Belakangan ini, staycation di hotel jadi alternatif liburan yang diminati selama pandemik. Walaupun tidak berkunjung ke suatu tempat secara spesifik, berdiam di kamar hotel dan menikmati fasilitasnya saja sudah cukup untuk menyegarkan pikiran dari rasa penat.
Namun, kamu perlu berhati-hati ketika memilih hotel untuk staycation. Sebab, protokol kesehatan harus menjadi prioritas demi menjaga keselamatanmu. Berikut hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih hotel untuk staycation.
Pastikan penginapanmu menyediakan pengecekan suhu tubuh pada pintu masuknya. Ini adalah salah satu langkah awal protokol kesehatan yang penting di tempat umum.
Bukan hanya tamu, pekerja di lingkungan hotel pun harus terjaga keamanan dan kesehatannya. Setidaknya, ini bisa kamu lihat dari pemakaian masker hingga tersedianya hand sanitizer dan sekat di resepsionis.
Area umum yang dimaksud adalah ruang tunggu di resepsionis, restoran, atau kafe. Adanya tanda silang yang tertempel di tempat duduk atau area antrean bisa jadi indikasi yang baik.
Bukan cuma menjaga jarak untuk tamunya, tentunya area umum dan kamar harus tersanitasi dengan baik. Disinfeksi guest room dan in-room amenities yang teratur sangatlah penting mengingat fasilitas tersebut sering dipakai silih berganti.
Untuk tetap higienis, hotel mungkin akan membatasi jumlah orang yang diperbolehkan masuk dalam kamar. Itu artinya, jika menginap dan ada tamu yang berkunjung dalam jumlah banyak hingga melebihi kapasitas kamar, sebaiknya kamu bertemu di tempat terbuka.
Untuk sarapan, ada hotel yang menawarkan pengantaran menu ke kamar. Namun, ada pula yang mengharuskanmu mengambil sendiri dan membawanya ke kamarmu. Namun, jika kamu ingin menyantap langsung di restorannya, pastikan ada pembatasan jarak dan kapasitas orang yang masuk agar terhindar dari kerumunan.
Ada regulasi baru khusus untuk fasilitas yang sifatnya sharing. Untuk lift, misalnya, lebih sedikit orang yang bisa masuk dan disarankan menyentuh tombol dengan siku. Bahkan, sudah banyak lift yang menggunakan tombol sensor ketimbang tombol manual. Tentunya, regulasi itu tidak jauh dari perihal kebersihan dan jarak fisik.
Layanan check-in dan check-out yang sifatnya meminimalkan penggunaan kertas dapat mengurangi risiko penyebaran virus. Lebih bagus lagi jika ini mencakup direktori tamu dan buku menu di kamar.
Beberapa kebutuhan hotel tentu ada yang berasal dari vendor, terlebih jika kebutuhan itu tidak dapat diproduksi sendiri. Nah, protokol pun perlu diterapkan dengan baik pada mobilisasi vendor tersebut demi mempermudah tracing di kemudian hari.
Itulah hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih hotel untuk staycation. Gimana? Sudah lebih tercerahkan? Ingat, keselamatanmu tetap yang utama, ya.