Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pondicherry street views
Pondicherry (commons.wikimedia.org/Vinayaraj)

Intinya sih...

  • Tata kota Pondicherry bergaya French grid planning, membuatnya terasa seperti Prancis mini di India.

  • Bangunan kolonial dengan warna pastel dipertahankan untuk menciptakan suasana hangat dan elegan.

  • Bahasa Prancis masih dipelajari dan digunakan di komunitas tertentu, menjadikan Pondicherry titik pertemuan unik antara dua budaya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pondicherry adalah sebuah kota di India yang langsung memikat karna atmosfernya yang berbeda dari kota-kota India pada umumnya. Jejak kolonial Prancis yang masih kuat membuat suasananya terasa seperti melangkah ke dua dunia sekaligus. Kombinasi budaya, arsitektur, dan sejarahnya menjadikan kota ini salah satu destinasi paling unik di Asia Selatan.

Meskipun ukurannya tidak besar, Pondicherry memiliki identitas yang kaya dan kompleks. Kota ini mempertahankan tata kota ala Prancis sembari tetap hidup dalam dinamika khas India. Perpaduan dua budaya yang kontras inilah yang menjadi fondasi dari berbagai fakta unik yang membuat Pondicherry begitu menarik untuk dikulik.

1. Tata kota dibangun dengan desain grid ala Prancis

Pondicherry (commons.wikimedia.org/Vinayaraj)

Pondicherry memamerkan tata kota bergaya French grid planning yang jarang ditemukan di India. Dilansir Trawell, jalan-jalannya tersusun rapi membentuk blok-blok simetris yang mengingatkan pada distrik kolonial di Eropa. Desain ini membuat kawasan White Town terasa sangat berbeda dibanding area lain di India.

Pola tata kota ini sengaja dirancang untuk menciptakan ruang kota yang efisien dan mudah diakses. Bahkan hingga kini, struktur grid tersebut masih dipertahankan dengan baik, menjadikannya salah satu jejak kolonial terjelas di Asia. Banyak wisatawan mengaku bahwa berjalan di Pondicherry terasa seperti berada di Prancis mini di pesisir India.

2. Bangunan kolonialnya masih dipertahankan dengan warna khas pastel

Pondicherry (commons.wikimedia.org/iMahesh)

Bangunan-bangunan lawas di kawasan White Town memiliki ciri khas warna pastel seperti kuning, putih, dan biru lembut. Dilansir timestravel, warna-warna ini merupakan standar arsitektur kolonial Prancis yang bertujuan menciptakan suasana hangat dan elegan. Banyak bangunan tersebut kini difungsikan sebagai kafe, galeri seni, hingga hotel butik.

Pemerintah lokal dan komunitas pelestari budaya bekerja sama untuk mempertahankan estetika kolonial ini. Aturan renovasi yang ketat diterapkan agar fasad bangunan tetap menjaga identitas sejarahnya. Hal ini membuat Pondicherry terlihat harmonis dan fotogenik dari setiap sudutnya.

3. Bahasa Prancis masih dipelajari dan digunakan di komunitas tertentu

Pondicherry (commons.wikimedia.org/Vinayaraj)

Meski India telah merdeka puluhan tahun, jejak penggunaan bahasa Prancis di Pondicherry masih terus bertahan. Trawell menginformasikan bahwa beberapa sekolah dan institusi lokal masih mengajarkan bahasa Prancis sebagai bahasa pilihan. Bahkan, sebagian komunitas tua di Pondicherry masih dapat berbicara dalam bahasa Prancis atau Kreol Prancis.

Hubungan budaya dengan Prancis juga terus dipelihara melalui kerja sama akademik dan kebudayaan. Institut Prancis di Pondicherry menjadi pusat penting bagi penelitian dan pertukaran budaya. Ini membuat kota ini terasa seperti titik pertemuan unik antara dua dunia bahasa dan tradisi.

4. Memiliki identitas ganda: India secara politik, Prancis secara budaya

Pondicherry (commons.wikimedia.org/Barry Pousman)

Pondicherry memang secara resmi bagian dari India, namun pengaruh budaya Prancis sangat dominan dalam kehidupan sehari-harinya. Dilansir My Holiday Happiness, mulai dari nama jalan, arsitektur, hingga komunitas ekspatriat Prancis yang masih tinggal di sana, semuanya mencerminkan identitas ganda kota ini. Atmosfer kolonialnya begitu kental hingga sering disebut sebagai sisa terakhir Prancis di India.

Identitas ganda ini membuat Pondicherry menjadi ruang budaya yang sangat unik. Kota ini berhasil merangkul masa lalu kolonialnya tanpa meninggalkan akar tradisional India. Perpaduan tersebut menghasilkan karakter kota yang hangat namun tetap penuh keanggunan ala Eropa.

5. Kawasan Ashram Aurobindo menjadikannya kota spiritual bertema kosmopolit

Pondicherry (commons.wikimedia.org/Pinakpani)

Pondicherry tidak hanya terkenal karena pengaruh Prancisnya, tetapi juga karena Ashram Aurobindo yang menjadi pusat spiritual internasional. Tempat ini menarik ribuan pengunjung dari berbagai negara yang mencari ketenangan, meditasi, dan perjalanan batin. Perpaduan energi spiritual India dan komunitas global memberikan warna kosmopolit yang berbeda dari kota-kota spiritual lain.

Ashram ini juga menciptakan atmosfer kota yang lebih tenang dan tertata. Banyak pengunjung mengaku bahwa suasana di sekitar Ashram sangat damai, jauh dari hiruk-pikuk kota India lainnya. Unsur spiritual ini semakin memperkaya identitas unik Pondicherry sebagai kota yang tidak hanya cantik, tetapi juga penuh makna.

Pondicherry adalah contoh menarik bagaimana sebuah kota dapat menjadi titik temu dua budaya besar sekaligus. Kota ini mempertahankan warisan kolonial Prancisnya sambil tetap mengekspresikan ciri khas India yang hidup dan dinamis. Perpaduan inilah yang menjadikan Pondicherry begitu istimewa dan layak masuk daftar kota paling unik di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team