6 Tips Umroh saat Musim Panas, Perlu Persiapan Matang!

Ibadah umroh memerlukan fisik yang kuat. Agar pelaksanaannya maksimal, tubuh harus dipersiapkan dengan baik. Sebelum bertolak ke tanah suci, calon jemaah dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Ini mencakup pemeriksaan biokimia, tekanan darah, fungsi pernapasan, dan pemeriksaan penunjang lain sesuai kondisi tubuh.

Medical check-up sendiri bertujuan untuk mengetahui apakah calon jemaah memiliki masalah kesehatan atau tidak. Jika ditemukan masalah tertentu, dokter dapat memberikan pengobatan yang tepat untuk menanganinya. Sehingga, penyakitnya bisa terkontrol dengan baik dan diharapkan tidak mengganggu rangkaian ibadah umroh.

Infeksi pernapasan merupakan penyakit yang umum diderita oleh jemaah umrah ataupun haji. Biasanya, ini dipicu oleh cuaca yang ekstrem. Suhu panas dapat menurunkan sistem kekebalan sehingga tubuh rentan sakit.

Karenanya, Pemerintah Arab Saudi mewajibkan vaksin influenza sebagai proteksi tambahan. Terlebih bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti ibu hamil, anak berusia di bawah 5 tahun, dan orang berusia di atas 65 tahun.

Dilansir Khaleej Times, vaksin influenza dapat diberikan minimal 10 hari sebelum keberangkatan. Periode ini cukup untuk tubuh menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap vaksin.

Di tengah suhu yang tinggi, tubuh akan mudah gerah dan banyak memproduksi keringat. Karenanya, pemilihan jenis baju perlu diperhatikan. Dalam hal ini, kenyamanan harus menjadi prioritas utama agar ibadah bisa tetap optimal.

Pilihlah pakaian yang ringan, longgar, dan terbuat dari bahan menyerap keringat. Kamu bisa mengenakan pakaian berbahan katun, kain linen, atau rayon. Hindari pakaian yang ketat dan berwarna gelap karena dapat meningkatkan risiko kepanasan dan dehidrasi.

Matahari bersinar sangat terik di musim panas. Paparan sinar matahari secara langsung dapat meningkatkan risiko dehidrasi, heat stroke (sengatan panas), dan masalah kesehatan lain. Karena itu, sebaiknya hindari bepergian di siang hari. Jika ingin melaksanakan salat zuhur dan asar di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, tipsnya adalah berangkat lebih awal saat matahari masih teduh dan beriktikaf di masjid hingga sore hari.

Jika terpaksa berjalan di siang hari, gunakan payung atau topi, dan kacamata hitam. Hindari payung berwarna transparan karena tidak bisa menghalau sinar matahari sepenuhnya. Sebagai gantinya, pilihlah payung berwarna gelap. Kacamata hitam sendiri berfungsi untuk melindungi mata agar tidak silau dan tidak iritasi karena debu.

Iklim di Arab Saudi cenderung kering dan panas. Karena itu, calon jemaah memerlukan skincare yang tepat untuk mencegah permasalahan kulit seperti sunburn dan kulit kering. Gunakanlah moisturizer yang teksturnya ringan, mudah menyerap, dan mampu menenangkan kulit. 

Sebagai proteksi dari sinar matahari, kamu dapat mengaplikasikan sunscreen minimal 30 SPF setiap dua jam. Hal ini dijelaskan melalui laman National Health Services. Jangan lupa juga untuk menggunakan lip balm yang mengandung SPF agar bibir tetap lembap dan sehat.

Minum secara teratur saat menjalani umrah di musim panas sangatlah krusial untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Suhu tinggi dan kondisi cuaca kering meningkatkan risiko dehidrasi, yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan konsentrasi selama beribadah. Untuk itu, minumlah satu gelas air setiap jam dan jangan menunggu haus untuk minum.

Jangan khawatir mengenai ketersediaan air. Di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram tersedia pasokan air zam-zam yang melimpah. Keduanya juga dilengkapi toilet yang memadai di setiap sudut. Dengan begitu, jemaah tidak perlu khawatir jika ingin buang air kecil.

Kesempatan beribadah umrah tidak datang setiap hari. Karenanya setiap calon jemaah harus melakukan persiapan yang matang agar ibadahnya bisa maksimal. Tips di atas wajib kamu terapkan jika berencana melaksanakan umrah di musim panas. Semoga ibadahnya lancar, ya!