7 Kesalahan Para Pemula saat Pertama Kali Liburan ke Jepang

Memilih waktu untuk berkunjung ke Jepang sangatlah penting. Musim semi (Maret hingga Mei) dan musim gugur (September hingga November) adalah waktu terbaik karena cuacanya cukup nyaman dan pemandangannya menakjubkan. Bunga sakura yang mekar di musim semi dan daun-daun berwarna merah kekuningan di musim gugur menjadi daya tarik utama yang sayang jika dilewatkan.

Namun, kalau berkunjung di musim panas (Juni hingga September), kamu harus siap menghadapi cuaca yang panas dan lembap. Musim panas juga biasanya menjadi musim typhoon, sehingga ada kemungkinan cuaca buruk saat berkunjung. Di sisi lain, musim dingin (Desember hingga Februari) bisa sangat dingin, terutama di bagian utara Jepang. 

Outfit selama berlibur juga harus diperhatikan dengan baik. Pemilihan pakaian tergantung pada musim dan lokasi. Misalnya, kalau berkunjung saat musim dingin, apalagi di daerah utara seperti Hokkaido, kamu perlu mengenakan thermal inner atau longjohn, jaket atau coat, heattech, syal, sarung tangan dan kaos kaki, serta sepatu yang hangat.

Selain cuaca, beberapa tempat di Jepang memiliki aturan berpakaian yang harus diikuti. Misalnya, saat mengunjungi kuil atau situs religi tertentu, kamu mungkin diharapkan untuk berpakaian lebih sopan guna menghormati adat dan budaya lokal.

Jepang menawarkan banyak tempat menarik yang tersebar di seluruh negeri. Dari kuil bersejarah di Kyoto hingga gedung-gedung modern di Tokyo. Namun, mengunjungi terlalu banyak tempat dalam waktu singkat bisa membuatmu kelelahan sehingga tak bisa menikmati setiap destinasi dengan maksimal.

Maka dari itu, fokuslah pada beberapa spot yang benar-benar ingin kamu kunjungi dan beri waktu yang cukup untuk mengeksplorasi setiap tempat. Sebagai contoh, kalau kamu hanya punya waktu satu minggu untuk mengunjungi Jepang, sebaiknya pilih paling banyak dua kota untuk dikunjungi agar kamu bisa lebih tenang saat berlibur tanpa diburu-buru waktu.

Jepang dikenal dengan sistem transportasi umum yang efisien dan tepat waktu. Namun, ada sejumlah aturan tak tertulis yang harus diikuti saat berada di transportasi umum. Misalnya, di dalam kereta atau bus, sangat tak sopan untuk berbicara keras. Orang Jepang sangat menghargai ketenangan di tempat umum, dan berbicara keras bisa mengganggu penumpang lain.

Selain itu, saat menggunakan eskalator, ada aturan mengenai sisi mana yang harus kamu tempati. Di Tokyo dan sebagian besar wilayah lainnya, kamu harus berdiri di sisi kiri dan membiarkan sisi kanan terbuka untuk mereka yang terburu-buru. Namun, di Osaka justru sebaliknya. Kamu harus berdiri di sisi kanan dan membiarkan sisi kiri terbuka. 

Jepang memang negara yang sangat maju dalam teknologi. Namun demikian, banyak tempat di Negeri Sakura yang menggunakan sistem pembayaran cash. Terutama di daerah pedesaan, toko-toko kecil, dan restoran lokal. Karenanya, penting untuk selalu membawa uang tunai yang cukup selama perjalanan.

Selain itu, meskipun ATM tersedia di banyak tempat, tak semua mesin menerima kartu internasional. ATM di 7-Eleven dan di kantor pos biasanya menjadi pilihan yang aman untuk menarik uang tunai dengan kartu internasional. Jika kamu tak membawa uang tunai yang cukup dan kesulitan menemukan ATM yang tepat, hal ini tentu sangat merepotkan.

Jepang memiliki jaringan kereta cepat shinkansen yang bisa menghubungkan berbagai kota besar dalam waktu singkat dengan nyaman. Namun, tiket shinkansen bisa cepat habis, khususnya selama musim liburan dan akhir pekan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, lebih baik membelinya dari jauh-jauh hari.

Selain itu, kamu sebaiknya membeli Japan Rail Pass (JR Pass) yang memungkinkanmu untuk melakukan perjalanan dengan kereta tanpa batas selama liburan. Ini adalah pilihan yang lebih ekonomis ketimbang membeli tiket kereta satu per satu yang jatuhnya lebih mahal.

Tokyo, Osaka, dan Kyoto kerap menjadi destinasi utama para wisatawan saat traveling ke Negeri Anime. Namun, kota-kota besar ini akan selalu dipadati turis sepanjang tahun, terutama di musim liburan. Dengan begitu, kamu mungkin akan kesulitan untuk menikmati setiap spot dengan maksimal.

Jika ingin merasakan vibes liburan yang tenang, kamu bisa mengunjungi kota lain yang belum banyak diketahui wisatawan tapi pesonanya tidak kalah menawan. Misalnya, Kamakura, Okinawa, Kagoshima, atau Setouchi, yang masing-masing menyuguhkan pengalaman liburan berkesan dengan nuansa yang lebih damai.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa memaksimalkan perjalananmu di Jepang. Pastikan memiliki rencana yang matang dan melakukan riset sebelum berangkat agar semuanya berjalan sesuai keinginan. Enjoy your trip!