnya dengan yang lainya, gardu pandang di Bukit Gancik ini sangat intagramable, bedanya adalah kamu bisa melalui jembatan bambu panjang bertuliskan Gancik Hill Top yang biasanya menjadi spot favorit para pengunjung yang datang kesini.

Dan sekali lagi, sama seperti wisata di lereng gunung lainnya, jalur menuju Bukit Gancik cukup memacu adrenalin karena hanya ada jalan setapak, menanjak, dan kanan kirinya adalah perkebunan sayur milik warga.

Ada satu lagi keunikan di Bukit Gancik, bila kamu kesana pagi buta, kamu bisa menikmati keindahan matahari terbit yang muncul dari balik Gunung Lawu. Wisata yang terapit 3 gunung yaitu gunung Lawu-Merapi-Merbabu ini memang begitu eksotis.

Seperti yang lainnya, wisata Watu Blerek ini sangat cocok dijadikan spot selfie dengan background pemandangan alam. Terletak di lereng gunung Merbabu, Watu Blerek menyajikan citra hamparan hijau pepohonan.

Namun, bila ke sini, jangan lupa bawa bekal dari rumah. Namanya juga wisata di lereng gunung, jadi jangan bayangkan ada caffe dan tempat makan yang enak seperti halnya di kota. Karena memang fasilitas di sana belum terlalu memadai.

Dari namanya jangan berhayal kamu dapat nikung cintanya temenmu ya...hehe. Jangan baper lho...! Di Boyolali tempat yang satu ini berlokasi di Kecamatan Musuk, tepatnya di Dukuh Jelok Desa Cluntang.

Tikungan Cinta ini hadir lengkap dengan gubuk-gubuk yang berfungsi sebagai gardu pandang dan tempat bersantai melepas penat, biar pikiran lebih fresh. Panorama alam yang cantik terlihat dengan jelas sejauh mata memandang, suguhan hijaunya perbukitan di lereng gunung Merapi di sisi selatan membuat banyak orang berdecak kagum melihat keindahan alamnya.

Nah ini yang sering orang sebut sebagai New Zealand-nya Indonesia

Di berbagai daerah di Indonesia tentunya banyak jembatan gantung, nah jangan dikira ini seperti kebanyakan jembatan gantung yang mungkin ada di tempatmu. Jembatan gantung yang terletak di dukuh Salaran Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali ini menyuguhkan view pegunungan yang begitu cantik seakan membius mata layaknya kita berada di New Zealand.

Pasalnya, jembatan gantung ini diapit oleh pegugunungan dan dikolaborasikan dengan suhu serta pemandangan yang indah, hingga saat kamu selfie di tempat ini, bukan tidak mungkin temanmu menebak kamu sudah pernah ke Selandia Baru.

Penasaran bukan? Sebenarnya jembatan Gantung  yang diberi nama jembatan Gantung Slaran atau Jrakah ini dibangun sebagai jalur evakuasi warga di sekitar kaki gunung Merapi.

Jembatan yang dibangun bekerjasama dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) ini, selain desainnya yang kokoh, karena kaki pondasi tidak menapak pada daerah aliran sungai, tetapi menggantung pada bibir jurang, malah menambah keeksotisannya.

Bisa dibilang Jembatan Gantung Slaran adalah jembatan gantun yang mempunyai view paling keren di Indonesia.

Lembah Gunung Madu juga tak kalah menariknya dari wisata lain di Boyolali. Banyak orang datang untuk menikmati sunrise dari atas bukit. Berbeda dengan Gardu Pandang yang mempunyai tantangan tersendiri karena berada di atas ketinggian lereng gunung, tempat ini lebih cocok untuk berlibur dan bersantai bersama keluarga karena memang letaknya di lembag.

Di sana kamu bisa juga melihat betapa keras hidup pada masa penjajahan. Hal tersebut terlihat dari beberapa goa bersejarah yang konon dibuat sebagai tempat persembunyian pada jaman penjajahan dulu.

Goa-goa ini konon digunakan sebagai tempat persembunyian rakyat Indonesia untuk mengelabuhi para tentara Jepang. Ada yang memang goa buatan masyarakat setempat, namun lima diantaranya merupakan goa asli peninggalan jaman penjajahan Jepang. Goa-goa tersebut berada di perbukitan Gunung Madu.

Terkadang banyak orang yang berolahraga seperti jogging atau yang datang dari luar kota hanya untuk mampir dan berselfie ria di dalam Lembah Gunung Madu ini.

Waduk Kedung Ombo, waduk yang memiliki luas 6.576 hektar ini, menempati 3 wilayah kabupaten, yaitu Grobogan, Sragen serta Boyolali.

Sebenarnya fungsi utama waduk ini sebagai sarana irigasi bagi persawahan yang berada di Kabupaten Grobogan dan sekitarnya. Namun seiring waktu, Waduk Kedung Ombo juga dikembangkan sebagai tempat wisata.

Sedangkan Waduk Bade yang terletak di Ds. Bade, Kec. Klego, lebih dikenal sebagai spot strategis untuk memancing ikan-ikan berukuran besar. Di waduk yang dielukan sebagai surganya para pemancing ini memang terdapat banyak jenis ikan, seperti ikan nila, ikan mas, ikan tombro, ikan tawes, dan lainnya.

Untuk Waduk Cengklik sendiri terletak di Ds Ngargorejo, Kec. Ngemplak. Tempat ini asik dinikmati saat sore hari sambil melihat terbenamnya matahari.

Sebenarnya ada lagi yang namanya Danau Tengah Sawah yang tak kalah indahnya. Danau ini lebih dikenal sebagai wisata kuliner karena di sana dibangun saung-saung sebagai kafe atau resto lesehan yang terletak di Dusun Menoro, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono.

Selain berwisata kuliner, kamu juga bisa ikutan naik perahu getek untuk berkeliling danau buatan yang cukup indah ini. Untuk restonya sendiri dibuka dari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB.

Wisata Taman Air Tlatar ini sudah cukup populer di Boyolali. Terletak di Dukuh Tlatar, Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali, jarak tempuh dari kota kira-kira 4 km ke arah utara. Sama halnya dengan Danau Tengah sawah yang berfungsi sebagai wisata kuliner, di sini kamu juga bisa menikmati berbagai sajian ikan air tawar di Rumah Makan Apung-nya.

Gemericik airnya begitu memanjakan mata dan telinga, membuat kita akan betah apalagi yang hobi memancing, bisa juga sambil memancing dan duduk santai.

Disini ada 2 buah pemandian, yaitu Pemandian Umbul Pengilon dan Pemandian Umbul Asem yang bisa digunakan mandi siapa saja dari anak kecil hingga dewasa. Selain itu ada beberapa kolam renang rekreasi, termasuk kolam renang berstandar olimpiade. Keren ya!

Sebentar lagi akan ada even Padusan yaitu even yang bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa, karena even ini diadakan dua hari menjelang bulan Puasa. Ritual Padusan ini juga diselenggarakan di Umbul Pengging dan Pantaran.

Taman air yang berada di kaki Gunung Merbabu pada ketinggian sekitar 350 meter dari permukaan laut ini memiliki suasana pedesaan yang alami, asri dan berudara sejuk. Serta tak akan kering karena berasal dari sumber air alami yang berasal dari batuan vulkanik Gunung Merbabu.

Kamu yang hobi berenang bakal betah di Umbul Tlatar, karena disana terdapat “Kolam Keceh” yaitu sebuah kolam jernih dengan mata air alami yang juga dipenuhi dengan ikan-ikan kecil hingga anak-anak pun dapat bebas nyebur bermain tangkap ikan di kolam.

Seperti tempat wisata lainnya,  di Ekowisata ini akan selalu ramai pada saat liburan. Jika bila ingin liburan lebih berkesan jangan kesana pada musim liburan.

Selain itu masih banyak fasilitas menarik di taman air ini, antara lain rumah makan lesehan, pemancingan, kios cenderamata, kolam renang anak dan dewasa, taman wisata air, lapangan woodball, serta panggung hiburan setiap menjelang bulan Puasa.

Selain kolam Keceh, ada juga Kali Benig yang merupakan sungai alami namun airnya tidak terlalu dalam, yaitu hanya sekitar lutut orang dewasa. Kamu bisa merendam kaki di sunga ini dan duduk di bebatuan besar di sungai ini. Dan cocok juga digunakan untuk selfie.

Sebenarnya masih banyak lagi wisata alam seperti candi-candi bersejarah juga air terjun di Boyolali. Jadi, tertarik nggak buat kesana?