Bukan hal asing kalau hewan hidup berdampingan manusia, baik itu hewan ternak, peliharaan, atau hewan liar sekali pun. Namun, bagaimana jadinya kalau jumlah hewan-hewan tersebut tumbuh lebih pesat daripada jumlah manusianya?
Gak kebayang, kan? Yuk, simak tujuh tempat berikut!
Kalau kamu pecinta kucing, tempat satu ini pasti bikin kamu bahagia banget. Pasalnya, Tashirojima selama ini terkenal sebagai hunian bagi ratusan hingga ribuan kucing liar yang jumlahnya melebihi penduduk di sana.
Pulau kecil di Ishinomaki, Prefektur Miyagi, ini terdiri dari 83 persen orang tua, dan 50 persen di antaranya berusia di atas 65 tahun. Mereka percaya jika memberi makan kucing bisa membawa kebahagiaan, keberuntungan, dan membuat jiwa jadi lebih sehat.
Assateague Island dikenal dengan populasi kudanya yang membludak. Pulau ini merupakan bagian National Park Service, U.S. Fish & Wildlife Service and Department of Natural Resources.
Setiap tahun, terutama pada Juli, ada ribuan orang berkunjung menyaksikan ratusan kuda berenang menyeberangi Assateague Channel. Sebagian orang menyebut kuda-kuda gagah tersebut sebagai Assateague horse, sebagian lagi menyebut mereka Chincoteague pony.
Renaissance Island dijuluki sebagai Flamingo Island karena terkenal dengan populasi burung cantik berwarna merah muda yang tinggal di pesisir pantai. Sebenarnya ini merupakan pulau pribadi yang diperuntukkan tamu dari hotel dan resor saja.
Namun, wisatawan umum bisa tetap masuk dengan membayar tiket seharga US$99 atau sekitar Rp1,3 juta per hari. Tiket ini sudah termasuk akomodasi makan siang dan minum.
Ilha da Queimada Grande yang dikenal sebagai Pulau Ular terletak di lepas pantai Brasil di Samudra Atlantik. Pulau kecil ini menjadi satu-satunya rumah bagi ular Insularis Bothrops (Lancehead pit Viper) yang kala itu terancam punah.
Setelah berhasil menyesuaikan diri dalam ekosistem baru tersebut, populasinya bertumbuh pesat. Meski memakan burung, tetapi ular ini memiliki bisa yang cukup berbahaya.
Queimada Grande akhirnya ditutup untuk publik setelah terjadi banyak kasus kematian turis akibat gigitan ular. Akses hanya tersedia untuk Angkatan Laut Brasil dan peneliti terpilih yang sudah diperiksa oleh Institut Chico Mendes untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati, unit konservasi federal Brasil.
Christmas Island merupakan pulau kecil yang masih dalam wilayah Australia, meski letaknya di dekat Pulau Jawa, Indonesia. Selain terkenal dengan ikan terbangnya, kepiting merupakan hewan endemik di Pulau Christmas.
Selama musim, hujan sekitar bulan Oktober-November, jutaan kepiting merah akan bermigrasi dari dalam hutan menuju ke area pantai. Ribuan kepiting yang melintasi jalanan menjadi pemandangan yang biasa di musim bertelur.
Untuk menunjang perpindahan mereka, pemerintah setempat membuat jalur dan jembatan khusus supaya angka kematian akibat terlindas kendaraan dapat berkurang.
Miyagi Zao Fox Village alias Zao Kitsune Mura merupakan atraksi menyenangkan bagi para turis untuk datang dan bermain bersama ratusan rubah yang ada di sana. Orang Jepang sangat menyukai rubah. Di sana, rubah dilindungi.
Jangan khawatir, karena rubah di sana sangat ramah dan terbiasa dengan manusia. Kamu juga bisa memberi makan secara langsung. Waktu paling tepat datang ke sana yakni musim dingin, karena bulu-bulunya mengembang dan kelihatan makin menggemaskan.
Penampakan gak biasa bakal langsung bisa kamu tangkap di pantai ini, karena puluhan hingga ratusan babi yang ada di sana. Mereka tak akan segan berenang ke arah para turis untuk meminta makanan dan bermain bersama.
Babi di Big Major Cay alias Pig Beach di Pulau Exuma, Bahama, ini mayoritas tidak agresif. Mereka sudah terbiasa dengan kehadiran manusia dan jadi teman menyenangkan selama kunjunganmu.
Wah, asyik juga sepertinya kalau manusianya tak terlalu padat ya. Dari tujuh tempat di atas, mana yang paling membuatmu penasaran untuk liburan ke sana?