7 Perjuangan Demi Menikmati Keindahan Air Terjun Waimarang, Sumba
Dok. Pribadi/Fadila Suryandika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Air Terjun Waimarang termasuk salah satu air terjun di Pulau Sumba yang sudah tersohor pamor keindahannya. Air terjun ini tidak terlalu tinggi, namun dikelilingi oleh tebing bebatuan dan pepohonan yang rindang sehingga membuat suasananya bagaikan mata air tersembunyi. Oleh karena itu wajar bila air terjun ini hampir selalu menjadi destinasi wajib bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Pulau Sumba khususnya Sumba Timur.
Tetapi kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan untuk bisa menikmati keindahan birunya Air Terjun Waimarang ini. Perlu perjuangan untuk bisa menikmatinya. Berikut perjuangan yang harus kamu lewati untuk bisa menikmati keindahan Air Terjun Waimarang.
1. Lokasi Air Terjun Waimarang ini tidak terjangkau oleh sinyal Internet maupun GSM, jadi jangan harap bisa sepenuhnya mengandalkan navigasi GPS dari ponsel
maps.google.comTerletak 75 km dari pusat kota Waingapu, Sumba Timur, kamu harus menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam berkendara untuk bisa sampai ke titik parkir kendaraan di Desa Ngaru Kanoru. Pastikan kamu menuju ke sini bersama local guide yang mengetahui jalur menuju Air Terjun Waimarang. Jika tidak maka kamu harus sering bertanya kepada warga setempat agar tidak tersesat.
Keterbatasan sinyal internet maupun sinyal GSM membuatmu tidak bisa leluasa mengandalkan petunjuk jalan dari Google maps. Selain itu juga tidak banyak petunjuk arah yang terpasang di jalan sehingga akan cukup sulit untuk menemukan jalan masuk menuju lokasi air terjun.
2. Setelah keluar dari jalan utama, terdapat beberapa kilometer akses jalan yang masih belum memadai untuk dilewati kendaraan
Dok. Pribadi/Fadila SuryandikaHarus siap bergoncang saat kendaraan melaju di atas jalan bebatuan. Persiapkan kendaraanmu dengan baik. Kondisi jalan dan medan yang terjal pada beberapa titik akan memaksa kendaraanmu untuk bekerja lebih keras.
Tetapi bonusnya, kamu akan disuguhi pemandangan padang rumput yang terhampar luas lengkap dengan ternak yang berkeliaran sehingga meski perjalanan tidak mulus tetapi terobati dengan sajian pemandangan yang indah.
3. Sampai di titik pemberhentian kendaraan, kamu harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuruni bukit
Dok. Pribadi/Fadila SuryandikaSetelah sampai di titik terakhir akses yang dapat dilalui dengan kendaraan, kamu harus melanjutkan perjalanan menuruni bukit dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Meski tidak ada petunjuk arah menuju lokasi air terjun, kamu bisa mengikuti jalur setapak yang terlihat cukup jelas.
Jalur setapak menuruni bukit ini, untungnya memiliki pepohonan yang rindang. Jadi meskipun jika kamu ke sini pada siang hari, terik matahari tidak akan begitu terasa.
Baca Juga: Bikin Adem, Ini 7 Potret Keindahan Air Terjun Waimarang!
4. Trekking terus berlanjut hingga turunan yang cukup terjal
Dok. Pribadi/Fadila SuryandikaEditor’s picks
Tidak cukup berjalan kaki menuruni bukit, mendekat ke arah sungai kamu harus melewati turunan yang cukup terjal. Untungnya warga setempat sudah merapikan jalan sehingga terbentuk anak tangga dari tanah dan juga tersedia pegangan dari bambu di sekitar jalur yang terjal.
Jangan khawatir, jalur yang terjal ini tidak panjang kok hanya cukup ditempuh dalam waktu beberapa menit saja. Akan tetapi jalur terjal ini akan licin jika dalam kondisi basah oleh guyuran hujan sehingga cukup membahayakan.
5. Sedikit lagi untuk sampai di air terjun, kamu harus menyeberang sungai atau sekalian berenang
Dok. Pribadi/Fadila SuryandikaKetika sudah sampai di aliran sungai, untuk bisa ke cekungan utama air terjun kamu harus menyeberangi sungai dan menyusuri jalur di seberang sungai. Kamu juga bisa langsung berjalan atau berenang melawan arus sungai untuk sampai di air terjun.
Jika kamu tidak menyeberangi sungai, keindahan Air Terjun Waimarang tidak akan nampak dari kejauhan. Jadi, jika kamu ingin menikmati keindahan air terjun tetapi tidak ingin basah oleh air sungai, lebih baik urungkan niatmu untuk datang ke sini.
6. Sampai di air terjun, puaskanlah untuk bermain air meski tidak ada fasilitas untuk bilas ataupun ganti baju
Dok. Pribadi/Fadila SuryandikaLelah setelah menempuh perjalanan akan terbayarkan dengan indahnya pemandangan Air Terjun Waimarang ini. Jernihnya air terjun yang bermuara pada cekungan tebing batu sangat cocok untuk dinikmati dengan bermain air dan berenang.
Jika kamu ingin berenang, harus kamu tahu bahwa kamu tidak akan menjumpai fasilitas toilet ataupun tempat untuk bilas di lokasi air terjun. Hal ini dikarenakan kondisi lokasi air terjun yang masih sangat alami dan belum tersentuh oleh pembangunan. Maka dari itu persiapkan baju yang senyaman mungkin untuk berganti setelah kamu bermain air ataupun berenang di air terjun ini.
7. Perlu diingat, bahwa kamu gak akan selalu beruntung bisa menjumpai kondisi air yang jernih dengan warna biru tosca
instagram.com/csugionoSalah satu daya tarik dari Air Terjun Waimarang adalah keindahan air sungainya yang berwarna biru toska. Namun, perlu kamu tahu jika kondisi air ini tidak selalu jernih dan berwarna biru toska pada setiap waktu. Air akan terlihat berkilau dan berwarna biru toska pada waktu kondisi matahari bersinar cerah.
Selain itu, pastikan dalam waktu 3 hari sebelumnya tidak terjadi hujan karena jika terjadi hujan maka kemungkinan besar air akan berwarna cokelat dan membawa material lumpur.
Saat hujan turun secara rutin dengan intensitas yang cukup tinggi dalam beberapa hari belakangan, kamu juga tidak akan bisa berenang dengan nyaman dan aman karena debit air sungai juga akan meninggi.
Nah, itulah 7 perjuangan yang harus kamu lalui untuk bisa sampai ke Air Terjun Waimarang. Meski tidak mudah, tapi perjuanganmu akan terbayarkan dengan indahnya Air Terjun Waimarang ini.
Baca Juga: 5 Tips Praktis Berwisata Ke Pulau Sumba Supaya Liburanmu Nyaman!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
