5 Wisata Konservasi Penyu di Jawa Timur yang Gak Boleh Kamu Lewatkan

Pantai Sukamande adalah salah satu dari dua tempat penyu bertelur yang ada di Banyuwangi. Pantai Sukamande menjadi tempat bertelur bagi penyu-penyu raksasa dari Samudera Hindia dan Pasifik. Lokasi Sukamande yang terpencil membuat para penyu dapat bertelur dengan bebas tanpa terganggu oleh aktivitas manusia.

Melihat penyu bertelur tentulah menjadi hal yang sangat mendebarkan. Di pantai Sukamande ini kalian dapat mengikuti tur yang didampingi oleh pemandu untuk melihat penyu bertelur di malam hari. Tentunya para pengunjung tidak boleh berisik apalagi menyalakan cahaya saat akan melihat penyu bertelur. Karena penyu akan takut dan kembali ke laut.

Selain melihat penyu bertelur, kalian juga dapat menyaksikan saat telur menetas, dan juga kegiatan melepaskan tukik atau bayi penyu ke laut.

Selain Sukamande, pantai lainnya yang menjadi tempat bertelur penyu di Banyuwangi adalah pantai Ngagelan. Terletak di kawasan Taman Nasional Alas Purwo membuat pantai yang satu ini sangat ketat penjagaannya guna menjaga kebersihan dan kealamian pantai.

Hamparan pasir pantai yang indah ditambah dengan pesona hutan mangrove dan hutan tropis yang hijau membuat kamu ingin berlama-lama di pantai yang satu ini. Namun sebagai pengunjung yang baik, kamu tidak boleh mengambil apapun kecuali foto ya. Hal ini untuk menjaga ekosistem yang ada.

Pantai Kili-kili mampu memikat para wisatawan dengan keindahannya, meskipun akses jalan ke pantai ini lumayan sulit untuk dilalui. Selama perjalanan menuju pantai ini, kalian akan disuguhi pemandangan sawah, perkebunan kelapa sawit, dan juga pertambakan yang akan memanjakan mata.

Selain panoramanya yang indah, salah satu yang menjadi daya tarik dari pantai kili-kili adalah adanya konservasi penyu. Para wisatawan dapat melihat, memegang, dan juga mengikuti ritual pelepasan bayi-bayi penyu atau tukik ke alam bebas.

Pantai taman telah menjadi tempat konservasi penyu sejak tahun 2012. Penyu-penyu ini mencari makan di perairan Australia, lalu saat akan bertelur mereka mulai naik ke pantai Taman. Setelah ditinggalkan oleh induknya, para pengelola konservasi mulai menggali dan memindahkan telur-telur tersebut ketempat yang aman.

Setelah menjadi tukik, penyu-penyu tersebut dilepaskan kembali kealam bebas. Namun ada beberapa penyu yang dipelihara untuk diteliti dan juga untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat pada penyu. Tentu saja penyu-penyu tersebut dipelihara sesuai dengan habitat aslinya, agar saat dilepaskan mereka tetap dapat bertahan hidup.

Disini pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas bersama dengan penyu, mulai dari berfoto, memberimakan, dan kegiatan menarik lainnya.

Banyaknya penyu yang bertelur di pantai Serang membuat warga berinisiatif untuk membangun sebuah tempat konservasi penyu. Para pengelola juga selalu melakukan edukasi kepada para pengunjung untuk tidak mengambil, memperjual belikan, serta merusak habitat asli dari penyu.

Pengunjung yang ingin melepaskan tukik ke laut dikenakan biaya donasi yang nantinya akan digunakan untuk keperluan konservasi. Hasil dari donasi itu juga digunakan untuk memperbaiki penangkaran serta menambah beberapa fasilitas yang dianggap perlu.

Berwisata sambil belajar mencintai dan merawat alam adalah hal yang sangat menyenangkan, seru, dan perlu untuk dilakukan. Selain dapat melepas stres kamu juga dapat berkontribusi untuk melestarikan penyu yang keadaannya mulai terancam. Kamu tertarik untuk menyambangi salah satu pantai di atas?