Kota Cilacap yang terletak di pesisir selatan provinsi Jawa Tengah mungkin sedikit asing di telingamu. Kotanya memang kecil, namun bukan berarti gak asyik untuk dijelajahi.
Kalau kamu punya waktu seharian buat keliling kota berjulukan Cilacap Bercahaya tersebut, berikut ada rute yang bisa kamu sontek. Ke mana saja? Simak ulasannya, yuk!
Mengawali hari penjelajahan, kamu harus isi bahan bakar dulu supaya punya cukup tenaga. Di Kota Cilacap, ada satu tempat yang kerap ramai di pagi hari karena menjadi salah satu pusat berburu sarapan pagi. Tak punya nama khusus, warga Cilacap sering menyebutnya sebagai pasar kaget Jalan Wiratno.
Di pasar tersebut, setiap pagi selepas subuh, para pedagang mulai menggelar lapak. Kamu bisa temukan penjual aneka jenis kuliner yang cocok untuk sarapan seperti nasi kuning, nasi uduk, nasi rames, sate lontong, bubur ayam, hingga jajanan atau snack tradisional.
Soal harga, murah meriah! Misalnya, untuk seporsi nasi kuning dengan lauk irisan telur dadar, kering kentang, dan kering tempe, dibanderol Rp6.000-an saja. Atau mau sate lontong, di sini cukup merogoh kocek Rp7.000-an. Hemat banget, kan?
Kenyang sarapan di pasar kaget Jalan Wiratno, kamu bisa arahkan kendaraan menuju wisata pantai di Kota Cilacap. Mana lagi kalau bukan pantai Teluk Penyu. Idealnya sih berkunjung sebelum subuh, supaya kamu bisa menikmati matahari terbit di pantai ini. Namun, datang selepas fajar pun gak masalah. Malah kamu bisa lebih puas menikmati pantai dengan banyaknya perahu-perahu nelayan yang mulai melaut.
Yang unik dari pantai Cilacap adalah pasirnya yang berwarna hitam karena mengandung bijih besi. Selain itu, puluhan trekdam atau pemecah gelombang di sepanjang pesisirnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Kalau punya nyali, kamu bisa berjalan di atas trekdam hingga ke ujung. Trekdam ini kerap ramai sebagai spot memancing juga, lho.
Tiket masuk kawasan pantai Teluk Penyu hanya Rp7.500. Tapi, kalau kamu datang lebih awal, kamu berkesempatan gak bayar tiket masuk karena biasanya loket masih tutup. Wah, asyik banget!
Nah, kalau kamu datang dengan rombongan, sempatkan sewa perahu untuk menyeberang ke pulau Nusakambangan. Bagian pulau yang menghadap pantai Teluk Penyu memiliki spot pantai berpasir putih yang cantik.
Harga sewa perahunya sendiri sekitar Rp150.000-Rp200.000, dan bisa menampung hingga 8 penumpang. Lumayan kan, kamu bisa patungan bareng teman dan cukup modal maksimal Rp25.000 untuk menyewa perahu kayu tersebut. Eits, tentu saja gak bisa berlama-lama, ya. Biasanya pemilik perahu hanya memberi tenggang waktu maksimal 1 jam untuk menikmati pesisir pulau Nusakambangan.
Sepulangnya dari pulau Nusakambangan, jangan dulu beranjak pulang. Di pesisir pantai Teluk Penyu, berjejer banyak sekali warung yang menjajakan makanan khas Cilacap. Kamu wajib coba menyantap lotek dan mendoan asli kota ini.
Lotek merupakan kuliner sejenis pecel. Bedanya, bumbu kacang lotek dibuat dadakan, tidak seperti pecel yang sudah siap saji. Jadi, usai memesan lotek, barulah sang penjual meracik bumbu kacang tersebut, yang bahan utamanya terdiri dari kacang tanah goreng, bawang putih, kencur, terasi, dan garam, kemudian diberi sedikit air.
Cara penyajiannya juga unik. Bumbu kacang yang telah jadi tidak lantas disiramkan ke atas aneka sayur yang telah direbus. Melainkan sayur-sayur tersebutlah yang kemudian dimasukkan ke atas cobek berisi bumbu, diaduk sampai merata, baru dihidangkan ke atas piring atau pincukan daun pisang.
Biar makin nikmat, jangan lupa ditambah lauk mendoan anget. Wuih, kelezatannya dijamin bikin kamu pengin nambah lagi dan lagi. Seporsi lotek dan mendoan gak sampai Rp15.000. Kantong masih aman, deh.
Kalau perut sudah kembali terisi, saatnya melanjutkan penjelajahan. Berdekatan dengan pantai Teluk Penyu, masih ada satu tempat wisata yang pantang kamu lewatkan, yaitu Benteng Pendem. Wisata ini merupakan bekas markas tentara Hindia Belanda yang dibangun pada tahun 1861.
Dinamakan Bentem Pendem karena dulunya bangunan benteng dengan luas sekitar 6,5 hektar tersebut sempat terpendam atau tertutup tanah selama bertahun-tahun. Barulah di tahun 1986, pemerintah kabupaten Cilacap menggali bangunan ini dan menjadikannya sebagai obyek wisata sejarah.
Tiket masuk Benteng Pendem hanya Rp7.500. Supaya lebih paham dengan ruangan-ruangan yang ada di dalamnya, kamu bisa menyewa guide dengan tarif sekitar Rp30.000. Kalau datang dengan rombongan, ongkos guide-nya bisa patungan lagi. Hemat, kan?
Nah, ketika sore mulai menjelang, arahkan tujuanmu menuju pusat Kota Cilacap, yaitu di alun-alun kota. Di sini memang hanya berupa lapangan rumput yang luas dengan bangunan Masjid Agung Darussalam di salah satu sudutnya.
Selain itu saat sore hari, banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual street food, seperti bakpao, keripik singkong, siomay, dan es dawet. Kamu bisa nyemil-nyemil sambil menikmati sore di Cilacap dan mengobrol santai dengan warga lokal.
Terakhir, sebelum menutup hari menjelajah Kota Cilacap, sempatkan mampir untuk santap malam di kuliner legendaris Cilacap, yaitu bubur ayam Priangan. Kedai bubur ayam yang berada di Jalan Gatot Subroto No.37 Cilacap ini sudah eksis sejak tahun 1990-an, lho. Hingga sekarang, cita rasanya masih menjadi idola.
Bagian unik dari bubur ayam Priangan adalah tidak disajikan bersama kuah dan kerupuk. Topping-nya pun spesial, yaitu berupa potongan cakue, suwiran daging ayam, irisan daun bawang, dan taburan bawang goreng. Setiap suapan bubur menghadirkan sensasi rasa merica yang menggoda. Kamu pasti bakal doyan.
Semangkuk bubur ayam Priangan cukup ditebus dengan harga Rp14.000.
Nah, cukup lengkap kan rute menjelajah Kota Cilacap seharian? Mulai dari wisata pantai, wisata sejarah, hingga wisata kuliner semua ada. Jarak dari satu tempat ke tempat lainnya juga tidak terlalu jauh. Kamu bisa memanfaatkan jasa transportasi online untuk semakin menghemat budget. Jika dihitung, total pengeluaran kamu seharian tadi cuma Rp100.000-an.
Gimana, tertarik untuk menjadikan Kota Cilacap sebagai tujuan petualanganmu berikutnya?