9 Tempat Wisata yang Terkenal Horor di Trawas, Sempat ke Sini?
Trawas merupakan sebuah kawasan wisata yang populer di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Meski hanya sebuah kecamatan, Trawas selalu ramai karena memiliki banyak destinasi wisata menarik.
Di antara banyaknya tempat wisata unik dan menarik, ada beberapa yang menyimpan kisah horor. Penasaran di mana saja? Berikut beberapa tempat wisata paling horor di Trawas.
1. Air Terjun Dlundung jadi salah satu wisata paling ramai di Trawas. Kabarnya, air terjun ini pernah jadi tempat berendam bidadari, sehingga airnya terlihat sangat jernih
2. Begitu pula Bumi Perkemahan Dlundung yang dikenal seram. Pengunjung disarankan tidak bercerita horor saat malam hari, karena sering terjadi kesurupan di sini
3. Candi Jolotundo terlihat begitu menawan dengan adanya kolam di tengah. Konon, ikan-ikan tidak boleh diambil, karena dipercaya sebagai jelmaan pengawal raja
4. Punya pemandangan yang indah dari puncak, Gunung Penanggungan diyakini sebagai tempat Keraton Kerajaan Majapahit yang terkubur. Sering terdengar suara langkah kaki kuda di sini
5. Pengunjung sering dibuat tersesat oleh penampakan perempuan yang diyakini arwah korban banjir bandang di Pemandian Air Panas Padusan
6. Terdapat sumber mata air yang tak pernah habis di Coban Canggu. Kabarnya, air itu punya khasiat mempertemukan seseorang dengan jodohnya, lho
7. Kolam Segaran diperkirakan dibangun pada abad ke-15 saat Kerajaan Majapahit berjaya. Sering terdengar suara riuh pesta saat malam hari di sekitar kolam ini
8. Air Terjun Kakek Bodo terkenal dengan sosok kakek yang bersemedi di dekat kolam. Konon, penampakan tersebut adalah penunggu air terjun
9. Aura mistis selalu menyelimuti Gunung Welirang, terutama di jalur pendakiannya. Pendaki yang berjumlah ganjil sering diganggu penampakan nenek yang memainkan gamelan
Itulah beberapa tempat wisata di Trawas, Jawa Timur, yang terkenal dengan kisah horor dan mistisnya. Meski demikian, wisata-wisata di atas layak untuk dijelajahi karena keindahannya lho. Yang penting selalu jaga sikap dan perkataan ya, supaya tak terjadi hal-hal buruk.
Kisah ini ditulis berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, pengalaman orang per orang, dan disampaikan dari mulut ke mulut. Pengalaman setiap orang terhadap mitos dan kesan mistis seperti di atas, akan berbeda-beda. Tak semua orang bisa merasakan hal yang sama.
