Jakarta, IDN Times - Sudah sepekan lebih IDN Times mengunjungi Swiss. Sejak 20 Juli 2022 lalu, penulis telah berkeliling Swiss dan menemukan berbagai fakta menarik tentang wisata di Swiss.
Berwisata di Swiss memang agak sedikit berbeda. Jadi, kamu harus tahu bagaimana kondisi, aturan, dan ciri khas dari wisata di Swiss.
Yuk tengok ulasannya di bawah ini.
Satu hal yang patut kamu perhatikan adalah restoran di Swiss cukup jarang menyediakan makanan halal. Ada beberapa restoran yang menyediakannya, tapi itu juga tak terlalu banyak.
Buat mendapatkan makanan halal di hotel, kamu harus pesan secara khusus sejak awal. Paling mentok, kamu bisa makan ikan atau sayur-sayuran saja.
Tapi, kalau kamu mau dapat makanan halal, biasanya bisa ditemukan di beberapa lokasi wisata paling ramai dan sering dikunjungi turis dari Timur Tengah seperti Jungfraujoch, Grindelwald, dan lainnya.
Jangan kaget ya kalau kamu tak menemukan AC di hotel. Karena, orang-orang Swiss sama sekali tak menggunakan AC pula di rumahnya.
Itu dikarenakan udara di Swiss sudah begitu sejuk. Kamu cuma cukup membuka jendela untuk membuat udara di ruangan menjadi sejuk.
Tapi, kalau kamu mengunjungi Montreaux, ceritanya akan berbeda. Sebab, saat penulis menginap di sana, khususnya Eurotel, pasti akan menemukan AC.
Swiss merupakan negara paling taat dan terorganisir di dunia. Orang-orangnya begitu menghargai waktu.
Transportasi publiknya begitu tertata dan tepat waktu. Jika ada keterlambatan, itu cuma berkisar lima atau 10 menit. Pun, itu akan diinformasikan beberapa menit sebelumnya.
Nah, kalau kamu sudah punya rencana, jangan sampai telat. Sebab, kalau itu terjadi maka kamu bisa menunggu sampai satu atau dua jam untuk mendapatkan transportasi selanjutnya. Itu biasa terjadi pada kereta antar kota atau kanton di Swiss.
Swiss termasuk negara yang menarik. Sebab, mereka memiliki tiga bahasa nasional, Jerman (berdialek Swiss), Italia, dan Prancis.
Bahasa Jerman paling umum digunakan warga Swiss. Namun, dialeknya agak sedikit berbeda dan terkadang orang Jerman pun tak mengerti.
Bahasa kedua yang paling banyak dipakai adalah Prancis dan Italia terakhir. Itu disebabkan oleh Swiss yang berbatasan langsung dengan tiga negara tersebut.
Menariknya, masyarakat Swiss bisa mendapat gaji yang lebih tinggi jika menguasai banyak bahasa di negaranya, termasuk Inggris. Jadi, kamu jangan heran kalau berkunjung ke Swiss, mendengar berbagai bahasa berbeda di setiap kanton.
Swiss memberikan berbagai kemudahan buat para pelancong. Sebelum mengunjungi Swiss, kamu bisa beli Swiss Travel Pass agar perjalananmu bisa lebih menyenangkan.
Dengan menggunakan Travel Pass tersebut, kamu bisa naik berbagai fasilitas dan transportasi di Swiss. Kamu bisa membelinya dengan paket tiga gingga delapan hari.
Harganya beragam, mulai dari 232 Swiss Francs atau setara Rp3,6 juta, hingga 389 Swiss Francs (senilai Rp6 juta). Tapi, untuk beberapa fasilitas, kamu harus menambah sendiri ya.
Seperti gondola di beberapa lokasi wisata, dengan Swiss Travel Pass, harganya bisa dipotong 15 sampai 20 persen.
Kalau kamu mau wisata di Swiss dan bawa oleh-oleh, harus pintar dalam mencari tempat yang murah. Sebab, harga barang-barang di Swiss begitu mahal.
Bayangkan, buat gantungan kunci saja kamu harus mengeluarkan uang setidaknya empat Swiss Francs atau setara Rp60 ribu. Harga cokelat juga beragam, ada yang murah dan mahal. Tapi, ada beberapa lokasi wisata yang memberikan kamu kemudahan dan harga murah buatmu.
Seperti, ketika mengunjungi Matterhoern, opsi buat mencari oleh-oleh sangat banyak karena di sana seperti pasar malam. Harganya juga beragam, ada yang murah dan mahal.