TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Cowok Keren Ini Punya Alasan Sendiri Kenapa Traveling Itu Asik! 

Pilih yang #UnlimitedAja

IDN Times/Smartfren

Bicara soal keindahan alam Indonesia emang gak akan ada habisnya. Bahkan keindahannya pun gak hanya diakui oleh masyarakat Indonesia aja, tapi juga dari wisatawan internasional. Hal ini juga disampaikan oleh tiga orang multi talenta yang punya passion besar dalam hal traveling.

Mereka adalah Marco Ivanos, Andri Mashadi dan William Utomo yang membagikan pengalaman serunya waktu traveling dalam acara IDN Times Community gathering #IndonesiaGueKeren. Penasaran sama alasan mereka traveling? Keep scrolling ya!

1. Marco Ivanos

IDN Times/Smartfren

Sebagai seorang travel blogger Marco gak pernah menyia-nyiakan momen untuk selalu mengunjungi tempat-tempat menarik di Indonesia, guys. Dari penuturannya, Marco ini sangat jatuh cinta dengan pemandangan yang disajikan kekayaan alam Indonesia.

Dalam kesempatan ini, ia juga cerita tentang pengalamannya saat traveling ke Gunung Bromo pada jam 5 pagi. Dia mengakui pada jam 5 pagi pemandangan yang disajikan Gunung Bromo sangat bagus dan sangat berkesan untuknya yang baru pertama kali ke sana. Walau sangat terpikat dengan pemandangan Gunung Bromo, ternyata Marco sendiri mengaku bahwa dia adalah anak pantai loh. Kamu salah satunya?

2. Andri Mashadi

IDN Times/Smartfren

Beda Marco beda lagi selera Andri. Kalau Marco mengaku terpikat dengan pemandangan yang disajikan kekayaan alam Indonesia, Andri menyatakan bahwa yang membuat Indonesia makin keren di matanya adalah budayanya. Karena negara kita ini punya lebih dari 1.300 suku.

Dalam kesempatan ini, Andri juga sempat menanyakan kepada peserta IDN Times Community Gathering yang kebanyakan tinggal di wilayah Jabodetabek, apakah ada di antara mereka yang pernah pergi ke Setu Babakan di daerah Jagakarsa. Menurutnya, itu adalah salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan oleh masyarakat terutama milenial, karena di sana kita bisa melihat langsung bagaimana kebudayaan dari suku Betawi.

Di akhir ia juga bercerita tentang pengalamannya tinggal di desa Baduy selama satu bulan. Di sana Andri hidup sebagaimana orang-orang suku Baduy menjalani hidupnya yang tanpa gadget, smartphone bahkan listrik. “Kalo traveling semuanya kan bisa, tapi pasti pengalamannya beda-beda” ucapnya.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya