5 Fakta Unik Gunung Kelud, Tempat Wisata Eksotis di Kediri

Siapa, sih, yang tidak pernah mendengar nama Gunung Kelud? Letusannya pada 2014 lalu sempat membuat heboh. Bencana alam ini tidak hanya memengaruhi aktivitas masyarakat di sekitar kawasan Gunung Kelud. Beberapa fasilitas umum seperti bandara pun turut ditutup.

Membahas Gunung Kelud, selain kenangan letusan di tahun 2014, salah satu yang cukup menarik adalah cerita legendanya. Konon, terbentuknya kawah Gunung Kelud akibat pengkhianatan Dewi Kilisuci terhadap dua raja siluman yang meminangnya, yaitu Lembu Sura dan Mahesa Sura. Lembu Sura sendiri digambarkan sebagai makhluk bertubuh manusia namun berkepala sapi. Sedangkan Mahesa Sura bertubuh manusia namun berkepala kerbau.

Secara geografis, Gunung Kelud membentang di tiga wilayah, yaitu perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar. Posisi ini menjadikan Gunung Kelud memiliki beberapa versi cerita rakyat yang berbeda-beda di setiap daerahnya.

Selain dari legenda yang paling populer, yaitu pengkhianatan Dewi Kilisuci terhadap dua raja siluman berkepala sapi dan kerbau, ternyata masih ada lagi versi cerita yang lain. Disebutkan bahwa yang melakukan pengkhianatan terhadap Lembu Sura Dan Mahesa Sura bukanlah Dewi Kilisuci, tetapi Dyah Ayu Pusparani yang merupakan putri dari Raja Brawijaya.

Eksotisme Gunung Kelud memang berhasil bikin banyak orang tertarik mengunjunginya. Disebutkan bahwa ketertarikan para pengunjung bukan hanya karena panorama alam atau keelokan kawahnya, tetapi juga karena adanya salah satu jalan yang cukup unik. Diberi nama Jalan Misteri, mobil atau motor tetap bisa menanjak meskipun mesin dalam keadaan mesin mati saat melintasi kawasan ini.

Menyikapi hal tersebut, para warga pun memiliki pendapat yang berbeda-beda. Sebagian berpendapat jika kejadian tersebut dikarenakan medan magnet di atas lebih besar. Sedangkan sebagian lain ada yang mempercayai bahwa itu hanyalah ilusi optik.

Setiap tempat memang memiliki budayanya masing-masing. Budaya antara satu tempat dengan yang lainnya sudah pasti berbeda-beda, menyesuaikan latar belakang masyarakat setempat. Bahkan tidak jarang juga turut dipengaruhi oleh kondisi alam wilayah sekitar.

Jika kita membahas budaya suatu daerah, salah satu yang cukup menarik perhatian adalah budaya warga di sekitar Gunung Kelud. Setiap bulan Suro, mereka menggelar tradisi selamatan di Gunung Kelud dengan maksud untuk tolak bala, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Letusan Gunung Kelud memang terkenal mematikan. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pada 1919 pernah terjadi letusan hebat yang menelan korban lebih dari 5 ribu jiwa. Selain itu, banyak lahan pertanian yang rusak akibat aliran lahar pada erupsi di tahun tersebut.

Untuk meminimalisasi kejadian serupa di waktu berikutnya, dibangunlah suatu terowongan yang difungsikan sebagai saluran pembuangan air kawah agar volume danau tetap stabil. Proyek pembangunan terowongan tersebut dimulai sejak tahun 1926 dan selesai pada tahun 1967 yang sekarang ini dikenal dengan Terowongan Ampera.

Selain memiliki panorama alam yang eksotis, ternyata Gunung Kelud juga menyimpan keunikan lainnya baik dari segi budaya maupun cerita rakyatnya. Setelah membaca lima fakta unik di atas, yakin kamu tidak tertarik mengunjungi gunung Kelud?