4 Tips Cerdas Buat Kamu yang Traveling ke Luar Negeri Tahun Ini

Untuk traveling cerdas, kita perlu belajar dari Yulianto Balawan, Senior Marketing Manager dari Skyscanner. Ia menjelaskan bahwa negara-negara seperti Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan telah melonggarkan regulasi visa mereka bagi warga Indonesia, sehingga merencanakan liburan ke sana jadi lebih mudah!

Ilustrasinya bisa kita lihat pada gambar di atas. Terdapat delapan destinasi favorit wisatawan Indonesia dengan berbagai kemudahan yang bisa kamu jadikan referensi tujuan liburan kamu. Mau yang ramah visa, harga tiket oke, ataupun biaya hidup yang bersahabat, semua ada yang cocok.

Jangan cuma mikirin visa, kamu juga perlu memikirkan biaya hidup dan tiket! Kedelapan destinasi di atas rata-rata memiliki biaya tiket pulang-pergi yang terjangkau (tidak lebih dari 10 juta rupiah), biaya hidup yang ramah kocek (tidak lebih Rp.100.000,- untuk biaya konsumsi harian).

Destinasi seperti Seoul di Korea Selatan, bersama Tokyo dan Osaka di Jepang serta Hongkong cukup populer untuk kamu yang ingin berlibur di Asia. Meski terbilang ramah visa, sayangnya biaya konsumsi harian di tempat-tempat ini bisa melebihi Rp.100.000 per orang! Masih tertarik? Coba saja hindari peak season untuk menghemat biaya!

Lalu, negara mana yang bisa dijadikan pilihan terjangkau? Jawabannya adalah Singapura, Bangkok, dan juga Kuala Lumpur! Ketiga negara ini nggak hanya ramah dalam hal regulasi visa, tetapi juga tidak akan membuatmu merogoh kocek terlalu dalam untuk keperluan tiket serta konsumsi harian. Cocok buat kamu yang punya budget pas-pasan.

Untuk menentukan moment-moment yang tepat untuk liburan, kamu perlu memahami pengertian dari Low Season, High Season, dan Peak Season terlebih dahulu.

Low season adalah musim liburan yang sepi pengunjung. Periode ini sangat disarankan bagi traveler yang tidak suka keramaian. Low season umumnya terjadi ketika iklim atau cuaca kurang bersahabat. Maka dari itu, periode low season terbaik memang kadang sangat sulit ditebak. Bulan kerja di mana tidak ada libur panjang juga sering menjadi low season.

High season menggambarkan periode liburan yang cukup ramai. Periode ini biasanya bertepatan dengan moment seperti libur sekolah, libur nasional, dan libur musiman di negara-negara yang hendak kamu kunjungi. Agustus biasanya merupakan musim liburan bagi orang luar negeri. Di periode high season, biaya transportasi, hingga hotel juga akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan (30%-50%) dari harga normal.

Peak season sebenarnya tak jauh berbeda dengan high season. Namun, periode ini jauh lebih ramai dan padat. Periode puncak musim liburan ini jatuh pada libur Natal dan akhir tahun. Soal biaya, sudah pasti semua biaya pada periode ini akan sangat membengkak.

Diantara ketiga periode tersebut, low season jelas merupakan pilihan tepat untuk melakukan perjalanan keluar negeri. Namun, kendala yang akan kamu temui adalah jadwal libur yang biasanya jarang jatuh pada periode ini.

Setelah informasi mengenai biaya dan visa kamu dapatkan, kini saatnya kamu merencanakan liburanmu. Salah satu cara untuk menghemat biaya lebih jauh adalah dengan memanfaatkan teknologi! Tujuannya biar kamu melakukan pemesanan tiket dan juga lokasi menginap yang paling murah!

Tidak hanya asal menggunakan, maksimalkan juga fitur yang ada di dalam platform tersebut. Untuk pemesanan tiket pesawat, hotel, dan juga transportasi lokal kamu bisa memanfaatkan aplikasi seperti Skyscanner.co.id, misalnya.

Untuk mencari lokasi-lokasi kuliner dengan rasa lezat dan harga terjangkau, cobalah berbagai platform kuliner online seperti Zomato untuk menemukan tempat makan yang paling pas dengan lidah dan kantongmu tentunya!

Lengkapi juga gadget kamu dengan berbagai aplikasi lainnya seperti penerjemah, penghitung mata uang, navigasi, dan aplikasi-aplikasi lain yang mungkin kamu perlukan.

***

Kini, kamu tentu sudah siap untuk mulai mempersiapkan liburanmu selanjutnya. So, negara mana yang ingin kamu kunjungi?