Melancong atau traveling belakangan sering disebut-sebut sebagai wujud hedonisme gaya baru. Esensi utama yang sejatinya didapat kala traveling bergeser sedikit demi sedikit. Awalnya, traveling banyak dijadikan sebagai introspeksi diri, adaptasi, dan membangun relasi dengan penduduk lokal atau teman yang dijumpai selama perjalanan.
Maki ke sini, makin banyak orang melakukan pelancongan untuk eksistensi diri dan kesenangan pribadi. Memang tak salah. Tapi, supaya lebih tepat sasaran dan tak cuma berfoya-foya, cobalah melakukan kegiatan yang bermanfaat ini selagi atau selepas traveling.