Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kabin pesawat (unsplash.com/Kenny Eliason)
ilustrasi kabin pesawat (unsplash.com/Kenny Eliason)

Long flight dengan durasi belasan jam memberikan tantangannya tersendiri, khususnya bagi tubuh. Sebab, kamu dituntut untuk duduk dalam waktu lama di kursi pesawat yang relatif sempit dan sering kali menyebabkan tubuh rentan pegal, kaku, dan gak nyaman.

Ketidaknyamanan pada saat penerbangan bukan hanya dapat mengganggu perjalanan, tapi juga bisa berisiko terhadap kesehatan. Kamu mungkin akan mengalami pegal atau gangguan peredaran darah.

Oleh karena itu, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk mencegah pegal dan kaku saat long flight, sehingga bisa tetap menikmati momen di pesawat. Jangan duduk terus, ya!

1. Lakukan peregangan secara berkala

ilustrasi peregangan (pexels.com/@rethaferguson)

Penyebab pegal saat long flight bisa diakibatkan karena posisi duduk yang statis atau terlalu lama. Untuk mencegah hal ini, kamu bisa melakukan peregangan dan gerakan lengan secara berkala, seperti minimal 1 hingga 2 jam sekali agar tidak terlalu pegal.

Kamu bisa bangun dari kursi untuk berjalan-jalan di lorong pesawat agar bisa membantu melancarkan peredaran darah dan menghindari risiko kaki bengkak. Jika memang ruang geraknya sangat terbatas, kamu bisa melakukan peregangan sederhana, seperti mengangkat tumit dari jari kaki secara bergantian, meregangkan lengan dan bahu, atau memutar pergelangan kaki.

2. Gunakan bantal leher atau bantal untuk sandaran punggung

ilustrasi bantal (unsplash.com/@jonathanborba)

Banyak orang mungkin menggunakan bantal leher atau bantal untuk sandaran punggung yang ergonomis, sehingga bisa sangat membantu mengurangi risiko pegal selama long flight. Bantal leher akan menjaga posisi kepala dan leher tetap nyaman, khususnya pada saat kamu ingin tidur selama penerbangan berlangsung.

Kamu bisa menggunakan bantal untuk sandaran punggung agar bisa memberikan dukungan ekstra terhadap tulang belakang, sehingga posisi duduk pun bisa lebih stabil dan juga tidak sampai membebani punggung bagian bawah secara berlebihan. Kamu bisa memilih bantal terbuat dari bahan empuk dan dapat disesuaikan dengan bentuk leher.

3. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman

ilustrasi bandara (unsplash.com/JESHOOTS.COM)

Pakaian menjadi kunci penting yang dapat membantumu menikmati long flight tanpa harus merasa pegal berlebih. Pakaian yang terlalu ketat bisa menambah rasa tidak nyaman ketika harus duduk di pesawat dalam waktu lama.

Kamu disarankan mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman, seperti kaus atau pun sweater berbahan katun, serta celana yang memang tidak membatasi ruang gerakmu. Penggunaan kaos kaki kompresi juga bisa dirancang khusus untuk membantu melancarkan peredaran darah di area sekitar kaki, sehingga kamu tidak sampai mudah merasa lelah dan pegal selama penerbangan berlangsung.

4. Minum air putih yang cukup

ilustrasi minum air (unsplash.com/Bindle Bottle)

Risiko dehidrasi ternyata bisa semakin memperburuk rasa pegal dan kaku selama penerbangan, apalagi jika durasinya sampai belasan jam. Hal ini bisa diakibatkan karena udara dalam kabin pesawat yang cenderung lebih kering, sehingga membuatmu dehidrasi.

Kamu bisa minum air putih secara teratur sepanjang perjalanan untuk menjaga kondisi tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Selain itu, hindari pula minuman berkafein atau pun berakohol, karena bisa menyebabkan dehidrasi lebih cepat. Setidaknya, dengan menjaga asupan cairan tubuh dengan cukup, maka bisa menjaga kondisi tubuh agar lebih bugar.

Mengatasi rasa pegal pada saat perjalanan panjang memang harus dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Ini bertujuan agar nantinya kamu bisa tetap merasa nyaman selama penerbangan berlangsung dan memastikan bahwa kondisi tubuh tetap bugar. Penerbangan belasan jam pun tidak menjadi masalah, deh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team