6 Kenikmatan Solo Travelling yang Hanya Bisa Dirasakan Para Introvert

Pertimbangan destinasi, durasi dan biaya yang kamu butuhkan bisa kamu tentukan sendiri. Tidak harus berkompromi dengan orang lain yang bisa saja berbeda pandangan dengan kamu.

Kamu bisa bebas memilih ingin pergi kapan, berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga biaya yang harus kamu tabung untuk memulai pengalaman solo travelling-mu.

Pro tip: Lakukan research hingga 6 bulan sebelum kamu memilih destinasi, durasi, dan uang saku yang dibutuhkan untuk memulai solo trip-mu.

Traveling bersama keluarga, kolega ataupun teman tentu akan dibarengi dengan perbedaan pendapat. Misal kamu lebih suka memilih taman atau museum sebagai prioritas utama, sedangkan yang lainnya lebih suka belanja.

Tentu akan terasa menjengkelkan kalau kamu mendapatkan teman travelling yang tidak mau kompromi. Sifat asli seseorang akan terlihat saat kalian memutuskan travelling bersama lho. 

Dengan bepergian sendiri, kamu bisa membuat rencana perjalanan sesuai dengan minat kamu. Kamu juga bisa lebih santai dan tidak akan menyalahkan orang lain jika ternyata itinerary tidak berjalan sesuai rencana. 

Pro tip: Buat itinerary dengan sangat rinci, mulai dari jadwal berangkat hingga pulang ke rumah. Jangan lewatkan detil-detil kecil mengingat kamu tidak memiliki siapapun untuk diandalkan kecuali koneksi internet dan warga lokal.

Karena pergi sendiri, biaya penginapan bisa ditekan karena kamu tidak harus menyewa kamar hotel. Banyak hotel kapsul dengan harga terjangkau di mana kamu bisa menikmati satu kapsul lengkap dengan TV, power socket dan gorden untuk menjaga privasi.

Biasanya pihak hotel akan memberikan larangan untuk berisik di dalam ruangan. Jadi, biarpun kamu tidur bersama orang asing, kenyamananmu akan tetap terjaga. 

Pro tip: Pesan hotel jauh-jauh hari, bisa dari 6 bulan sebelum tanggal keberangkatan dengan menggunakan fitur "pay later" dan kamu bisa membatalkan pemesanan kamar hotel tanpa dikenakan biaya.

Walaupun kamu telah membuat itinerary dengan detil, ada kalanya medan perang tidak sesuai dengan rancangan. Kamu harus sudah siap saat peta yang kamu siapkan dengan rapi ternyata tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Jangan khawatir, tersesat merupakan seni dari traveling. Berkat tersesat, bisa jadi kamu malah menemukan tempat baru yang bukan merupakan spot turis dan sepi dari pengunjung. 

Pro tip: Selalu terkoneksi dengan internet dan bawa power bank kapanpun dan dimanapun.

Berbeda dengan ekstrovert yang energinya terisi saat berkumpul dengan teman dan merasa kesepian saat sendrian, introvert justru mampu memulihkan energi saat sedang sendirian dan merasa lelah jika ada di keramaian. Dengan melakukan solo trip, kamu jadi bisa menemukan banyak hal yang tidak terduga dan mengenal dirimu lebih baik.

Liburanmu justru jauh lebih berkesan karena kamu jauh dari orang-orang yang kamu kenal dan menemukan banyak hal baru di tempat wisata. Dengan bepergian sendiri, kamu jadi tahu jika ternyata kamu cukup pintar membaca peta dibandingkan saat berada di kota sendiri di mana kamu sering kali tersesat karena terlalu sering mengandalkan orang lain. 

Pro tip: Beranikan dirimu untuk berkenalan dengan tamu hotel. Kalian bisa saling bertukar informasi tentang destinasi lain yang mungkin belum ada di itinerary kamu. 

Setelah tahu betapa menyenangkannya pergi sendiri, kamu jadi enggan untuk mengundang orang lain di rencana trip kamu selanjutnya. Kamu sudah menikmati ritme melakukan dan mengurus semuanya sendirian dan sadar bahwa inilah yang paling kamu butuhkan sebagai seorang introvert. 

Pro tip: Pastikan destinasi yang kamu pilih aman (khusus bagi wanita) untuk dieksplor sendirian. Lakukan hal ini setidaknya satu tahun sekali untuk mengisi energi dan mengembalikan semangatmu kembali.

Dear introvert, apakah kamu setuju dengan alasan-alasan di atas? Ayo tantang dirimu untuk melakukan solo trip!