3 Wisata Pulau di Hong Kong untuk Rayakan Imlek ala Warga Lokal

Pulau Lantau (Lantau Island) yang terletak tidak terlalu jauh dari Kota Hong Kong, memiliki jarak sekitar 32 km dan bisa dicapai dalam waktu perjalanan kurang dari satu jam menggunakan MRT dari pusat Kota Hongkong maupun Bandara Internasional Hong Kong.

Dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budaya tradisionalnya, Pulau Lantau menjadi destinasi favorit bagi banyak warga lokal dan wisatawan, terutama selama perayaan Imlek. Banyak yang datang untuk berdoa di Kuil Po Lin dan mengunjungi Patung Besar Buddha (Big Budha) sebagai patung terbesar di Hongkong yang dapat diakses setelah melewati 268 anak tangga.

Selain nuansa spiritual yang terasa kuat dari ornamen merah, termasuk lampion dan festival barongsai di sekitar kuil, pemandangan pegunungan dan lautan dari bukit Big Buddha sungguh memukau. Setelah itu, para wisatawan juga dapat mencoba salah satu kereta gantung populer di Hong Kong yaitu Ngong Ping 360, sebagai cara terbaik untuk menikmati Pulau Lantau karena memberikan pemandangan gunung dan laut yang luar biasa.

Selanjutnya, untuk menikmati pemandangan pesisir yang indah sambil merasakan atmosfer Imlek yang dihiasi dengan dekorasi meriah sepanjang perjalanan, tidak ada salahnya berkunjung ke Desa Tai O. Desa nelayan ini terkenal sebagai Venice of the East karena rumah-rumahnya dibangun di atas tiang-tiang kayu di tepi sungai layaknya Kota Venice di Italia.

Makanan khas perayaan Imlek dan tradisi lokal warga sekitar sangat kental dengan hidangan laut, seperti ikan asin, udang kering, hingga cumi kering.

Kemudian, karena sudah berada di daerah pesisir, gak lengkap rasanya jika belum mampir bermain ke pantai, bukan? Oleh karena itu, Pantai Cheung Sha dan Pantai Pui O yang terletak di sisi selatan Pulau Lantau dapat menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Bahkan selama perayaan Imlek, tak jarang kamu dapat menyaksikan pesta kembang api yang diselenggarakan di pantai atau warga lokal yang sedang membuat api unggun sambil berpesta.

Destinasi yang kedua, tidak terlalu jauh dari Pulau Lantau adalah Pulau Cheung Chau, sebuah pulau kecil dengan suasana pedesaan nelayan yang tenang. Pulau Cheung Chau hanya memerlukan waktu 30 menit menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Central Pier No. 5.

Daya tarik utamanya adalah bentuk pulaunya yang datar seluas 3 km persegi dan udara segar yang dihasilkan oleh minimnya kendaraan bermotor, terutama mobil. Alhasil, tidak jarang wisatawan yang berkunjung dapat menikmati kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas, terutama yang bersifat fisik.

Warga lokal biasanya selalu melakukan sembahyang kepada Dewa di kuil dan kelenteng yang tersebar di seluruh pulau, lalu beralih menikmati kuliner tradisional (di Tai Hing Tai Road dan Tai San Praya Road) atau seafood (di San Hing Praya Street dan Pak She Praya Road), serta terakhir berjalan-jalan menjelajah alam sekitar.

Salah satu kuil tertua di pulau ini yang sering dikunjungi oleh warga lokal, khususnya untuk memuja Raja Utara (Dewa pelindung nelayan) adalah Kuil Pak Tai yang dibangun pada tahun 1783 dengan gaya arsitektur Dinasti Qing. Dikenal juga dengan nama Yuk Hui, kuil ini terletak di persimpangan antara Pak She Street dengan Cheung Chau Family Walk.

Sementara itu, salah satu jalur hiking yang wajib dicoba sekaligus jadi yang paling instagramable selama perayaan Imlek adalah Cheng Chau Mini Great Wall. Menurut warga setempat, melakukan hiking saat Imlek dapat melambangkan kemajuan dalam hidup.

Terakhir, jangan lupa mampir ke sekitar Pantai Tung Wan dan Pantai Kwun Yam sambil menikmati beragam kuliner laut khas Pulau Cheung Chau. Jika beruntung, kamu mungkin dapat menyaksikan prosesi lentera yang mengelilingi pulau.

Selain perayaan Imlek, Pulau Cheung Chau juga menjadi ramai dikunjungi oleh warga lokal dan wisatawan selama Festival Bun pada bulan ke-4 atau ke-5 dari Tahun Baru Imlek.

Berlokasi di barat daya Hong Kong, Pulau Lamma atau Lamma Island menawarkan suasana damai dan alami yang kaya akan nilai sejarah multinasional terkait perkembangan industri perikanan di Hong Kong.

Agar bisa mencapai tempat ini, wisatawan perlu menaiki kapal feri dari Pulau Hong Kong melalui Central Ferry Pier No. 4 dengan tujuan Sok Kwu Wan, yang memakan waktu sekitar 30 hingga 40 menit. Setibanya di Desa Sok Kwu Wan, wisatawan akan disambut oleh nuansa pesisir yang dilengkapi dengan beragam kafe, restoran, dan toko-toko unik.

Sok Kwu Wan terkenal dengan restoran dan rumah makan yang menyajikan seafood segar khas Kanton dengan kualitas terbaik, tetapi dengan harga yang terjangkau. Selain desa kecil Sok Kwu Wan, di pulau ini juga terdapat Desa Yung Shue Wan sebagai pusat utama kegiatan nelayan dan perkembangan perikanan di Hong Kong.

Saat Imlek tiba, banyak warga lokal dan wisatawan mancanegara datang ke sini tidak hanya untuk bersembahyang kepada Dewa-Dewi Laut di salah satu kuil yang berusia hampir 200 tahun bernama Kuil Tin Hau, tetapi juga untuk bersama-sama menghabiskan waktu bersama keluarga sambil menikmati hidangan laut, terutama udang dan ikan kukus.

Nuansa Imlek di pesisir terasa dari berbagai hiasan dan lampion merah yang menghiasi desa nelayan dan daerah kuil. Tidak hanya itu, tak jarang warga lokal dan turis mendaki Ling Kok Shan selama perayaan Imlek guna mencapai kemajuan dalam tahun yang baru ini.

Di sepanjang rute pendakian, kamu dapat menikmati berbagai pemandangan indah, seperti Teluk Hung Shing Yeh dengan pantai pasir putihnya hingga area permukiman warga yang menghadap ke laut lepas dari ketinggian. Jangan khawatir, bagi kamu yang tertarik untuk mencoba mendaki ke sini karena rute yang tersedia tidaklah terlalu sulit bagi seorang pemula.

Itulah rekomendasi tiga destinasi wisata pulau di Hong Kong yang umumnya dikunjungi oleh warga lokal saat merayakan Imlek. Dengan mengunjungi ketiga pulau tersebut, kamu dapat merayakan Imlek di Hong Kong dengan cara yang unik sambil belajar tentang budaya dan sejarah baru.