Kenapa Bule Suka Berjemur di Pantai? Ini Alasannya!

Kamu pernah melihat turis asing dengan kulit putih alias bule sering berjemur di pantai? Fenomena tersebut sudah umum, terutama di sejumlah pantai populer seperti di Bali. Mereka bersantai sambil menikmati sinar matahari dan pemandangan tanpa takut kepanasan.
Kenapa bule suka berjemur di pantai? Padahal, orang yang tinggal di negara tropis, terutama Indonesia yang memiliki banyak pantai belum tentu menyukainya. Daripada penasaran, mari cari tahu alasannya berikut ini!
1. Jarang mendapatkan asupan sinar matahari
Bule yang suka berjemur di pantai, biasanya berasal dari negara beriklim sub tropis hingga dingin. Mereka hanya dapat menikmati hangatnya cahaya matahari pada musim tertentu, seperti akhir musim semi hingga musim panas. Wajar kalau liburan musim panas menjadi waktu paling dinantikan, karena mereka bisa beraktivitas di luar ruangan dengan suhu udara serta cuaca bersahabat.
Pada musim panas, mereka sering menjadikan pantai sebagai tujuan utama. Selain itu, sejumlah bule juga sengaja liburan ke negara tropis, ketika di negara asalnya sedang musim dingin. Lagi-lagi, mereka tidak ingin melewatkan pantai sebagai itinerary.
Suhu di pantai cenderung lebih panas dan mendapat cahaya matahari tanpa penghalang sepanjang hari. Selain itu, bisa bersantai sambil menikmati panorama yang indah beserta hembusan angin. Jadi tempat yang cocok untuk bule yang ingin mendapatkan asupan sinar matahari sepanjang hari.
2. Stereotip bule terhadap warna kulit cokelat
Ternyata, stereotip bule juga mempengaruhi keinginan mereka untuk berjemur di pantai. Stereotip tersebut muncul di kalangan orang Amerika dan Eropa sejak puluhan tahun lalu. Mereka menganggap bahwa kulit cokelat merupakan kulit yang sehat.
Seperti yang diungkapkan Sarah Johnson, Youtuber asal Amerika yang mahir berbahasa Indonesia dan sempat tinggal di Indonesia. Sebelum abad ke-20, orang Eropa dan Amerika menganggap orang berkulit cokelat identik dengan kelas bawah. Mereka beranggapan bahwa orang berkulit cokelat, bekerja di luar ruangan dan bawah sinar matahari.
Pada awal abad ke-20, mereka sadar bahwa ada sisi baik dari sinar matahari, yakni vitamin D. Ditambah lagi adanya sejumlah pesohor Eropa yang berkulit cokelat. Masyarakat Barat pun memiliki stereotip bahwa, orang berkulit cokelat itu sehat, memiliki banyak waktu dan uang untuk berlibur serta bersantai.
Sampai saat ini, masih banyak bule yang menyukai kulit tan alias sawo matang. Makanya, mereka rela berjemur dan berlama-lama di pantai untuk membuat kulitnya menjadi cokelat. Selain itu, kulit cokelat juga memberikan kesan seksi dan eksotis di mata bule.
3. Penting untuk kesehatan tubuh
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kalau bule juga menyadari pentingnya sinar matahari untuk kesehatan tubuh. Dilansir Health Direct, vitamin D penting berperan untuk mengatur penyerapan kalsium dari makanan yang kita konsumsi. Selain itu, membantu perkembangan dan kekuatan tulang, pertumbuhan sel, serta menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sumber utama vitamin D berasal dari kulit yang terkena sinar matahari. Meski vitamin D juga ditemukan dalam beberapa makanan, tapi jumlahnya sedikit. Oleh sebab itu, bule cenderung memenuhi kebutuhan vitamin D mereka dengan berjemur untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Pada musim panas, sejumlah bule akan menghabiskan waktu di luar ruangan untuk berjemur saat pagi atau sore hari. Sedangkan saat musim gugur atau semi, indeks UV lebih rendah dan udara lebih sejuk. Jadi, mereka kerap akan berjemur pada tengah hari.
4. Meningkatkan kesejahteraan emosional
Berjemur di pantai gak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan mental. Bagaimana bisa? Dilansir Healthline, paparan sinar matahari dapat meningkatkan pelepasan hormon serotonin di otak. Serotonin dapat membantu seseorang merasa tenang, fokus, dan meningkatkan mood.
Bagi bule dari negara dengan musim dingin yang panjang dan gelap dapat mengalami gangguan suasana hati hingga depresi musiman. Makanya, berjemur menjadi cara untuk melawan dampak negatif tersebut. Jika berjemur di pantai, gak cuma menikmati hangatnya sinar matahari, tapi juga bonus panorama yang memanjakan mata.
5. Menjalin hubungan sosial
Satu lagi nih alasan bule suka berjemur di pantai, yakni menjalin hubungan sosial. Pantai menawarkan suasana santai, terutama saat tidak ramai. Areanya yang luas menjadikan pengunjung lebih leluasa untuk memilih tempat di berbagai sudut.
Sembari berjemur dan bersantai, juga dapat menjalin hubungan sosial. Banyak negara di Eropa yang menjadikan berjemur di pantai sebagai kesempatan untuk berkumpul bersama teman dan keluarga. Sehingga berjemur bukan lagi aktivitas membosankan yang sekadar rebahan.
Sekarang kamu sudah tahu alasan bule suka berjemur di pantai. Alasannya beragam, mulai untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup, kebutuhan kesehatan tubuh maupun mental, hingga menjalin hubungan sosial. Sebagian bule juga menjadikannya sebagai kebiasaan maupun gaya hidup yang positif.