Kaya Seni, 8 Cendera Mata asal Sulawesi Selatan Ini Wajib Diborong

Manik-manik memang terkesan sederhana, tapi jika dirangkai bisa menghasilkan pernak-pernik yang indah. Bukan hanya keindahannya, kerajinan manik-manik dari Sulawesi Selatan memiliki motif yang khas. Selain sebagai perhiasan, manik-manik bisa dirangkai menjadi aksesoris lain seperti tas atau disebut Sepu Toraja.

Jika ingin cendera mata yang sedikit berbeda tapi tetap memiliki makna, ukiran kayu bisa menjadi pilihan. Motif ukiran khas Toraja ini biasa ada di peti mati atau rumah adat. Ukiran tersebut menggambarkan kehidupan sehari-hari, adat, dan budaya masyarakat setempat yang sudah turun temurun dilakukan.

Berbagai miniatur khas Sulawesi Selatan bisa kamu jadikan cendera mata, lho. Miniatur tau-tau, tongkonan khas Toraja, dan kapal pinishi khas Suku Bugis bisa menjadi pilihan. Cendera mata tersebut bukan hanya memiliki nilai filosofi tapi juga nilai estetika, sehingga bisa kamu gunakan sebagai hiasan ruang untuk menunjukkan kesan etnik.

Satu lagi kerajinan tangan dari kayu yang bisa kamu jadikan cendera mata setelah berkunjung ke Sulawesi Selatan. Kayu pakis memiliki motif alami yang unik hampir seperti batik. 

Tanpa harus mengukir maupun melukisnya, ada banyak benda dari kayu pakis dengan aneka motifnya yang bisa dibuat seperti asbak, tempat tisu, nampan, dan kotak pensil. Kerajinan tangan dari kayu pakis ini banyak ditemui di Kabupaten Sinjai.

Kain Nusantara yang bisa kamu jadikan cendera mata selain batik dan kain tenun adalah kain sarung. Jika kamu berkunjung ke Sulawesi Selatan, maka akan kamu temui sarung khas Bugis. 

Sarung tersebut biasanya memiliki motif garis vertikal dan horisontal dengan warna cerah. Bagi orang Bugis, sarung memiliki filosofi tertentu dan dapat dijadikan pertanda bagi pemakainya.

Kain batik sudah menjadi salah satu kain yang menggambarkan budaya Nusantara. Setiap daerah memiliki motif masing-masing yang disesuaikan dengan adat dan budaya setempat. 

Motif lain batik di Sulawesi Selatan antara lain Pa'teddong atau kepala kerbau dan Tongkonan. Kedua hal tersebut memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Selatan, terutama masyarakat Toraja. 

Bukan hanya untuk pakaian, sebagian suku memakai kain dengan motif tertentu untuk acara adat.

Songkok khas Kabupaten Bone yang juga disebut songkok Recca ini berbeda dari songkok pada umumnya. Songkok Recca tersebut dibuat dari serat pelepah pohon lontar dan proses pembuatannya pun masih tradisional. 

Dahulu, penggunaan songkok ini disesuaikan dengan strata sosial masyarakat. Namun, saat ini siapa pun bisa mengenakannya. Pusat pembuatan songkok Recca berada di Desa Paccing, Awangpone, Kabupaten Bone.

Satu lagi kain Nusantara yang bisa kamu temui di Sulawesi Selatan adalah kain tenun. Kain ini pembuatannya masih tradisional dan beberapa diantaranya merupakakan kain sutra. 

Kain tenun yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan adalah tenun Sengkang dan tenun Toraja. Masing-masing kain tenun tersebut memiliki ciri khasnya dan bisa kamu aplikasikan untuk memenuhi selera fashionmu.

Bukan hanya makanan khas, berbagai cendera mata yang unik dan berfilosofi bisa menjadi oleh-oleh dari Sulawesi Selatan. Kerajinan tangan dari manik-manik sampai kayu bisa menambah nilai estetika ketika dipajang dalam ruangan maupun dikenakan. Sementara kain tenun bisa kamu kenakan sebagai item fashion.

Selamat berburu cendera mata di atas!