Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi eki stamp di stasiun jepang
ilustrasi eki stamp di stasiun jepang (pexels.com/Zonghao Feng)

Intinya sih...

  • Stempel sebagai suvenir pribadi untuk mengenang perjalanan

  • Memotivasi pengunjung lokal dan wisatawan untuk melakukan eksplorasi

  • Sebagai tradisi dan warisan budaya Jepang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak, sih, saat sedang liburan ke Jepang, kamu melihat beberapa orang sibuk mencari meja kecil dengan bantalan tinta merah di stasiun atau tempat wisata di Jepang? Nah, itu bukan meja biasa, lho! Di sanalah para traveler menstempel buku mereka dengan eki stamp sebagai penanda bahwa mereka sudah mengunjungi tempat itu.

Tradisi unik ini sudah lama menjadi bagian dari pengalaman jalan-jalan di Jepang, dan bikin setiap perjalanan terasa lebih seru dan berkesan. Meski begitu, apakah kamu pernah terpikirkan kenapa pemerintah Jepang menyediakan stempel di stasiun dan tempat wisata? Nah, untuk kamu yang penasaran dengan alasannya, kamu bisa menyimak beberapa penjelasannya dalam artikel ini, ya!

1. Sebagai suvenir pribadi untuk mengenang perjalanan

ilustrasi eki stamp di stasiun jepang (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Negara Jepang memiliki kebiasaan unik dan tidak biasa, salah satunya menyediakan stempel di beberapa tempat umum seperti stasiun dan tempat wisata. Stempel ini dikenal dengan sebutan eki stamp, yaitu stempel bebas biaya yang banyak tersedia di stasiun kereta api Jepang dan boleh digunakan oleh siapa saja. Stempel ini bisa dipakai sebagai suvenir pribadi untuk merekam atau mengabadikan perjalanan dengan cara yang sederhana namun bermakna.

Setiap stempel yang disediakan akan menampilkan motif atau pola khas daerah tersebut. Mulai dari landmark bersejarah, maskot lokal, hingga pemandangan alam yang ikonik di daerah tersebut. Kebiasaan ini bisa membuat para wisatawan atau pengunjung merasa lebih terhubung secara emosional dengan tempat yang mereka datangi, karena setiap cap menjadi simbol dari pengalaman nyata yang tak tergantikan.

Selain sebagai bukti kunjungan, stempel ini juga bisa menjadi bentuk dokumentasi seni dan budaya lokal yang unik. Banyak traveller yang bahkan sengaja membawa buku khusus untuk mengumpulkan cap dari berbagai stasiun atau tempat wisata yang ada di Jepang. Kebanyakan dari mereka menjadikannya sebagai paspor perjalanan pribadi yang akan bisa dikenang di waktu mendatang.

2. Memotivasi pengunjung lokal dan wisatawan untuk melakukan eksplorasi

ilustrasi eki stamp (pexels.com/Anna Tarazevich)

Aneka stempel yang disediakan oleh pemerintah Jepang di banyak stasiun dan tempat wisata juga memiliki fungsi lain. Benda ini dipakai sebagai pemicu untuk meningkatkan keinginan eksplorasi bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Dengan adanya stempel unik di setiap lokasi, orang akan terdorong untuk bepergian lebih jauh, bahkan ke tempat-tempat yang sebelumnya kurang populer.

Konsep sederhana ini dinilai berhasil menumbuhkan semangat berpetualang dan menjadikan setiap perjalanan terasa seperti perburuan kecil yang menyenangkan. Selain itu, kebiasaan pengumpulan stempel ini juga bisa mendorong pemerataan pariwisata ke berbagai daerah. Akibatnya, banyak orang akan secara tidak sengaja menemukan pesona tersembunyi di banyak kota-kota kecil.

3. Sebagai tradisi dan warisan budaya jepang

ilustrasi eki stamp di stasiun jepang (commons.wikimedia.org/8joKeaton)

Budaya stempel di Jepang sudah berakar dari tradisi spiritual dan ziarah kuno yang dikenal sebagai goshuin. Goshuin merupakan suatu tradisi pengumpulan stempel dari kuil dan tempat suci sebagai tanda penghormatan serta catatan perjalanan rohani. Dari sinilah kemudian lahir konsep eki stamp versi modern yang diterapkan di stasiun dan destinasi wisata.

Budaya ini juga memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mempertahankan semangat penghargaan terhadap tempat yang dikunjungi. Kebiasaan ini menunjukkan bagaimana negara Jepang mampu memadukan nilai tradisional dengan gaya hidup modern tanpa kehilangan makna budaya aslinya. Selain bernilai historis, eki stamp juga menjadi simbol pelestarian warisan budaya di era digital seperti sekarang ini.

4. Digunakan sebagai kegiatan promosi tempat wisata

ilustrasi eki stamp (commons.wikimedia.org/othree)

Stempel di Jepang juga dimanfaatkan sebagai alat promosi kreatif untuk menarik wisatawan dan menghidupkan ekonomi masyarakat lokal. Melalui kegiatan seperti stamp rally atau lomba mengumpulkan stempel di berbagai lokasi, perusahaan kereta, pemerintah daerah, hingga organisasi pariwisata berkolaborasi menciptakan pengalaman wisata yang seru dan interaktif bagi masyarakat.

Strategi ini dinilai efektif dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke destinasi yang mungkin jarang dikunjungi, sekaligus memperkuat rasa keterlibatan antara pengunjung dan komunitas setempat. Selain menjadi promosi, stamp rally juga berfungsi sebagai media edukatif dan sosial. Peserta tak hanya berburu hadiah, tetapi juga belajar mengenal sejarah, budaya, dan keindahan alam di setiap tempat yang didatangi.

5. Memperkuat identitas keindahan tiap daerah melalui stempel

ilustrasi eki stamp (pexels.com/Anna Tarazevich)

Setiap stempel di Jepang dirancang dengan desain detail yang mencerminkan keindahan dan identitas unik tiap daerah. Desain yang dipilih juga sering menampilkan unsur khas seperti arsitektur bersejarah, pemandangan alam, kuliner lokal, hingga flora dan fauna yang menjadi simbol kebanggaan wilayah tersebut.

Pendekatan secara artistik ini menjadikan stempel yang disediakan di banyak stasiun Jepang bukan sekadar cap, melainkan sebagai karya seni dalam bentuk sederhana yang mendokumentasikan keanekaragaman budaya Jepang. Dengan satu cap saja, wisatawan bisa mengenal ciri khas dan cerita di balik tempat yang mereka kunjungi. Misalnya seperti gunung Fuji di Fujinomiya, bunga sakura di Kyoto, atau bangunan retro di Tokyo.

Dengan beberapa alasan di atas, kini menjadi semakin jelas bahwa tradisi Jepang menyediakan stempel di stasiun dan tempat wisata bukanlah sekadar kegiatan sederhana. Melainkan wujud apresiasi terhadap perjalanan wisatawan dan budaya lokal. Melalui stempel-stempel ini, Jepang berhasil menghadirkan cara unik untuk menjelajah negeri sekaligus merayakan keindahan di setiap langkahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team