Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan rileks (freepik.com/lifeforstock)

Intinya sih...

  • Batasan fisik, jaga jarak untuk rasa aman dan kenyamanan tubuhmu.

  • Batasan emosional, kamu punya hak untuk tidak menjawab pertanyaan yang membuatmu tidak nyaman.

  • Batasan waktu, prioritaskan diri sendiri dan beri tahu orang lain kapan kamu butuh waktu sendiri.

Liburan seharusnya jadi momen tenang, tapi kadang justru bikin stres karena ekspektasi dari orang lain. Mulai dari pertanyaan pribadi yang gak diinginkan sampai ajakan kumpul yang gak bisa kamu tolak, semuanya bisa menguras energi. Kalau kamu gak punya batasan diri yang jelas, liburan bisa berubah jadi beban emosional.

Kesehatan mental bukan cuma soal meditasi dan journaling, tapi juga soal keberanian buat bilang “tidak” saat dibutuhkan. Batasan atau boundaries bukan bentuk egois, tapi cara buat menghargai diri sendiri. Yuk kenali lima jenis batasan yang perlu kamu terapkan selama liburan dan bagaimana cara menyampaikannya dengan baik ke orang sekitar.

1. Batasan fisik, tubuhmu bukan konsumsi publik

ilustrasi liburan di pantai bareng teman (freepik.com/freepik)

Beberapa orang merasa wajar memeluk atau mencolek sebagai bentuk keakraban, padahal itu bisa bikin gak nyaman. Kalau kamu gak nyaman disentuh atau terlalu didekati, kamu punya hak buat berkata jujur. Jelaskan dengan tenang bahwa kamu lebih nyaman dengan jarak tertentu.

Batasan fisik penting buat menjaga rasa aman dan otonomi tubuhmu sendiri. Ini bukan berarti kamu dingin atau kaku, tapi kamu tahu batasan mana yang sehat. Komunikasikan ini tanpa rasa bersalah, karena tubuhmu sepenuhnya milikmu.

2. Batasan emosional, gak semua hal harus dijawab

ilustrasi orang mengobrol (freepik.com/freepik)

Pertanyaan seperti “Kapan nikah?” atau “Kerjanya kok gitu doang?” bisa terasa seperti serangan. Kalau kamu merasa tidak nyaman, kamu gak wajib menjawab semua pertanyaan yang datang. Sah-sah aja kok buat mengalihkan topik atau menjawab dengan kalimat netral.

Batasan emosional membantu kamu tetap stabil tanpa harus menyenangkan semua orang. Ini penting apalagi saat liburan yang seharusnya bikin hati tenang. Jangan takut dicap tidak sopan, menjaga diri sendiri tetap lebih penting.

3. Batasan waktu, kamu gak harus hadir di semua agenda

ilustrasi perempuan me time (freepik.com/kroshka nastya)

Liburan kadang dipenuhi ajakan kumpul yang datang bertubi-tubi. Tapi gak semua undangan harus kamu terima, apalagi kalau itu bikin kamu lelah secara sosial. Waktu libur juga hakmu untuk recharge, bukan cuma untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

Buatlah prioritas dan beri tahu orang terdekat kapan kamu bisa hadir dan kapan kamu butuh waktu sendiri. Jelaskan dengan jujur bahwa kamu ingin menikmati waktu luang dengan tenang. Dengan begitu, kamu gak akan kehabisan energi di akhir liburan.

4. Batasan digital, notifikasi bisa ditunda

ilustrasi liburan di pantai bareng teman (freepik.com/freepik)

Buka media sosial saat liburan bisa memicu comparison trap yang gak sehat. Apalagi kalau kamu terus-terusan dicecar chat grup kerja atau DM basa-basi yang melelahkan. Coba aktifkan mode do not disturb dan batasi akses digital di waktu tertentu.

Batasan digital membantu kamu hadir secara penuh di momen liburan. Gak semua hal perlu dibagikan, dan gak semua pesan harus langsung dijawab. Jaga ruang digitalmu supaya tetap jadi tempat aman, bukan sumber tekanan.

5. Batasan material, gak semua hal harus dipinjamkan

ilustrasi mengobrol dengan teman (freepik.com/freepik)

Momen liburan kadang bikin orang lebih mudah meminta bantuan finansial atau barang. Tapi kalau kamu merasa gak nyaman, kamu punya hak untuk bilang tidak. Batasan material adalah cara melindungi kestabilanmu sendiri tanpa merasa bersalah.

Menolak bukan berarti pelit, tapi kamu sedang menjaga apa yang kamu miliki dengan bijak. Kamu bisa tetap membantu dalam batas kemampuan, tapi jangan sampai kamu sendiri yang kehabisan. Ingat, menjaga diri bukan berarti tidak peduli.

Siapa bilang liburan harus selalu menyenangkan semua orang? Menetapkan batasan diri justru bikin kamu bisa menikmati liburan tanpa drama, tanpa rasa bersalah. Yuk, mulai berani bilang cukup, karena kamu juga berhak istirahat dengan tenang dan sepenuhnya dihargai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team