5 Tempat Wisata Edukasi di Tasikmalaya yang Asyik dan Menyenangkan

Batu Mahpar Galunggung termasuk tempat wisata lengkap di Tasikmalaya. Namanya berasal dari batuan bekas aliran lava dari erupsi Gunung Galunggung zaman dahulu. Kemudian, membentuk aliran sungai dan menjadi geopark.

Kamu dapat mengunjungi beberapa spot menarik, seperti beberapa air terjun, kolam renang, museum mini, dan mini zoo. Ada tiga museum mini dengan nama dan koleksi berbeda, Museum Galunggung, Museum Islam Malik Al Hindi, dan Museum Bumi Awi Maharani.

Museum Galunggung menampilkan sejarah dan budaya Tasikmalaya, Galunggung, serta artefaknya. Museum Islam Malik Al Hindi menyajikan sejarah masuknya Islam dan perkembangannya dari zaman Rasulullah hingga ke Tatar Sunda Sukapura.

Museum Bumi Awi Maharani memiliki sekitar 1.000 koleksi bambu awi dan berbagai jenis tanaman langka. Tempat wisata edukasi yang lengkap dan berpadu dengan alam ini, terletak di Desa Sukamulih, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya.

Desa Wisata Taraju  terletak di Desa Taraju, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya. Desa wisata ini, merupakan juara satu untuk kategori Digital dan Kreatif dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023.

Kamu dapat menikmati  keindahan alam berupa air terjun, aliran sungai, hamparan sawah, dan perkebunan teh. Selain itu, kamu dapat melihat atau terlibat langsung dalam proses daur ulang limbah rumah tangga menjadi berbagai produk industri kreatif.

Di antaranya seperti tas dan tikar.Kamu juga bisa belajar seni dan budaya di Desa Wisata Taraju, seperti kuda lumping, kacapi suling, dulag, dan lain-lain. Buat pecinta kopi maupun teh, kamu bisa mencoba wisata petik kopi atau teh hingga proses pengolahannya.

Sedangkan, kamu yang suka kulineran, bisa mencicipi makanan khas Sunda. Misalnya sate ciranti, nasi timbel, dan nasi liwet. Kalau belum puas, kamu bisa menginap di homestay yang telah tersedia. Kamu juga dapat memilih paket tertentu dengan harga beragam.

Buat kamu yang ingin wisata edukasi terutama tentang sejarah, dapat mengunjungi Museum Sukapura. Museum yang disebut juga Museum Alit itu baru diresmikan pada 19 Agustus 2000.

Terdapat koleksi peninggalan Pemerintahan Sukapura yang dibentuk Belanda pada 1682. Di antaranya seperti meriam, tombak, kujang, keris, bonang, hingga siger, dan binokasih.

Bangunan museum tersebut memang tidak besar, tapi cukup untuk menampung berbagai koleksinya. Ada dua ruangan berbeda yang salah satunya tidak bisa dimasuki sembarang orang. Namun, kamu tetap diperkenankan untuk melihat dan memotret koleksi yang berada di saru ruangan lainnya.

Jika masih penasaran, kamu dapat mengunjungi Museum Sukapura di Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Buka setiap hari Senin-Sabtu, pukul 08.00-16.00 WIB.

Berbeda dari keempat tempat wisata sebelumnya, Kampung Naga merupakan desa tradisional yang masih kental dengan budaya Sunda. Bisa menjadi tempat wisata edukasi untuk kamu yang tertarik dengan budaya Sunda, seperti rumah tradisional, adat istiadat, hingga kegiatan sehari-hari masyarakat setempat.

Setibanya di sini, kamu akan disuguhi deretan rumah tradisional berbahan bambu, ijuk, dan tanpa listrik yang berpadu dengan alam. Namun, sudah dilengkapi dengan toilet dan warung makan sebagai fasilitas untuk wisatawan.

Konon, kampung ini diyakini sudah ada sejak abad ke-16, lho. Sedangkan, berdasarkan legenda masyarakat setempat, namanya berasal dari seekor naga yang datang ke desa tersebut. Kemudian, memberikan berkah dan keamanan pada penduduknya.

Buat kamu yang tertarik untuk mengunjungi Kampung Naga, bisa menuju daerah Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.

Wisata edukasi di Tasikmalaya gak jauh dari sejarah, budaya, dan kesenian Sunda. Kamu dapat mengunjungi desa wisata maupun desa tradisional untuk menikmati keindahan alam sambil belajar dari masyarakat setempat.

Kalau gak punya banyak waktu, berkunjung saja ke tempat yang menawarkan wisata edukasi lengkap dengan berbagai aktivitas seru di dalamnya.