Pengalaman Seru Menengok Singapore Airlines Training Centre yang Megah

Setelah melewati pos keamanan dan menuju ke lobi gedung, kamu akan disambut dengan museum mini. Museum ini berisi perjalanan Singapore Airline dari masa ke masa. Mulai dari pesawat apa yang dipakai dari awal maskapai berdiri hingga kini dan masih banyak informasi lainnya.

Gak cuma tulisan dan foto-foto saja, museum mini juga punya beberapa replika pesawat, serta barang-barang yang digunakan untuk penerbangan Singapore Airlines, dari masa ke masa.

Mock-up area ini biasanya digunakan para calon pramugari Singapore Airlines atau Singapore Girls untuk berlatih melayani dan merasakan langsung bagaimana bekerja di dalam pesawat. Oleh karena itu, mock-up area ini dibuat semirip mungkin dengan kondisi pesawat yang digunakan Singapore Airlines saat beroperasi.

Setiap hari, para pramugari yang masih menjalani masa training akan berlatih di mock-up area ini. Namun sayang, saat IDN Times berkunjung, tidak ada satu pun pramugari di sini. Pasalnya, waktu pelatihan biasanya dimulai pada siang hari.

"Kami biasanya melatih para pramugari pemula selama 14 pekan. Pelatihan dilakukan secara intensif agar mereka bisa memahami bagaimana melayani penumpang," ujar Foo Juat Fang, Assistant Manager Cabin Crew Learning & Development Division Training.

Foo menyatakan banyak hal teknis yang harus dipahami para pramugari. Salah satunya bagaimana cara berjalan yang benar saat melayani makanan atau minuman kepada penumpang. 

"Meski nampaknya mudah, tapi pada praktiknya melayani penumpang di atas pesawat tidak sesimpel kelihatannya," ujar Foo sambil menggoda wartawan yang tampak bingung saat berperan menjadi pramugari.

Tempat duduknya jauh lebih besar dan tampak seperti sofa di rumah. Bahkan kaki pun gak perlu ditekuk, karena saking luasnya tempat duduk di mock-up kelas bisnis pesawat Singapore Airlines ini.

Suit class ini biasanya tersedia untuk perjalanan pesawat jauh, seperti penerbangan nonstop dari Singapura ke New York yang baru saja diluncurkan Singapore Airlines pada 11 Oktober lalu. Seperti mock-up di kelas penerbangan lainnya milik maskapai ini, bentuk hingga kompartemennya dibuat semirip mungkin dengan aslinya.

Dilihat-lihat sih, mock-up kelas suit Singapore Airlines ini mirip banget dengan kamar kost, karena ada kursi yang bisa dijadikan kasur, televisi, dan tempat duduk serta meja portabel untuk meletakkan laptop.

Foo menjelaskan dua kursi di Suit Class bisa saja dijadikan satu agar penumpang lebih leluasa beristirahat. Tentu saja dengan syarat, penumpang yang kursinya bersebelahan tersebut adalah pasangan atau atas persetujuan keduanya. Gak bisa sembarangan ya!

Singapore Girls bernama Rany Razia ini mengaku sudah 10 tahun bekerja sebagai pramugari. "Awalnya, pada 2008, aku gak kepikiran buat jadi pramugari. Aku bahkan sudah bekerja sebagai staf di salah satu kantor firma hukum di Surabaya," kata dia.

Ia yang tidak berniat dan hanya ingin mengantarkan temannya ikut tes pramugari Singapore Airlines. Tapi justru dia yang terpilih. "Aku yang terpilih jadi pramugari, beberapa temanku yang memang niat malah gak lolos. Aku bersyukur sih, ternyata ini pekerjaan yang sangat menyenangkan, bikin aku betah sampai sekarang," ujarnya.

Usut punya usut, selain menjadi pramugari ternyata Rani juga terpilih menjadi 'wajah' untuk kelas Premium Economy Singapore Airlines lho. Jadi jangan kaget ya kalau tiba-tiba melihat wajah arek Suroboyo ini di iklan Singapore Airlines!

Di bagian ini, terdapat beragam peralatan keselamatan dalam pesawat yang bisa digunakan para calon pramugari untuk berlatih siaga saat menghadapi kecelakaan pesawat.

Ada pula mock-up untuk berlatih melayani penumpang dalam keadaaan darurat, kolam renang untuk menyelamatkan diri saat pesawat harus mendarat darurat di air, dan sebagainya. Lengkap deh!

Kepada awak media, Captain SL Leong, Vice President and Chief Pilot A330/A350, mengungkapkan pekerjaannya sebagai kapten pilot sangat menyenangkan, meski bukan perkara yang mudah. "Kami harus memikirkan semuanya. Terlebih jika kami melakukan penerbangan panjang nonstop, yang sudah kami mulai dari Singapura ke New York pada 11 Oktober lalu," kata Leong.

Ia mengatakan bahwa penerbangan terpanjang dan nonstop yang dilakukan Singapore Airlines ini tak hanya membutuhkan persiapan material yang rinci dan lama, tetapi juga persiapan teknis yang rumit, tapi tetap harus efisien. Tujuannya supaya penumpang merasa nyaman walaupun harus berlama-lama di dalam pesawat.

Itulah beberapa potret megah dan lengkapnya Singapore Airlines Training Centre yang IDN Times kunjungi pekan lalu. Nah, kamu sendiri sudah pernah terbang bareng Singapore Airlines, belum? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar ya!