Makam Raden Ayu Siti Khotijah yang berada di area setra (kuburan) Badung. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Keunikan berikutnya adalah adanya sebuah makam keramat. Makam keramat ini merupakan makam dari Raden Ayu Siti Khotijah, putri dari Raja Pemecutan. Ia pindah agama menjadi agama Islam, karena menikah dengan seorang raja dari Kerajaan Bangkalan, Madura.
Cerita makam keramat ini berawal saat putri raja pulang ke Puri Pemecutan karena ada upacara penting. Saat berada di lingkungan puri, beberapa orang mendapati putri sedang melakukan sholat. Orang-orang tersebut mengira putri sedang melakukan ilmu hitam sehingga melaporkan hal tersebut ke Raja Pemecutan. Raja kemudian memerintahkan untuk membunuh putrinya sendiri.
Sebelum dibunuh, Raden Ayu Siti Khotijah mengeluarkan sebuah permintaan. Jika saat ia terbunuh nanti mengeluarkan bau harum, maka ia meminta dibuatkan makam di tempat ia dibunuh. Jika mengeluarkan bau busuk, maka memang benar ia sedang mempelajari ilmu hitam. Setelah ditusuk dengan konde yang dimiliki oleh putri raja, tubuhnya mengeluarkan bau harum. Oleh karena itu, maka dibuatkanlah sebuah makam untuk menghormati putri raja.
Selain itu, 40 orang pengikutnya dibuatkan tempat pemukiman di daerah Desa Pemogan. Sehingga, desa ini sekarang dikenal sebagai Kampung Muslim tertua di Bali. Makam ini ramai dikunjungi oleh warga yang hendak berziarah. Tak hanya berasal dari Denpasar, pengunjung juga berasal dari luar Denpasar, bahkan dari luar Bali.