7 Tradisi Ramadan Unik dari Berbagai Negara yang akan Selalu Dirindu

Sebagai penduduk mayoritas muslim, bulan Ramadan disambut dengan meriah oleh setiap penduduk dari berbagai profesi dan usia.

Jika berkunjung ke Mesir saat Ramadan, kamu akan menemukan berbagai lampu tradisional dengan motif klasik tergantung di depan rumah penduduk dan pertokoan dengan mudah. Nah, ternyata tradisi ini bermaksud sebagai bentuk ungkapan suka cita. Sudah ada sejak 969 Masehi, nih.

Permainan Al Siniya menambah keseruan berbuka puasa di Irak saat Ramadan. Permainan yang dimainkan oleh pria ini berupa tebak-tebakan tradisional khas Irak.

Al-Siniya menggunakan nampan sebagai alas dan terdapat 11 cangkir kecil yang menutupi dadu. Yang berhasil menebak posisi dadu akan jadi pemenangnya.

Garangao merupakan festival di Qatar yang berlangsung di pertengahan Ramadan. Festival ini akan diikuti oleh anak-anak. Anak laki-laki akan mengenakan baju khas dishdasha dengan putih atau hitam dengan kombinasi gold.

Anak perempuan pun gak kalah memukau dengan setelan pakaian tradisional, dishdasha. Mereka akan berjalan berkeliling kampung setelah berbuka puasa dan mengetuk pintu setiap rumah, menyanyikan lagu dengan suara merdunya. Mereka akan dihadiahi permen dan dessert dari pemilik rumah.

Gak cuma mempengaruhi pola makan, Ramadan berhasil membawa tren makeup kohl di kalangan pria India. Dimulai sejak puluhan tahun lalu, masyarakat muslim khususnya para pria, memiliki tradisi unik mengenakan celak mata selama bulan puasa. Unik banget, bukan?

Mesaharaty ini sejenis membangunkan orang sahur kalau di Indonesia. Di Turki sendiri dikenal sebagai festival atau ajang untuk mengeratkan tali silaturahmi.

Secara berkelompok, masyarakat akan berkeliling kampung pada subuh, sambil melantunan salawatan serta pujian-pujian merdu lainnya dengan memukul drum.

Salah satu yang selalu berkesan setiap tahunnya saat Ramadan di Singapura adalah Bazar Masjid Sultan yang biasanya digelar pada awal bulan puasa. Festival ini akan menyuguhkan beberapa kajian di masjid, diskusi, acara seni, hingga kulineran. Suasana pelataran masjid yang terletak di Muscat Street ini selalu ramai selama bulan puasa.

Berasal dari kata "adus" yang berarti mandi, tradisi padusan ini dianggap sebagai suatu prosesi mensucikan diri sebelum memasuki bulan puasa. Tradisi ini bisa ditemui di Indonesia dengan mudah, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Biasanya masyarakat akan berbondong-bondong melakukan tradisi ini di sumur atau sumber mata air. Kamu sudah pernah ikutan padusan, belum nih?

Ragam tradisi ini merupakan bentuk suka cita masyarakat dalam menjalankan ibadah. Di daerahmu sendiri, masih ada tradisi unik yang selalu dirindukan setiap Ramadan, gak? Bagikan pendapatmu di kolom komentar ya!