Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Transjakarta (unsplash.com/Syahril Fadillah)
Transjakarta (unsplash.com/Syahril Fadillah)

Jakarta, ibu kota Indonesia memang dikenal dengan kemacetan lalu lintasnya yang padat. Namun, ada satu solusi transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, dan terjangkau, yaitu Transjakarta. Moda transportasi ini sudah beroperasi sejak tahun 2004 dan menjadi sistem Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Indonesia. Dengan jalur khusus bernama busway, Transjakarta menawarkan perjalanan yang lebih cepat dibanding kendaraan pribadi.

Bagi kamu yang baru pertama kali ingin mencoba naik Transjakarta, mungkin akan terasa sedikit membingungkan. Tapi tenang saja, artikel ini akan memandu langkah demi langkah mulai dari persiapan, cara masuk halte, hingga tips aman saat berada di bus. Yuk, simak bersama!

1. Kenali rute dan halte tujuan

ilustrasi naik Transjakarta (unsplash.com/Hilmi Alwan)

Hal pertama yang perlu kamu lakukan sebelum naik Transjakarta adalah mengenali rute sekaligus halte tujuanmu. Jaringan Transjakarta terbagi ke dalam koridor utama yang diberi nomor, seperti Koridor 1, Koridor 2, Koridor 3, dan seterusnya, serta ada juga rute non-koridor. Jalur tersebut menjangkau hampir seluruh wilayah Jakarta bahkan hingga Bodetabek.

Untuk memudahkan, kamu bisa menggunakan aplikasi resmi TiJe, Google Maps, Trafi, atau aplikasi JakLingko. Aplikasi-aplikasi ini membantu menampilkan rute terbaik, memberi tahu halte mana yang harus kamu tuju, serta menampilkan posisi bus secara real-time. Dengan begitu, kamu bisa merencanakan perjalanan tanpa takut salah halte atau salah arah.

2. Siapkan kartu elektronik

ilustrasi kartu Mandiri e-money (commons.wikimedia.org/Daddynnoob)

Karena Transjakarta tidak menerima pembayaran tunai, kamu perlu menyiapkan kartu elektronik terlebih dahulu. Ada beberapa pilihan yang bisa digunakan, seperti JakLingko, JakCard (DKI), e-Money (Mandiri), Flazz (BCA), BRIZZI (BRI), maupun TapCash (BNI). Kartu ini bisa kamu beli di minimarket, stasiun KRL, hingga loket halte tertentu, lalu isi ulang saldonya sesuai kebutuhan.

Tarif Transjakarta sangat ramah di kantong, yaitu Rp3.500 untuk sekali perjalanan, berapa pun jauh jaraknya. Bahkan jika kamu harus berpindah koridor, selama tidak keluar dari halte, tidak ada biaya tambahan. Sistem ini dikenal dengan integrasi pembayaran yang memudahkan penumpang.

3. Masuk ke halte dengan tap kartu

Transjakarta (unsplash.com/Fahrul Razi)

Setelah menyiapkan kartu, langkah selanjutnya adalah masuk ke halte Transjakarta. Halte biasanya berupa bangunan tinggi yang terhubung dengan jembatan penyeberangan. Kamu tinggal menempelkan kartu pada mesin tapping di gerbang masuk sampai terdengar bunyi “beep” dan saldo muncul di layar. Setelah itu, pintu otomatis akan terbuka.

Begitu berada di dalam halte, perhatikan papan informasi digital atau petunjuk arah yang menunjukkan koridor dan rute bus yang berhenti. Pastikan kamu menunggu di jalur yang sesuai agar tidak salah naik bus.

4. Naik dan turun bus dengan tertib

ilustrasi halte Transjakarta (unsplash.com/Riffat Muntaz)

Ketika bus tiba, perhatikan nomor koridor dan rute yang tertera di bagian depan. Biarkan penumpang turun terlebih dahulu baru kemudian masuk dengan tertib. Jangan terburu-buru atau berdesakan karena bisa mengganggu kenyamanan bersama.

Jika menemukan kursi kosong, kamu bisa duduk. Namun jika penuh, berdirilah dengan aman sambil berpegangan pada hand grip. Ingat, ada kursi prioritas untuk lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, serta penumpang dengan anak kecil. Kalau kamu masih muda dan sehat, sebaiknya berikan kursi kepada mereka.

5. Pahami sistem pindah koridor

ilustrasi halte Transjakarta (unsplash.com/muhammad arief)

Kadang tujuan perjalanan mengharuskan kamu berpindah bus dari satu koridor ke koridor lain. Untungnya, Transjakarta memiliki sistem integrasi yang memudahkan. Di halte besar seperti Harmoni, Monas, atau Cawang Ciliwung, kamu bisa langsung berpindah ke koridor lain tanpa perlu keluar dari halte.

Namun, ada kalanya kamu harus keluar halte untuk berganti jalur. Jika itu terjadi, jangan lupa melakukan tap out saat keluar gerbang, lalu tap in kembali di halte berikutnya. Biasanya, kalau dilakukan dalam waktu 1 jam dengan kartu yang sama, kamu tidak akan dikenakan biaya tambahan.

6. Manfaatkan bus non-koridor dan feeder

Transjakarta (unsplash.com/Fitri Ariningrum)

Selain koridor utama, Transjakarta juga memiliki layanan bus non-koridor dan bus pengumpan atau feeder. Bus ini beroperasi di jalur biasa maupun di area permukiman untuk menjangkau wilayah yang tidak dilalui busway. Ukurannya lebih kecil dibanding bus utama, tapi tetap nyaman untuk digunakan.

Informasi lengkap mengenai jadwal dan rute bus feeder bisa kamu lihat melalui aplikasi TiJe atau papan informasi yang tersedia di halte tertentu. Layanan ini sangat membantu untuk menjangkau tempat-tempat yang jauh dari jalur utama Transjakarta.

7. Perhatikan etika dan keselamatan

ilustrasi naik Transjakarta (unsplash.com/Heru Eko Saputro)

Terakhir, jangan lupakan etika dan keselamatan saat menggunakan Transjakarta. Dahulukan penumpang yang akan turun, antre dengan rapi, dan jaga kebersihan halte maupun bus. Hindari makan atau minum selama perjalanan agar bus tetap bersih dan nyaman.

Selain itu, selalu waspada dengan barang bawaanmu, apalagi jika kondisi bus sedang penuh. Sikap tertib akan membuat perjalananmu dan penumpang lain lebih aman serta menyenangkan.

Itulah tujuh cara naik Transjakarta untuk pemula yang bisa kamu ikuti. Dengan sistem pembayaran yang praktis, rute yang luas, dan tarif terjangkau, Transjakarta menjadi pilihan transportasi publik yang efisien di tengah padatnya Jakarta. 

Mulai sekarang, jangan ragu mencoba Transjakarta, ya. Selain lebih hemat waktu dan biaya, kamu juga turut berkontribusi dalam mengurangi kemacetan serta polusi udara di ibu kota. Selamat mencoba dan semoga perjalananmu menyenangkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team